PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro menyebabkan sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Pekan baru sepi pengujung. Meski akhir pekan, mal tak ramai didatangi.
Patauan Riau Pos, Ahad (25/7) di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Tuanku Tambusai, tak banyak pengunjung datang meski sedang ada pameran. Sejumlah pengunjung datang hanya untuk melakukan pemesanan secara online dan tidak berada lama di dalam pusat perbelanjaan atau mal tersebut.
Begitu juga dengan area bermain anak. Biasanya saat weekend area tersebut dipenuhi dengan keluarga yang ingin mengisi waktu luang dengan bermain bersama di area permainan.
Dewi, salah seorang pengunjung mal mengaku akibat pandemi Covid-19 dan PPKM Mikro banyak masyarakat yang enggan datang ke pusat perbelanjaan. Ia mengaku hanya melakukan pembelian makanan cepat saji secara take away.
"Ya sepi. Ini saja saya belanja hanya sebentar. Nggak berani lama-lama,” kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Irsyad, driver ojek online yang tengah mengantre makanan di salah satu gerai makanan. Menurutnya pemberlakuan PPKM mikro ini sedikit membantu dirinya selaku driver ojek online karena bisa mendapatkan pesanan makanan melalui aplikasi online.
Namun dirinya mengkhawatirkan dengan adanya peraturan baru terkait penerapan PPKM level IV yang membuat sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bertuah tutup dan hanya minimarket dan farmasi saja yang akan dibuka.
’’Sebenarnya merasa terganggu juga. Kalau tempat makan ditutup susah juga buat kami menerima orderan. Karena pastinya akan mengantre lama,” kata dia.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (Mal Pekanbaru) Riza Budi kepada Riau Pos mengaku, saat ini pihaknya masih menunggu edaran dan keputusan pemerintah setempat.
"Untuk teknisnya kami masih tunggu edaran dan keputusan dari Pemko Pekanbaru,” ujar Riza Budi.
Ia mengatakan jika nantinya pusat perbelanjaan kembali ditutup, pihaknya pasti akan patuh terhadap semua aturan dari pemerintah.
’’Kami berharap masih diizinkan untuk beroperasi. Karena kita juga harus memikirkan efeknya bagi tenan-tenan dan juga ribuan karyawan yang bekerja di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Pekanbaru,” harapnya.
Lanjut Riza, selama ini Mal Pekanbaru terus memberlakukan pengetatan penerapan protokol kesehatan kepada para pengunjung di pusat perbelanjaan.
"Penerapan prokes di Mal Pekanbaru tetap kami lakukan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan pemerintah. Dan untuk penerapannya memang diperketat,” sebutnya.
Ia mengatakan sejauh ini pada setiap pintu masuk mal, aktivitas petugas dalam hal pengukuran suhu juga diketatkan, dan petugas memastikan setiap pengunjung untuk mencuci tangan terutama sebelum melintas masuk mal.
Sesuai dengan standar prosedur operasional di Mal Pekanbaru, sebut Reza, batas maksimal para pengunjung yang diperbolehkan masuk ke Mal Pekanbaru yakni 37,3 derajat celcius. "Di atas itu kami tak perbolehkan pengunjung masuk ke dalam areal mal,” cakap Reza.
Selain itu, pihak pengelola Mal Pekanbaru sejak awal juga sudah memberlakukan pemakaian masker dan meminta kepada setiap pengunjung mal agar tidak melepas atau melonggarkan masker saat berada di dalam lingkungan mal kecuali dalam kondisi tertentu.
"Kami juga terus mengimbau kepada setiap pengunjung dan setiap pengelola tenant agar mengatur jarak agar tidak terjadi kerumunan. Kami dari pihak manajemen juga terus melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala di areal gedung. Sejauh ini, hal itu masih tetap menjadi aktivitas rutin kita dan lebih diperketat lagi dalam situasi seperti , "ajaknya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota