PEKAN BARU (RIAU POS. CO) — Ramadan sudah memasuki pekan ketiga, ustaz Rudi menyebut dasar puasa ada banyak, mulai dari Alquran hingga sunnah Rasul. Salah satu dasar berpuasa ialah surat Al Baqarah 183.
“Ternyata puasa ini bukan hanya milik kaum muslim saja, tetapi puasa banyak dimiliki kaum sebelum Islam,†kata ustad Rudi, Ahad (26/5) siang.
Ada beberapa variabel dalam menjalankan puasa. Pertama, panggilan puasa hanya untuk orang yang beriman. Di sini Allah SWT tidak menyebutkan satu agama mana pun yang wajib melaksanakan puasa.
“Karena banyak orang Islam yang tidak berpuasa,†ujarnya.
Seperti disaksikan, beberapa hari pertama puasa masih banyak yang kuat menjalani puasa. Di hari berikutnya mulai terlewat, lalu menjadi biasa hingga lazim tidak menjalankan salah satu perintah Allah SWT tersebut.
Jadi, apabila memang ada teman-teman sesama umat muslim yang tidak menjalankan puasa, lanjut Rudi, harus dihargai. Sebab, yang dipanggil untuk berpuasa itu bukan hanya orang muslim tapi beriman.
“Beriman ada yang dari kalangan orang Yahudi, kalangan Nasrani serta muslim. Di mana berbeda, muslim melaksanakan puasa di bulan Ramadan,†ujarnya.
Ketika terpanggil untuk menjalankan ibadah puasa. Ketahuilah, bahwasanya masih ada iman di dalam hati. “Jadi, tergantung pada dirimu, mau jadi orang yang berhasil atau gagal,†tutupnya.(*1)
PEKAN BARU (RIAU POS. CO) — Ramadan sudah memasuki pekan ketiga, ustaz Rudi menyebut dasar puasa ada banyak, mulai dari Alquran hingga sunnah Rasul. Salah satu dasar berpuasa ialah surat Al Baqarah 183.
“Ternyata puasa ini bukan hanya milik kaum muslim saja, tetapi puasa banyak dimiliki kaum sebelum Islam,†kata ustad Rudi, Ahad (26/5) siang.
- Advertisement -
Ada beberapa variabel dalam menjalankan puasa. Pertama, panggilan puasa hanya untuk orang yang beriman. Di sini Allah SWT tidak menyebutkan satu agama mana pun yang wajib melaksanakan puasa.
“Karena banyak orang Islam yang tidak berpuasa,†ujarnya.
- Advertisement -
Seperti disaksikan, beberapa hari pertama puasa masih banyak yang kuat menjalani puasa. Di hari berikutnya mulai terlewat, lalu menjadi biasa hingga lazim tidak menjalankan salah satu perintah Allah SWT tersebut.
Jadi, apabila memang ada teman-teman sesama umat muslim yang tidak menjalankan puasa, lanjut Rudi, harus dihargai. Sebab, yang dipanggil untuk berpuasa itu bukan hanya orang muslim tapi beriman.
“Beriman ada yang dari kalangan orang Yahudi, kalangan Nasrani serta muslim. Di mana berbeda, muslim melaksanakan puasa di bulan Ramadan,†ujarnya.
Ketika terpanggil untuk menjalankan ibadah puasa. Ketahuilah, bahwasanya masih ada iman di dalam hati. “Jadi, tergantung pada dirimu, mau jadi orang yang berhasil atau gagal,†tutupnya.(*1)