Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Wako Turun Langsung Amankan Buaya di Sungai

PEKANBARU (Riaupos.co) – Buaya kini jadi bahan perguncingan serius di Singkawang. Sampai-sampai Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie ambil peduli dengan turun langsung ke bantaran Sungai Singkawang yang kerap dikunjungi buaya ke area pemukiman warga.

Berjalan kaki, rombongan Wali Kota mendatangi rumah warga dan melihat kondisi bantaran sungai di RT 16 RW 18 Kelurahan Jawa, Kecamatan Singkawang Tengah, Kamis (1/8) lalu. Tjhai Chui Mie pun dengan sabar mendengarkan satu persatu cerita warga soal buaya yang pada video beredar, naik ke tangga rumah penduduk yang langsung berhubungan dengan sungai.

Wali Kota ke lokasi bersama Plt Sekda Singkawang Heri Apriyadi, Kepala Dinas PU Singkawang Asyir A. Bakar, Kapolres Singkawang AKBP Raymond M Masengi, dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang Suparto, Kapolsek, serta Lurah setempat.

Sebelumnya para pejabat teras kota itu berdiskusi bersama Polres dan Seksi Konservasi di sebuah warung kopi dekat Jembata Agen. Artinya, Wali Kota mau ambil kebijakan bakal diapakan si buaya mendarat itu.

Baca Juga:  Rahmat Gobel: Banyak Kesalahan Pemahaman Tentang Transfer Teknologi

Walaupun belum ada kisah orang disambar buaya di Singkawang, namun warga tetap resah. Mereka ingin agar aparat terkait mengevakuasi buaya, agar rasa takut dan cemas anak-anak jadi korban lenyap di pikiran warga.

Rencananya, memasang jerat buaya di titik kemunculannya. Menyiapkan obat bius yang siap dipakai menembak si raja sungai. Juga bikin call center nomor-nomor instansi baik BKSDA, Polres, Pemkot, yang siap dihubungi warga jika buaya nongol.

“Kita akan memasang perangkat untuk buaya. Kemudian konsultasi ke Provinsi untuk mendapatkan senapan berpeluru bius, lalu mencari pawang buaya. Dan tentu meminta laporan BKSDA data dan langkah apa saja yang bisa diambil,” ujar Tjhai Chui Mie seperti dikutip Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).

Wali Kota juga akan memasang plang dan sosialisasi call center yang bisa dihubungi warga, seperti Polres, Kodim, Pol PP, BPBD, BKSDA. Penting sekali adalah imbauan kepada warga terutama anak anak untuk tidak bermain di bantara sungai.

Baca Juga:  GHB, Cairan Rahasia Reynhard Sinaga untuk Lumpuhkan Korbannya

“Tentu langkah ini juga didukung warga sehingga dapat mencegah hal tak diinginkan. Karena kan kita sudah tahu ada video buaya yang sudah bisa memanjat tangga rumah warga,” terang Wali Kota.

Kapolres Singkawang AKBP Raymod M Masengi siap mendukung. Ia menganggap kehadiran buaya ini ancaman nyata di tengah masyarakat.

“Kami akan mengerahkan sumber daya yang ada membantu tim nantinya mengatasi persoalan buaya yang meresahkan warga ini,” tegasnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang Suparto, tentu paham mengapa buaya senang mendekati pemukiman manusia. Makanya dia terus memantau bantaran Sungai Singkawang. Yang jelas Suparto mendukung upaya mengatasi kemunculan buaya di sungai ini.

“Intinya kita juga sudah mengimbau warga tidak bermain di sungai, waspada,” jelasnya.

Dia menyarankan, seperti informasi yang beredar bahwa kemunculan buaya biasanya pada pagi hari hingga pukul 10.00 WIB saat lapar atau ingin berjemur. “Mungkin waktu waktu itu diwaspadai,” tuturnya.(jpg)

Editor: Edwir
 

PEKANBARU (Riaupos.co) – Buaya kini jadi bahan perguncingan serius di Singkawang. Sampai-sampai Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie ambil peduli dengan turun langsung ke bantaran Sungai Singkawang yang kerap dikunjungi buaya ke area pemukiman warga.

Berjalan kaki, rombongan Wali Kota mendatangi rumah warga dan melihat kondisi bantaran sungai di RT 16 RW 18 Kelurahan Jawa, Kecamatan Singkawang Tengah, Kamis (1/8) lalu. Tjhai Chui Mie pun dengan sabar mendengarkan satu persatu cerita warga soal buaya yang pada video beredar, naik ke tangga rumah penduduk yang langsung berhubungan dengan sungai.

- Advertisement -

Wali Kota ke lokasi bersama Plt Sekda Singkawang Heri Apriyadi, Kepala Dinas PU Singkawang Asyir A. Bakar, Kapolres Singkawang AKBP Raymond M Masengi, dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang Suparto, Kapolsek, serta Lurah setempat.

Sebelumnya para pejabat teras kota itu berdiskusi bersama Polres dan Seksi Konservasi di sebuah warung kopi dekat Jembata Agen. Artinya, Wali Kota mau ambil kebijakan bakal diapakan si buaya mendarat itu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Si Cantik Hera Rosmiati, Si Penguji Senjata Api

Walaupun belum ada kisah orang disambar buaya di Singkawang, namun warga tetap resah. Mereka ingin agar aparat terkait mengevakuasi buaya, agar rasa takut dan cemas anak-anak jadi korban lenyap di pikiran warga.

Rencananya, memasang jerat buaya di titik kemunculannya. Menyiapkan obat bius yang siap dipakai menembak si raja sungai. Juga bikin call center nomor-nomor instansi baik BKSDA, Polres, Pemkot, yang siap dihubungi warga jika buaya nongol.

“Kita akan memasang perangkat untuk buaya. Kemudian konsultasi ke Provinsi untuk mendapatkan senapan berpeluru bius, lalu mencari pawang buaya. Dan tentu meminta laporan BKSDA data dan langkah apa saja yang bisa diambil,” ujar Tjhai Chui Mie seperti dikutip Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).

Wali Kota juga akan memasang plang dan sosialisasi call center yang bisa dihubungi warga, seperti Polres, Kodim, Pol PP, BPBD, BKSDA. Penting sekali adalah imbauan kepada warga terutama anak anak untuk tidak bermain di bantara sungai.

Baca Juga:  Berharap Hubungan dengan Pelalawan Semakin Erat

“Tentu langkah ini juga didukung warga sehingga dapat mencegah hal tak diinginkan. Karena kan kita sudah tahu ada video buaya yang sudah bisa memanjat tangga rumah warga,” terang Wali Kota.

Kapolres Singkawang AKBP Raymod M Masengi siap mendukung. Ia menganggap kehadiran buaya ini ancaman nyata di tengah masyarakat.

“Kami akan mengerahkan sumber daya yang ada membantu tim nantinya mengatasi persoalan buaya yang meresahkan warga ini,” tegasnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang Suparto, tentu paham mengapa buaya senang mendekati pemukiman manusia. Makanya dia terus memantau bantaran Sungai Singkawang. Yang jelas Suparto mendukung upaya mengatasi kemunculan buaya di sungai ini.

“Intinya kita juga sudah mengimbau warga tidak bermain di sungai, waspada,” jelasnya.

Dia menyarankan, seperti informasi yang beredar bahwa kemunculan buaya biasanya pada pagi hari hingga pukul 10.00 WIB saat lapar atau ingin berjemur. “Mungkin waktu waktu itu diwaspadai,” tuturnya.(jpg)

Editor: Edwir
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari