Minggu, 2 Juni 2024

Gunakan Atribut dari Barang Bekas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seratusan masyarakat ikut dalam aksi peduli sampah Kota Pekanbaru di kawasan car free day (CFD), Ahad (26/6). Beberapa di antaranya mengenakan atribut yang terbuat dari barang bekas. Seperti sampah goni, kertas bekas, sampah tutup botol, sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.

Kegiatan ini digagas oleh Walhi, Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau, Komunitas Peguat Konservasi Riau (KPKR), Jungle Ghost Warrohe Blood Indians, Srikandi Pendaki Gunung Indonesia (SPGI), Pondok Belantara, Komunitas Seni Rumah Sunting Pekanbaru, MTMA Pekanbaru, Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia, Mapala Wanapalhi, Mapala Suluh, Suluh, Union Adventure, Woman Cartier Adventure, SMAN 7 Pekanbaru, SDN 153 Pekanbaru, dan lainnya.

Manajer WKR Walhi Riau Fandi Rahman saat dijumpai mengatakan kegiatan ini digelar atas keresahan yang timbul terhadap kondisi sampah yang ada di Pekanbaru beberapa waktu belakangan ini. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap masalah sampah yang ada di Pekanbaru.

Baca Juga:  Kinerja Sekdako Jadi Sorotan

"Kegiatan ini untuk mengedukasi dan menyosialisasikan bahwa persoalan sampah ini merupakan persoalan kita semua. Selain itu kegiatan ini sebagai upaya keadilan iklim antargenerasi ," ungkapnya kepada Riau Pos di sela-sela kegiatan.

Ditambahkan Fandi, kegiatan ini juga untuk menggugah kepedulian pemerintah terhadap masalah sampah ini. "Kita juga ingin pemerintah lebih peduli dengan persoalan sampah untuk kesehatan masyarakat," jelasnya.

- Advertisement -

Fandi mengatakan kawasan CFD sengaja dipilih karena merupakan tempat berkumpulnya masyarakat Pekanbaru. "Sehingga pesan yang ingin kami sampaikan bisa lebih cepat tersampaikan," ujarnya.

Pembina Komunitas Seni Rumah Sunting Kunni Masrohanti yang turut hadir dalam kegiatan ini mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan dengan berbagai kesenian seperti tari, musik, baca puisi, dan lain sebagainya. "Seni merupakan jalan paling ringan, cara yang asyik dan mudah diterima untuk menyampaikan pesan. Termasuk edukasi lingkungan terutama terkait sampah Pekanbaru," katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Gali Ilmu, Bertukar Informasi,  Argumentasi dan Regulasi

Kunni mengharapkan ke depannya akan lebih banyak masyarakat yang peduli terhadap masalah sampah ini. "Kami berharap semakin banyak yang akan peduli persoalan sampah. Jadi kalau masyarakat peduli, sampah tidak akan berserakan lagi, kalau masyarakat peduli masyarakat kritis, sehingga pemerintah cepat gerak," tutup Kunni.

Selain pertunjukan seni, kegiatan ini juga diisi dengan long march di sepanjang kawasan CFD, Jalan Jenderal Sudirman.(van)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seratusan masyarakat ikut dalam aksi peduli sampah Kota Pekanbaru di kawasan car free day (CFD), Ahad (26/6). Beberapa di antaranya mengenakan atribut yang terbuat dari barang bekas. Seperti sampah goni, kertas bekas, sampah tutup botol, sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.

Kegiatan ini digagas oleh Walhi, Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau, Komunitas Peguat Konservasi Riau (KPKR), Jungle Ghost Warrohe Blood Indians, Srikandi Pendaki Gunung Indonesia (SPGI), Pondok Belantara, Komunitas Seni Rumah Sunting Pekanbaru, MTMA Pekanbaru, Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia, Mapala Wanapalhi, Mapala Suluh, Suluh, Union Adventure, Woman Cartier Adventure, SMAN 7 Pekanbaru, SDN 153 Pekanbaru, dan lainnya.

Manajer WKR Walhi Riau Fandi Rahman saat dijumpai mengatakan kegiatan ini digelar atas keresahan yang timbul terhadap kondisi sampah yang ada di Pekanbaru beberapa waktu belakangan ini. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap masalah sampah yang ada di Pekanbaru.

Baca Juga:  Firdaus Akui Banyak Target Belum Tercapai

"Kegiatan ini untuk mengedukasi dan menyosialisasikan bahwa persoalan sampah ini merupakan persoalan kita semua. Selain itu kegiatan ini sebagai upaya keadilan iklim antargenerasi ," ungkapnya kepada Riau Pos di sela-sela kegiatan.

Ditambahkan Fandi, kegiatan ini juga untuk menggugah kepedulian pemerintah terhadap masalah sampah ini. "Kita juga ingin pemerintah lebih peduli dengan persoalan sampah untuk kesehatan masyarakat," jelasnya.

Fandi mengatakan kawasan CFD sengaja dipilih karena merupakan tempat berkumpulnya masyarakat Pekanbaru. "Sehingga pesan yang ingin kami sampaikan bisa lebih cepat tersampaikan," ujarnya.

Pembina Komunitas Seni Rumah Sunting Kunni Masrohanti yang turut hadir dalam kegiatan ini mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan dengan berbagai kesenian seperti tari, musik, baca puisi, dan lain sebagainya. "Seni merupakan jalan paling ringan, cara yang asyik dan mudah diterima untuk menyampaikan pesan. Termasuk edukasi lingkungan terutama terkait sampah Pekanbaru," katanya.

Baca Juga:  Seluruh Biaya Siswa SMP Madani Ditanggung Pemerintah

Kunni mengharapkan ke depannya akan lebih banyak masyarakat yang peduli terhadap masalah sampah ini. "Kami berharap semakin banyak yang akan peduli persoalan sampah. Jadi kalau masyarakat peduli, sampah tidak akan berserakan lagi, kalau masyarakat peduli masyarakat kritis, sehingga pemerintah cepat gerak," tutup Kunni.

Selain pertunjukan seni, kegiatan ini juga diisi dengan long march di sepanjang kawasan CFD, Jalan Jenderal Sudirman.(van)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari