Senin, 20 Mei 2024

Satu Atlet Wakil Riau Masuk Karantina PB Djarum

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  —  Berakhir sudah final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang diselenggarakan selama tiga hari yakni, Rabu-Jumat (19-22/11) di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah. Hasilnya, 55 pebulutangkis muda berhasil melaju ke babak selanjutnya yakni tahap karantina termasuk satu atlet wakil Riau yakni atas nama Rauf Pranedya.

Perjuangan para atlet muda untuk menembus tahap karantina tidaklah mudah. Sebanyak 133 peserta final Audisi Umum 2019 yang merupakan peraih super tiket dari lima kota penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya dan Kudus.

Yamaha

Selama tiga hari pelaksanaan final Audisi Umum 2019, pemantauan secara langsung terhadap atlet-atlet muda ini dipimpin langsung oleh Manager Tim PB Djarum Fung Permadi, bersama jajaran pelatih, Andreas Adityawarman, Reni, Nimas Rani Wijayanti, Engga Setiawan, Bandar Sigit, Fung Permadi, Ajib Kurniawan, Sulaiman, Ellen Angelina, Juniar Setioko Tenggono, Maria Elfira Christina, Ferry, Ali Yuli, Wahyu Hartanto, Rusmanto Djoko Semaun, dan Hastomo Arbi.

Baca Juga:  Api Masih Menyala saat Korban Ditemukan di Rumah Dinas PTA Pekanbaru

Fung menyatakan, Tahap Karantina merupakan kesempatan bagi para atlet muda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta berbagai fasilitas olahraga milik PB Djarum di kawasan Jati maupun Kaliputu.

"Setelah masa orientasi tersebut, kita akan melakukan observasi seteliti mungkin, baik dari aspek skill, fisik, dan daya juang," katanya.

- Advertisement -

"Selama Tahap Karantina, banyak pertandingan yang akan kami gelar.

Tapi penilaian pun tidak hanya dari hasil pertandingan apakah adik-adik ini kalah atau menang, namun juga mencakup kelebihan teknik yang dimiliki mereka," Fung, menambahkan.

- Advertisement -

Melalui Tahap Karantina ini, para pelatih juga lebih memiliki waktu lebih banyak untuk semakin selektif dalam memilih atlet-atlet yang akan dibinanya kelak, dengan bekal konsep pelatihan yang sesuai dengan standar PB Djarum, guna mencetak atlet-atlet muda ini ke level dunia.

Baca Juga:  Dua Pimpinan PT DSI Tak Ditahan

"Saya menugaskan masing-masing pelatih di PB Djarum untuk menentukan pilihan dan berani memikul tanggungjawab dalam membina atlet-atlet hasil Audisi Umum pada tahun ini," tegasnya.

Melalui program Beasiswa Bulutangkis oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini, setiap peserta yang bergabung dengan PB Djarum tidak dikenakan biaya sepeserpun selama masa pembinaan.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  —  Berakhir sudah final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang diselenggarakan selama tiga hari yakni, Rabu-Jumat (19-22/11) di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah. Hasilnya, 55 pebulutangkis muda berhasil melaju ke babak selanjutnya yakni tahap karantina termasuk satu atlet wakil Riau yakni atas nama Rauf Pranedya.

Perjuangan para atlet muda untuk menembus tahap karantina tidaklah mudah. Sebanyak 133 peserta final Audisi Umum 2019 yang merupakan peraih super tiket dari lima kota penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya dan Kudus.

Selama tiga hari pelaksanaan final Audisi Umum 2019, pemantauan secara langsung terhadap atlet-atlet muda ini dipimpin langsung oleh Manager Tim PB Djarum Fung Permadi, bersama jajaran pelatih, Andreas Adityawarman, Reni, Nimas Rani Wijayanti, Engga Setiawan, Bandar Sigit, Fung Permadi, Ajib Kurniawan, Sulaiman, Ellen Angelina, Juniar Setioko Tenggono, Maria Elfira Christina, Ferry, Ali Yuli, Wahyu Hartanto, Rusmanto Djoko Semaun, dan Hastomo Arbi.

Baca Juga:  Warga Harus Waspadai Ancaman Varian Omicron

Fung menyatakan, Tahap Karantina merupakan kesempatan bagi para atlet muda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta berbagai fasilitas olahraga milik PB Djarum di kawasan Jati maupun Kaliputu.

"Setelah masa orientasi tersebut, kita akan melakukan observasi seteliti mungkin, baik dari aspek skill, fisik, dan daya juang," katanya.

"Selama Tahap Karantina, banyak pertandingan yang akan kami gelar.

Tapi penilaian pun tidak hanya dari hasil pertandingan apakah adik-adik ini kalah atau menang, namun juga mencakup kelebihan teknik yang dimiliki mereka," Fung, menambahkan.

Melalui Tahap Karantina ini, para pelatih juga lebih memiliki waktu lebih banyak untuk semakin selektif dalam memilih atlet-atlet yang akan dibinanya kelak, dengan bekal konsep pelatihan yang sesuai dengan standar PB Djarum, guna mencetak atlet-atlet muda ini ke level dunia.

Baca Juga:  Korban Banjir Mulai Diserang Penyakit

"Saya menugaskan masing-masing pelatih di PB Djarum untuk menentukan pilihan dan berani memikul tanggungjawab dalam membina atlet-atlet hasil Audisi Umum pada tahun ini," tegasnya.

Melalui program Beasiswa Bulutangkis oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini, setiap peserta yang bergabung dengan PB Djarum tidak dikenakan biaya sepeserpun selama masa pembinaan.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari