Selasa, 8 April 2025
spot_img

Hubungan Makin Tegang, Amerika Usir 24 Diplomat Rusia

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), dalam sebuah wawancara mengungkap Washington telah meminta 24 diplomat asal Rusia angkat kaki dari Negeri Paman Sam tersebut per 3 September 2021 atau setelah visa mereka habis masa berlakunya.

Pengusiran itu buntut dari ketegangan kedua negara.

Dalam wawancara dengan majalah National Interest dan dipublikasi pada Ahad, (2/8/2021),  Duta Besar Antonov tidak mengungkap apakah tindakan AS itu dipicu oleh suatu perselisihan tertentu. Dia pun mengatakan hampir semua diplomat yang harus angkat kaki itu, pergi dalam kondisi belum ada pengganti di pos yang mereka tinggalkan

“Karena Washington tiba-tiba telah memperketat prosedur penerbitan visa,” kata Antonov.

Baca Juga:  PPKM Berbasis Mikro di Kampung, RT, dan RW

Menanggapi ucapan Antonov itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan, diplomat-diplomat Rusia yang diminta meninggalkan negaranya tersebut untuk membalas sikap Moskow. Dia menambahkan, karakteristik Duta Besar Rusia tidak akurat.

Price tidak membantah soal diplomat yang diminta meninggalkan AS tersebut dan mengatakan bukan hal baru warga Rusia harus memperpanjang visa mereka setelah tiga tahun. Semua permohonan visa dievaluasi kasus-per-kasus.

Moskow dan Washington sudah lama silang pendapat dalam berbagai masalah. Hubungan kedua negara semakin terperosok setelah Presiden Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin dulunya seorang pembunuh.

Ketegangan sempat menurun ketika Biden dan Putin melakukan pembicaraan pada 16 Juni 2021, yang berdampak pada kembalinya sejumlah uang investor asing ke obligasi pemerintah Rusia.

Baca Juga:  Coca-Cola Raih Penghargaan Best Companies to Work

Akan tetapi Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, terhitung mulai bulan ini Rusia melarang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Moskow menahan, mempekerjakan, atau mengkontrak staf dari Rusia atau negara ketiga, kecuali untuk bagian keamanan.

Keputusan ini membuat Kedutaan AS di Rusia harus melepaskan 182 karyawannya dan puluhan tenaga kerja kontrak.       

Sumber: Reuters/News/USA Today/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), dalam sebuah wawancara mengungkap Washington telah meminta 24 diplomat asal Rusia angkat kaki dari Negeri Paman Sam tersebut per 3 September 2021 atau setelah visa mereka habis masa berlakunya.

Pengusiran itu buntut dari ketegangan kedua negara.

Dalam wawancara dengan majalah National Interest dan dipublikasi pada Ahad, (2/8/2021),  Duta Besar Antonov tidak mengungkap apakah tindakan AS itu dipicu oleh suatu perselisihan tertentu. Dia pun mengatakan hampir semua diplomat yang harus angkat kaki itu, pergi dalam kondisi belum ada pengganti di pos yang mereka tinggalkan

“Karena Washington tiba-tiba telah memperketat prosedur penerbitan visa,” kata Antonov.

Baca Juga:  Misteri Tewasnya Aktivis Walhi Sumut Golfrid Siregar

Menanggapi ucapan Antonov itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan, diplomat-diplomat Rusia yang diminta meninggalkan negaranya tersebut untuk membalas sikap Moskow. Dia menambahkan, karakteristik Duta Besar Rusia tidak akurat.

Price tidak membantah soal diplomat yang diminta meninggalkan AS tersebut dan mengatakan bukan hal baru warga Rusia harus memperpanjang visa mereka setelah tiga tahun. Semua permohonan visa dievaluasi kasus-per-kasus.

Moskow dan Washington sudah lama silang pendapat dalam berbagai masalah. Hubungan kedua negara semakin terperosok setelah Presiden Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin dulunya seorang pembunuh.

Ketegangan sempat menurun ketika Biden dan Putin melakukan pembicaraan pada 16 Juni 2021, yang berdampak pada kembalinya sejumlah uang investor asing ke obligasi pemerintah Rusia.

Baca Juga:  PPKM Berbasis Mikro di Kampung, RT, dan RW

Akan tetapi Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, terhitung mulai bulan ini Rusia melarang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Moskow menahan, mempekerjakan, atau mengkontrak staf dari Rusia atau negara ketiga, kecuali untuk bagian keamanan.

Keputusan ini membuat Kedutaan AS di Rusia harus melepaskan 182 karyawannya dan puluhan tenaga kerja kontrak.       

Sumber: Reuters/News/USA Today/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Hubungan Makin Tegang, Amerika Usir 24 Diplomat Rusia

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), dalam sebuah wawancara mengungkap Washington telah meminta 24 diplomat asal Rusia angkat kaki dari Negeri Paman Sam tersebut per 3 September 2021 atau setelah visa mereka habis masa berlakunya.

Pengusiran itu buntut dari ketegangan kedua negara.

Dalam wawancara dengan majalah National Interest dan dipublikasi pada Ahad, (2/8/2021),  Duta Besar Antonov tidak mengungkap apakah tindakan AS itu dipicu oleh suatu perselisihan tertentu. Dia pun mengatakan hampir semua diplomat yang harus angkat kaki itu, pergi dalam kondisi belum ada pengganti di pos yang mereka tinggalkan

“Karena Washington tiba-tiba telah memperketat prosedur penerbitan visa,” kata Antonov.

Baca Juga:  Kepala Daerah Diminta Tidak Rekrut Honorer

Menanggapi ucapan Antonov itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan, diplomat-diplomat Rusia yang diminta meninggalkan negaranya tersebut untuk membalas sikap Moskow. Dia menambahkan, karakteristik Duta Besar Rusia tidak akurat.

Price tidak membantah soal diplomat yang diminta meninggalkan AS tersebut dan mengatakan bukan hal baru warga Rusia harus memperpanjang visa mereka setelah tiga tahun. Semua permohonan visa dievaluasi kasus-per-kasus.

Moskow dan Washington sudah lama silang pendapat dalam berbagai masalah. Hubungan kedua negara semakin terperosok setelah Presiden Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin dulunya seorang pembunuh.

Ketegangan sempat menurun ketika Biden dan Putin melakukan pembicaraan pada 16 Juni 2021, yang berdampak pada kembalinya sejumlah uang investor asing ke obligasi pemerintah Rusia.

Baca Juga:  Hasil Maksimal TBS di Tanah Gambut

Akan tetapi Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, terhitung mulai bulan ini Rusia melarang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Moskow menahan, mempekerjakan, atau mengkontrak staf dari Rusia atau negara ketiga, kecuali untuk bagian keamanan.

Keputusan ini membuat Kedutaan AS di Rusia harus melepaskan 182 karyawannya dan puluhan tenaga kerja kontrak.       

Sumber: Reuters/News/USA Today/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), dalam sebuah wawancara mengungkap Washington telah meminta 24 diplomat asal Rusia angkat kaki dari Negeri Paman Sam tersebut per 3 September 2021 atau setelah visa mereka habis masa berlakunya.

Pengusiran itu buntut dari ketegangan kedua negara.

Dalam wawancara dengan majalah National Interest dan dipublikasi pada Ahad, (2/8/2021),  Duta Besar Antonov tidak mengungkap apakah tindakan AS itu dipicu oleh suatu perselisihan tertentu. Dia pun mengatakan hampir semua diplomat yang harus angkat kaki itu, pergi dalam kondisi belum ada pengganti di pos yang mereka tinggalkan

“Karena Washington tiba-tiba telah memperketat prosedur penerbitan visa,” kata Antonov.

Baca Juga:  PPKM Berbasis Mikro di Kampung, RT, dan RW

Menanggapi ucapan Antonov itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan, diplomat-diplomat Rusia yang diminta meninggalkan negaranya tersebut untuk membalas sikap Moskow. Dia menambahkan, karakteristik Duta Besar Rusia tidak akurat.

Price tidak membantah soal diplomat yang diminta meninggalkan AS tersebut dan mengatakan bukan hal baru warga Rusia harus memperpanjang visa mereka setelah tiga tahun. Semua permohonan visa dievaluasi kasus-per-kasus.

Moskow dan Washington sudah lama silang pendapat dalam berbagai masalah. Hubungan kedua negara semakin terperosok setelah Presiden Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin dulunya seorang pembunuh.

Ketegangan sempat menurun ketika Biden dan Putin melakukan pembicaraan pada 16 Juni 2021, yang berdampak pada kembalinya sejumlah uang investor asing ke obligasi pemerintah Rusia.

Baca Juga:  Lupa Kartu Memori

Akan tetapi Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, terhitung mulai bulan ini Rusia melarang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Moskow menahan, mempekerjakan, atau mengkontrak staf dari Rusia atau negara ketiga, kecuali untuk bagian keamanan.

Keputusan ini membuat Kedutaan AS di Rusia harus melepaskan 182 karyawannya dan puluhan tenaga kerja kontrak.       

Sumber: Reuters/News/USA Today/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari