Jumat, 20 September 2024

Jabodetabek Terimbas Aliran Udara Basah dari Timur Afrika

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wilayah Jabodetabek akan diguyur hujan hingga tanggal 10 Januari 2020. Karena itu semua pihak harus waspada dengan kondisi cuaca itu bulan ini.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati ‎mengatakan, Jabodetabek akan diguyur hujan lantaran adanya cuaca ekstrim akibat aliran udara basah dari Timur Afrika yang akan melintasi Indonesia sebelum menuju samudera pasifik.

Wilayah yang terimbas aliran udara basah, lanjut Dwikora, yakni Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, dan Jawa, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi (Jabodetabek).

"Mohon diperhatikan tanggalnya, 5-10 Januari, intensitas hujan meningkat lagi. Biasanya terjadi hujan pada malam hari sampai dini hari," ujar Dwikorita di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (3/1).

- Advertisement -
Baca Juga:  Ini 5 Syarat Bagi Lansia Agar Divaksinasi Covid-19

Menurut Dwikora, aliran udara basah itu akan terus bergerak ke wilayah timur. Seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, hingga Sulawesi Tenggara 10-15 Januari 2019.

Dengan adanya curah hujan yang tinggi di Jabodetabek tersebut, Dwikora berharap Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bisa melakukan modifikasi cuaca. Sehingga curah hujan yang turun ke Jabodetabek bisa berkurang.

- Advertisement -

"Semoga TMC (teknologi modifikasi cuaca) sangat membantu," ungkapnya.

Sebelumnya, ‎Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto mengatakan, akan melakukan modifikasi cuaca agar hujan lebat tak turun di Jabodetabek. Nantinya BPPT akan menjatuhkan awan mendung yang bergerak ke Jabodetabek.

‎"Tentu yang kita lakukan adalah menjatuhkan awan-awan di luar wilayah Jabodetabek. Ketika awan masuk ke Jabodetabek awan-awan itu kita akan jatuhkan, sehingga hujannya gak masuk ke Jabodetabek," ujar Seto.‎

Baca Juga:  Bawaslu dan Polres Awasi Money Politik Sampai Tingkat Desa

Seto mengatakan, modifikasi cuaca tersebut akan mengurangi jumlah hujan yang bakal turun di wilayah Jabodetabek‎. Sehingga akan mengurangi 30-50 persen hujan yang turun.

BPPT juga telah bekerja sama dengan pihak TNI untuk berkordinasi. Seperti meminjam pesawat cessna untuk menurunkan hujan yang turun di wilayah Jabodetabek.‎

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wilayah Jabodetabek akan diguyur hujan hingga tanggal 10 Januari 2020. Karena itu semua pihak harus waspada dengan kondisi cuaca itu bulan ini.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati ‎mengatakan, Jabodetabek akan diguyur hujan lantaran adanya cuaca ekstrim akibat aliran udara basah dari Timur Afrika yang akan melintasi Indonesia sebelum menuju samudera pasifik.

Wilayah yang terimbas aliran udara basah, lanjut Dwikora, yakni Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, dan Jawa, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi (Jabodetabek).

"Mohon diperhatikan tanggalnya, 5-10 Januari, intensitas hujan meningkat lagi. Biasanya terjadi hujan pada malam hari sampai dini hari," ujar Dwikorita di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (3/1).

Baca Juga:  SBY Ungkap Kenangannya Bersama Almarhum Syekh Ali Jaber

Menurut Dwikora, aliran udara basah itu akan terus bergerak ke wilayah timur. Seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, hingga Sulawesi Tenggara 10-15 Januari 2019.

Dengan adanya curah hujan yang tinggi di Jabodetabek tersebut, Dwikora berharap Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bisa melakukan modifikasi cuaca. Sehingga curah hujan yang turun ke Jabodetabek bisa berkurang.

"Semoga TMC (teknologi modifikasi cuaca) sangat membantu," ungkapnya.

Sebelumnya, ‎Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto mengatakan, akan melakukan modifikasi cuaca agar hujan lebat tak turun di Jabodetabek. Nantinya BPPT akan menjatuhkan awan mendung yang bergerak ke Jabodetabek.

‎"Tentu yang kita lakukan adalah menjatuhkan awan-awan di luar wilayah Jabodetabek. Ketika awan masuk ke Jabodetabek awan-awan itu kita akan jatuhkan, sehingga hujannya gak masuk ke Jabodetabek," ujar Seto.‎

Baca Juga:  Efektifkah Botox Atasi Keringat Berlebih Diketiak?

Seto mengatakan, modifikasi cuaca tersebut akan mengurangi jumlah hujan yang bakal turun di wilayah Jabodetabek‎. Sehingga akan mengurangi 30-50 persen hujan yang turun.

BPPT juga telah bekerja sama dengan pihak TNI untuk berkordinasi. Seperti meminjam pesawat cessna untuk menurunkan hujan yang turun di wilayah Jabodetabek.‎

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari