Musim Penghujan, Drainase Dinormalisasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengingatkan kepada daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor agar lebih waspada. Pasalnya, bulan Oktober akhir hingga Desember, sudah memasuki musim penghujan. 

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki. "Kami mengingatkan kepada daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor, agar bisa lebih waspada lagi. Terutama pada pada bulan November (puncak musim hujan, red)  dan juga Desember. Apalagi, potensi hujan tahun ini memang sedikit tinggi dibanding tahun lalu. Tetapi  tidak signifikan," ungkapnya. 

- Advertisement -

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Kota Pekanbaru, akan terus melakukan normalisasi anak sungai dan drainase. Guna mengantisipasi terjadinya banjir atau genangan air di Pekanbaru dalam memasuki musim penghujan. Tidak itu saja, Dinas PUPR juga akan mengganti box culvert yang sudah rusak.

Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, normalisasi drainase ini dilakukan dengan cara menggali parit untuk mencegah pendangkalan akibat lumpur, sampah dan sedimen-sedimen. 

- Advertisement -

Menurutnya, normalisasi saluran air, merupakan prioritas Dinas PUPR guna mencegah genangan air dan banjir saat musim hujan tiba di sejumlah ruas jalan. 

Dia menyebutkan, salah satu faktor terjadinya genangan air atau banjir itu, disebabkan kurang berfungsinya saluran air. Ia menuturkan, masih banyak ditemukan saluran drainase yang tidak berfungsi dengan normal, akibat tersumbat. Sehingga mengalami pendangkalan.

"Beberapa titik drainase yang kami temukan, tidak berfungsi dengan baik. Karena tersumbat sampah. Ada juga yang dangkal. Untuk itu, kami akan terus melakukan normalisasi dengan membuang halangan- halangan di anak sungai  dan drainase. Termasuk juga kami akan menggati box culvert yang sudah rusak,"ujar Indra Pomi kepada Riau Pos, Senin (26/10).

Dirinya mengakui, normalisasi drainase tidak menjadi jaminan untuk menghindari terjadinya banjir. Namun, setidaknya dapat mempercepat surutnya air yang menggenangi jalan. 

Pasalnya, di beberapa ruas jalan yang digenangi air, juga dipengaruhi oleh dataran rendah. Seperti di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru. Di beberapa titik di situ memang sedikit rendah. Sehingga apabila hujan akan terjadi banjir.

Untuk itu, kata dia, ke depan Dinas PUPR Kota akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Riau dan nasional. Karena, ruas jalan di Pekanbaru ini tidak semua menjadi tanggung jawab Dinas PUPR Kota. Melainkan ada tanggung jawab Dinas PUPR Provinsi dan nasional atau pusat.  "Kami akan saling berkoordinasi," pungkasnya.

Sementara itu, di lapangan masih banyak drainase atau saluran air yang mengalami pendangkalan akibat tumpukan sampah, lumpur dan lain-lain. Salah satunya adalah drainase yang ada di Jalan Jendral Sudirman, kawasan Pasar Bawah. (azr)

Laporan: DOFI ISKANDAR (PEKANBARU)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengingatkan kepada daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor agar lebih waspada. Pasalnya, bulan Oktober akhir hingga Desember, sudah memasuki musim penghujan. 

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki. "Kami mengingatkan kepada daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor, agar bisa lebih waspada lagi. Terutama pada pada bulan November (puncak musim hujan, red)  dan juga Desember. Apalagi, potensi hujan tahun ini memang sedikit tinggi dibanding tahun lalu. Tetapi  tidak signifikan," ungkapnya. 

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Kota Pekanbaru, akan terus melakukan normalisasi anak sungai dan drainase. Guna mengantisipasi terjadinya banjir atau genangan air di Pekanbaru dalam memasuki musim penghujan. Tidak itu saja, Dinas PUPR juga akan mengganti box culvert yang sudah rusak.

Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, normalisasi drainase ini dilakukan dengan cara menggali parit untuk mencegah pendangkalan akibat lumpur, sampah dan sedimen-sedimen. 

Menurutnya, normalisasi saluran air, merupakan prioritas Dinas PUPR guna mencegah genangan air dan banjir saat musim hujan tiba di sejumlah ruas jalan. 

Dia menyebutkan, salah satu faktor terjadinya genangan air atau banjir itu, disebabkan kurang berfungsinya saluran air. Ia menuturkan, masih banyak ditemukan saluran drainase yang tidak berfungsi dengan normal, akibat tersumbat. Sehingga mengalami pendangkalan.

"Beberapa titik drainase yang kami temukan, tidak berfungsi dengan baik. Karena tersumbat sampah. Ada juga yang dangkal. Untuk itu, kami akan terus melakukan normalisasi dengan membuang halangan- halangan di anak sungai  dan drainase. Termasuk juga kami akan menggati box culvert yang sudah rusak,"ujar Indra Pomi kepada Riau Pos, Senin (26/10).

Dirinya mengakui, normalisasi drainase tidak menjadi jaminan untuk menghindari terjadinya banjir. Namun, setidaknya dapat mempercepat surutnya air yang menggenangi jalan. 

Pasalnya, di beberapa ruas jalan yang digenangi air, juga dipengaruhi oleh dataran rendah. Seperti di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru. Di beberapa titik di situ memang sedikit rendah. Sehingga apabila hujan akan terjadi banjir.

Untuk itu, kata dia, ke depan Dinas PUPR Kota akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Riau dan nasional. Karena, ruas jalan di Pekanbaru ini tidak semua menjadi tanggung jawab Dinas PUPR Kota. Melainkan ada tanggung jawab Dinas PUPR Provinsi dan nasional atau pusat.  "Kami akan saling berkoordinasi," pungkasnya.

Sementara itu, di lapangan masih banyak drainase atau saluran air yang mengalami pendangkalan akibat tumpukan sampah, lumpur dan lain-lain. Salah satunya adalah drainase yang ada di Jalan Jendral Sudirman, kawasan Pasar Bawah. (azr)

Laporan: DOFI ISKANDAR (PEKANBARU)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya