Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Sepeda Motor Akan Dijual, Siswa SMP di Rohul Gantung Diri

KUNTO DARUSSALAM (RIAUPOS.CO) – Seorang siswa SMP di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), berinisial MR (16), Rabu (3/6) pagi nekat bunuh diri, dengan cara menggantung leher yang dijerat dengan menggunakan dasi di dalam rumahnya yang beralamat di perumahan karyawan Afdeling Carly PT Eka Dura Indonesia (EDI) Kecamatan Kunto Darusalam.

Korban yang kini duduk dibangku Kelas II disalah satu SMP di Kecamatan Kunto Darussalam itu mengakhir hidupnya, setelah sebelumnya kendaraan roda dua yang digunakannya akan dijual oleh orangtuanya. 

MR yang ditemukan tidak bernyawa dengan leher yang dijerat dengan dasi, pertama kali diketahui oleh kakak kandungnya berinisial NS di dalam rumah. Ketika itu orang tua korban pergi bekerja sebagai karyawan di anak perusahaan PT Astra Group.

Sebagaimana laporan Kepolisian, sebelum peristiwa terjadi, Rabu (3/6/2020) pukul 05.00 WIB, korban MR dan rekannya Armanda yang juga saksi serta empat lainnya baru pulang dari rumah teman mereka di SP 1 Desa Kota Baru, Kecamatan Kunto Darussalam.

Baca Juga:  Digitalisasi UMKM, Menko Airlangga Hartarto: Juga Diterapkan Pemda

Ketika pulang ke rumahnya, korban MR sempat dimarahi orang tuanya. Karena disaat pencegahan Covid-19 siswa tidak masuk sekolah, korban sering pulang pagi. Diperkirakan sekitar pukul 06.30 WIB, setelah kedua orang tua dan kakaknya pergi kerja, MR menemui temannya Armanda. Saat itu korban curhat soal sepeda motor yang biasa dipakainya akan dijual orang tuanya.

Setelah bertemua dan curhat dengan temannya, lalu korban MR langsung
pulang ke rumahnya. Kemudian pada pukul 07.30 WIB, kakak korban NS terkejut, ketika pulang ke rumahnya untuk mengambil jeruk nipis untuk minuman karyawan di Kantor PT EDI, melihat adiknya MR sudah tergantung dengan leher terikat dasi kusen pintu dapur.

Dengan posisi kaki korban dan lutut tertekuk dan mulut menganga. Saat itu kakak korban menjerit dan berteriak minta tolong, sehingga warga di perumahan gempar mendatangi rumah korban. Dengan berusaha menurunkan korban MR dengan memutus dasi yang menjerat leher dengan menggunakan parang, lalu membawa korban ke Poliklinik Kebun (Polibun) PT EDI.

Baca Juga:  Kecelakaan

Kapolres Rohul AKBP Dasmin Ginting SIK melalui Paur Humas Polres Rohul Ipda Feri Fadli SH saat dikonfirmasi Riau Pos.co, Kamis (4/6) membenarkan peristiwa tersebut terjadi. Korban MR salah seorang siswa SMP di Kecamatan Kunto Darussalam nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan dasi di dalam rumah, di saat orang tua dan saudara kandungnya pergi kerja sebagai karyawan PT EDI.

Diakuinya, mendapat laporan seorang warga gantung diri, Personil Polsek Kunto Darusalam turun kelapangan melakukan olah TKP. Korban dilarikan ke Polibun PT Edi. 

‘’Dari hasil pemeriksaan dan divisum, Dokter di Polibun PT EDI, menyatakan korban telah meninggal dunia, dan korban kembali dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Pasca dilakukan olah TKP oleh personel Polsek Kunto Darussalam, polisi menyarankan korban dilakukan otopsi, namun pihak keluarga menolak. Dan menerima dengan ikhlas atas meninggalnya MR,’’ terangnya.

Laporan: Engki Prima Putra (Pasirpangaraian)

Editor: Eka G Putra

KUNTO DARUSSALAM (RIAUPOS.CO) – Seorang siswa SMP di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), berinisial MR (16), Rabu (3/6) pagi nekat bunuh diri, dengan cara menggantung leher yang dijerat dengan menggunakan dasi di dalam rumahnya yang beralamat di perumahan karyawan Afdeling Carly PT Eka Dura Indonesia (EDI) Kecamatan Kunto Darusalam.

Korban yang kini duduk dibangku Kelas II disalah satu SMP di Kecamatan Kunto Darussalam itu mengakhir hidupnya, setelah sebelumnya kendaraan roda dua yang digunakannya akan dijual oleh orangtuanya. 

- Advertisement -

MR yang ditemukan tidak bernyawa dengan leher yang dijerat dengan dasi, pertama kali diketahui oleh kakak kandungnya berinisial NS di dalam rumah. Ketika itu orang tua korban pergi bekerja sebagai karyawan di anak perusahaan PT Astra Group.

Sebagaimana laporan Kepolisian, sebelum peristiwa terjadi, Rabu (3/6/2020) pukul 05.00 WIB, korban MR dan rekannya Armanda yang juga saksi serta empat lainnya baru pulang dari rumah teman mereka di SP 1 Desa Kota Baru, Kecamatan Kunto Darussalam.

- Advertisement -
Baca Juga:  Amankan Aset Obligor BLBI, Gandeng Interpol

Ketika pulang ke rumahnya, korban MR sempat dimarahi orang tuanya. Karena disaat pencegahan Covid-19 siswa tidak masuk sekolah, korban sering pulang pagi. Diperkirakan sekitar pukul 06.30 WIB, setelah kedua orang tua dan kakaknya pergi kerja, MR menemui temannya Armanda. Saat itu korban curhat soal sepeda motor yang biasa dipakainya akan dijual orang tuanya.

Setelah bertemua dan curhat dengan temannya, lalu korban MR langsung
pulang ke rumahnya. Kemudian pada pukul 07.30 WIB, kakak korban NS terkejut, ketika pulang ke rumahnya untuk mengambil jeruk nipis untuk minuman karyawan di Kantor PT EDI, melihat adiknya MR sudah tergantung dengan leher terikat dasi kusen pintu dapur.

Dengan posisi kaki korban dan lutut tertekuk dan mulut menganga. Saat itu kakak korban menjerit dan berteriak minta tolong, sehingga warga di perumahan gempar mendatangi rumah korban. Dengan berusaha menurunkan korban MR dengan memutus dasi yang menjerat leher dengan menggunakan parang, lalu membawa korban ke Poliklinik Kebun (Polibun) PT EDI.

Baca Juga:  Bantu Pengungsi Afghanistan, AS Siapkan Dana Rp89,7 Triliun

Kapolres Rohul AKBP Dasmin Ginting SIK melalui Paur Humas Polres Rohul Ipda Feri Fadli SH saat dikonfirmasi Riau Pos.co, Kamis (4/6) membenarkan peristiwa tersebut terjadi. Korban MR salah seorang siswa SMP di Kecamatan Kunto Darussalam nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan dasi di dalam rumah, di saat orang tua dan saudara kandungnya pergi kerja sebagai karyawan PT EDI.

Diakuinya, mendapat laporan seorang warga gantung diri, Personil Polsek Kunto Darusalam turun kelapangan melakukan olah TKP. Korban dilarikan ke Polibun PT Edi. 

‘’Dari hasil pemeriksaan dan divisum, Dokter di Polibun PT EDI, menyatakan korban telah meninggal dunia, dan korban kembali dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Pasca dilakukan olah TKP oleh personel Polsek Kunto Darussalam, polisi menyarankan korban dilakukan otopsi, namun pihak keluarga menolak. Dan menerima dengan ikhlas atas meninggalnya MR,’’ terangnya.

Laporan: Engki Prima Putra (Pasirpangaraian)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari