Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Kaesang dan Dodo Dipindahkan ke Hutan TNTN

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar KSDA Riau, Balai TNTN, TNI dan Polri bersama-sama melakukan evakuasi dan translokasi gajah sumatera di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Rabu (18/8) sampai Jumat (20/8). 

Kepala Bidang KSDA Wilayah I Andri Hansen Siregar mengatakan, evakuasi dan translokasi dua ekor gajah sumatera liar remaja berjenis kelamin jantan dilakukan karena kedua satwa tersebut telah merusak kebun warga di sekitar wilayah di Kecamatan Peranap tepatnya di Kelurahan Peranap selama kurang lebih satu  bulan.

"Sebelumnya, tim gabungan telah beberapa kali melakukan upaya penggiringan ke habitatnya, namun belum berhasil. Selain itu, telah ditemukan beberapa barang yang diduga mengancam hidup gajah liar ini, sehingga perlu dilakukan langkah translokasi," ujarnya, Ahad (22/8). 

Baca Juga:  Warga Gotong Royong Bersihkan Drainase

Translokasi gajah liar yang diberi nama Kaesang dan Dodo berhasil dilepasliarkan dan bergabung dengan kelompoknya yang berada pada salah satu kantong gajah yang ada di  Riau yaitu di kawasan Taman Nasional Teso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan. 

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama melakukan upaya evakuasi dan translokasi. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Peranap dan sekitarnya yang telah kondusif serta tidak anarkis terhadap satwa gajah sumatera," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, alasan gajah tersebut diberi nama Kaesang adalah gajah yang berumur sekitar 10 tahun. Sosok yang kuat dan emosional.  

"Gajah Kaesang  ini, sempat menyerang mahout (pawing, red) saat akan dirilis, untung saja si  Kaesang dalam keadaan terikat, sehingga teman-teman mahout tidak dapat dijangkaunya," terangnya.

Baca Juga:  Ops Ketupat Lancang Kuning Sukses, Irjen Iqbal Beri Penghargaan Personel

Kemudian, alasan diberi nama Dodo karena gajah berumur sekitar 6 tahun lebih. Sosok yang lincah, memiliki keberanian dan kuat. Gajah Dodo paling lama sendiri. Pada saat akan dinaikkan ke dalam truk, kebetulan Widodo (koordinator mahout di lapangan) dengan panggilan Dodo selalu aktif memberikan arahan ke mahout lainnya.

"Gajah satunya dinamakan Dodo untuk mengingatkan kelincahan Mas Widodo (pawang gajah) menghadapi gajah liar," ujarnya.(dof)
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar KSDA Riau, Balai TNTN, TNI dan Polri bersama-sama melakukan evakuasi dan translokasi gajah sumatera di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Rabu (18/8) sampai Jumat (20/8). 

Kepala Bidang KSDA Wilayah I Andri Hansen Siregar mengatakan, evakuasi dan translokasi dua ekor gajah sumatera liar remaja berjenis kelamin jantan dilakukan karena kedua satwa tersebut telah merusak kebun warga di sekitar wilayah di Kecamatan Peranap tepatnya di Kelurahan Peranap selama kurang lebih satu  bulan.

- Advertisement -

"Sebelumnya, tim gabungan telah beberapa kali melakukan upaya penggiringan ke habitatnya, namun belum berhasil. Selain itu, telah ditemukan beberapa barang yang diduga mengancam hidup gajah liar ini, sehingga perlu dilakukan langkah translokasi," ujarnya, Ahad (22/8). 

Baca Juga:  Batalyon Arhanud 13 Semprot Disinfektan Pemukiman Warga 

Translokasi gajah liar yang diberi nama Kaesang dan Dodo berhasil dilepasliarkan dan bergabung dengan kelompoknya yang berada pada salah satu kantong gajah yang ada di  Riau yaitu di kawasan Taman Nasional Teso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan. 

- Advertisement -

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama melakukan upaya evakuasi dan translokasi. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Peranap dan sekitarnya yang telah kondusif serta tidak anarkis terhadap satwa gajah sumatera," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, alasan gajah tersebut diberi nama Kaesang adalah gajah yang berumur sekitar 10 tahun. Sosok yang kuat dan emosional.  

"Gajah Kaesang  ini, sempat menyerang mahout (pawing, red) saat akan dirilis, untung saja si  Kaesang dalam keadaan terikat, sehingga teman-teman mahout tidak dapat dijangkaunya," terangnya.

Baca Juga:  Ketua TP PKK Pekanbaru Salurkan Bantuan Pendidikan

Kemudian, alasan diberi nama Dodo karena gajah berumur sekitar 6 tahun lebih. Sosok yang lincah, memiliki keberanian dan kuat. Gajah Dodo paling lama sendiri. Pada saat akan dinaikkan ke dalam truk, kebetulan Widodo (koordinator mahout di lapangan) dengan panggilan Dodo selalu aktif memberikan arahan ke mahout lainnya.

"Gajah satunya dinamakan Dodo untuk mengingatkan kelincahan Mas Widodo (pawang gajah) menghadapi gajah liar," ujarnya.(dof)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari