Selasa, 8 April 2025
spot_img

Polisi: KKB dan KNPB Ancaman Serius Saat PON

JAYAPURA (RIAUPOS.CO) – Polisi menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman utama saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada Oktober 2021 mendatang.

Kedua hal tersebut nantinya diantisipasi melalui simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) jelang gelaran kegiatan.

"Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP, perlu diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk mencoba menggagalkan atau membuat rusuh pada saat pelaksanaan PON XX Papua," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Sabtu (4/9/2021).

Ahmad menerangkan, aksi kelompok tersebut diantisipasi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua untuk menjaga setiap kegiatan dari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

Baca Juga:  Longsor, Akses Jalan Padangpariaman-Bukittinggi Via Malalak Putus

Selain itu, kata dia, kepolisian juga telah menyiapkan mekanisme pengawalan dan pengaturan arus lalu lintas agar dapat dipahami oleh seluruh personel saat simulasi Sispamkota dilaksanakan. Kegiatan itu, kata dia, akan dilakukan pada Selasa (7/9/2021) mendatang.

Direktorat Lalu Lintas, kata dia, akan menyoroti pengawalan kontingen setibanya di Papua untuk menghindari kemacetan, kecelakaan lalu lintas, hingga pemalangan jalan oleh masyarakat setempat yang menolak kegiatan.

"Persoalan yang diangkat adalah bagaimana cara dari tim pengamanan untuk melakukan penanganan terhadap warga yang melanggar prokes," ucap dia.

Sebagai informasi, PON dipastikan akan digelar sesuai rencana pada 2-15 Oktober mendatang. Namun demikian, pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.

Baca Juga:  Resmi Dilamar Atta Halilintar Aurel Menangis Haru

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan sekitar 6 ribu pasukan untuk melakukan pengamanan selama kegiatan PON berlangsung.

Mereka akan disebar di 4 kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah pelaksanaan PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika, dan Merauke.

"Enam ribu personel Polda Papua beserta anggota polisi dan TNI dari luar Papua akan diperbantukan dalam mengamankan PON XX," jelas dia.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

JAYAPURA (RIAUPOS.CO) – Polisi menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman utama saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada Oktober 2021 mendatang.

Kedua hal tersebut nantinya diantisipasi melalui simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) jelang gelaran kegiatan.

"Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP, perlu diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk mencoba menggagalkan atau membuat rusuh pada saat pelaksanaan PON XX Papua," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Sabtu (4/9/2021).

Ahmad menerangkan, aksi kelompok tersebut diantisipasi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua untuk menjaga setiap kegiatan dari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

Baca Juga:  Jokowi Jajal Mobil Esemka Pikap Bima

Selain itu, kata dia, kepolisian juga telah menyiapkan mekanisme pengawalan dan pengaturan arus lalu lintas agar dapat dipahami oleh seluruh personel saat simulasi Sispamkota dilaksanakan. Kegiatan itu, kata dia, akan dilakukan pada Selasa (7/9/2021) mendatang.

Direktorat Lalu Lintas, kata dia, akan menyoroti pengawalan kontingen setibanya di Papua untuk menghindari kemacetan, kecelakaan lalu lintas, hingga pemalangan jalan oleh masyarakat setempat yang menolak kegiatan.

"Persoalan yang diangkat adalah bagaimana cara dari tim pengamanan untuk melakukan penanganan terhadap warga yang melanggar prokes," ucap dia.

Sebagai informasi, PON dipastikan akan digelar sesuai rencana pada 2-15 Oktober mendatang. Namun demikian, pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.

Baca Juga:  Imam Nahrawi Diduga Terima Suap Rp 26,5 Miliar

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan sekitar 6 ribu pasukan untuk melakukan pengamanan selama kegiatan PON berlangsung.

Mereka akan disebar di 4 kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah pelaksanaan PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika, dan Merauke.

"Enam ribu personel Polda Papua beserta anggota polisi dan TNI dari luar Papua akan diperbantukan dalam mengamankan PON XX," jelas dia.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Polisi: KKB dan KNPB Ancaman Serius Saat PON

JAYAPURA (RIAUPOS.CO) – Polisi menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman utama saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada Oktober 2021 mendatang.

Kedua hal tersebut nantinya diantisipasi melalui simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) jelang gelaran kegiatan.

"Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP, perlu diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk mencoba menggagalkan atau membuat rusuh pada saat pelaksanaan PON XX Papua," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Sabtu (4/9/2021).

Ahmad menerangkan, aksi kelompok tersebut diantisipasi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua untuk menjaga setiap kegiatan dari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

Baca Juga:  Konser Didi Kempot Ditunda Tanggal 14 November

Selain itu, kata dia, kepolisian juga telah menyiapkan mekanisme pengawalan dan pengaturan arus lalu lintas agar dapat dipahami oleh seluruh personel saat simulasi Sispamkota dilaksanakan. Kegiatan itu, kata dia, akan dilakukan pada Selasa (7/9/2021) mendatang.

Direktorat Lalu Lintas, kata dia, akan menyoroti pengawalan kontingen setibanya di Papua untuk menghindari kemacetan, kecelakaan lalu lintas, hingga pemalangan jalan oleh masyarakat setempat yang menolak kegiatan.

"Persoalan yang diangkat adalah bagaimana cara dari tim pengamanan untuk melakukan penanganan terhadap warga yang melanggar prokes," ucap dia.

Sebagai informasi, PON dipastikan akan digelar sesuai rencana pada 2-15 Oktober mendatang. Namun demikian, pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.

Baca Juga:  Jokowi Jajal Mobil Esemka Pikap Bima

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan sekitar 6 ribu pasukan untuk melakukan pengamanan selama kegiatan PON berlangsung.

Mereka akan disebar di 4 kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah pelaksanaan PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika, dan Merauke.

"Enam ribu personel Polda Papua beserta anggota polisi dan TNI dari luar Papua akan diperbantukan dalam mengamankan PON XX," jelas dia.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

JAYAPURA (RIAUPOS.CO) – Polisi menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman utama saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada Oktober 2021 mendatang.

Kedua hal tersebut nantinya diantisipasi melalui simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) jelang gelaran kegiatan.

"Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP, perlu diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk mencoba menggagalkan atau membuat rusuh pada saat pelaksanaan PON XX Papua," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Sabtu (4/9/2021).

Ahmad menerangkan, aksi kelompok tersebut diantisipasi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua untuk menjaga setiap kegiatan dari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

Baca Juga:  Jokowi Jajal Mobil Esemka Pikap Bima

Selain itu, kata dia, kepolisian juga telah menyiapkan mekanisme pengawalan dan pengaturan arus lalu lintas agar dapat dipahami oleh seluruh personel saat simulasi Sispamkota dilaksanakan. Kegiatan itu, kata dia, akan dilakukan pada Selasa (7/9/2021) mendatang.

Direktorat Lalu Lintas, kata dia, akan menyoroti pengawalan kontingen setibanya di Papua untuk menghindari kemacetan, kecelakaan lalu lintas, hingga pemalangan jalan oleh masyarakat setempat yang menolak kegiatan.

"Persoalan yang diangkat adalah bagaimana cara dari tim pengamanan untuk melakukan penanganan terhadap warga yang melanggar prokes," ucap dia.

Sebagai informasi, PON dipastikan akan digelar sesuai rencana pada 2-15 Oktober mendatang. Namun demikian, pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.

Baca Juga:  Bikin Malu, 8 Orang Jaringan Penyelundup Sabu dari Riau Diringkus di NTB

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan sekitar 6 ribu pasukan untuk melakukan pengamanan selama kegiatan PON berlangsung.

Mereka akan disebar di 4 kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah pelaksanaan PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika, dan Merauke.

"Enam ribu personel Polda Papua beserta anggota polisi dan TNI dari luar Papua akan diperbantukan dalam mengamankan PON XX," jelas dia.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari