Sabtu, 4 Mei 2024

Pemko Diminta Serius Sikapi Masalah Kemacetan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah titik jalan di kawasan Panam, wilayah Kecamatan Bina Widya kembali diterpa macet parah, pada Senin (22/4). Salah satu lokasi macet parah sore kemarin adalah Jalan SM Amin dekat persimpangan Jalan Naga Sakti dan juga persimpangan Jalan Tuanku Tambusai.

Sejumlah pengendara yang mencoba menghindari macet ini dengan melintasi ruas alternatif, Jalan Kutilang Sakti, malah mendapati kondisi jalan yang cukup parah. Kerusakan permukaan jalan malah mengganggu lalu lintas.

Yamaha

Pengamat Tata Kota Dr Muhammad Ikhsan me­nyebutkan, salah satu strategi untuk mengatasi macet jenis arteri seperti Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin adalah dengan memanfaatkan jalan kolektor. Jalan tingkat dua di sejumlah kawasan di Bina Widya bisa menjadi penawar jangka pendek permasalahan ini.

Selain Jalan Kutilang Sakti, Jalan Bangau Sakti juga bisa menjadi jalan alternatif pemecah volume besar kendaraan dari jalan arteri. Hanya saja, dua jalan kolektor itu dalam kondisi buruk.

”Jalan Bangau Sakti di sekitar kampus Unri juga cukup lebar, tapi tidak terpelihara dan cenderung tidak diperhatikan. Padahal jalan itu sangat lebar, mencapai 10-12 meter. Ini harusnya menjadi alternatif pengendara untuk menghindari Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin, tapi sekarang ada danau disana, rusak karena tidak dipelihara,” kata Dr Ikhsan.

- Advertisement -
Baca Juga:  15 Januari, Sekolah Bisa Lakukan Pengisian PDSS

Penanganan jalan-jalan alternatif itu, menurut akademisi teknik sipil jebolan Amerika ini, harus disamakan dengan jalan-jalan utama. Itu jika pemerintah ingin mengurai macet dan mengurangi volume kendaraan di sana.

”Jika Jalan Bangau Sakti dipelihara, bagus kondisinya, pengendara akan lebih banyak lewat di sana. Hingga ini bisa memecah volume kendaraan yang cukup besar di Jalan HR Soebrantas dan SM Amin,” tambahnya.

- Advertisement -

Jika jalan kolektor Jalan Bangau Sakti diperbaiki dan dipelihara dengan baik, lanjut Dr Ikhsan, maka ruas jalan ini akan meringankan beban Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin di kawasan Panam. Dirinya menyarankan pemerintah segera mengambil tindakan, agar kemacetan ini pada akhirnya merugikan perekonomian kota.

DPRD Minta Pak Ogah Ditertibkan

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri menyoroti keberadaan Pak Ogah yang semakin banyak di sejumlah u-turn lalu lintas di Kota Pekanbaru. Pak Ogah ini juga banyak terlihat di persimpangan padat kendaraan

Ditemui di Gedung DPRD Kota Pekanbaru pada Senin (22/4), Azwendi mengaku banyak dapat keluhan bahwa Pak Ogah justru membuat kondisi macet parah. Dirinya meminta Satpol PP untuk menertibkan aktivitas tersebut.

Baca Juga:  Pemko Belum Beri Tindakan

”Kami minta tidak ada lagi Pak Ogah, karena mereka ini bukan memperlancar, justru mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Ini tolong segera ditertibkan,” kata Azwendi.

Ia mengatakan, yang berdiri di posisi Pak Ogah itu harusnya petugas Dinas Perhubungan yang jelas kompetensinya. Pak Ogah yang tidak berkompeten menurutnya yang menjadi pemicu makin parahnya kemacetan.

”Bukan bertambah lancar saya perhatikan, melainkan lalu lintas bertambah runyam gara-gara ada oknum yang tidak berkompeten seperti Pak Ogah itu,’’ ujarnya.

Azwendi juga menyentil Satpol PP Kota Pekanbaru yang tidak mengambil tindakqn. Dirinya melihat seperti ada kesan pembiaran terhadap aktivitas Pak Ogah yang dinilai mengganggu itu.

”Satpol PP jangan diam saja, ini masak aktifnya di sosial media saja. Harapan kami, Satpol PP aktifnya itu betul-betul dirasakan masyarakat keberadaannya. Banyak kok petugasnya, masak tak bisa membantu, Dishub hal yang begitu,” minta Azwendi.

Politisi Demokrat ini menekankan Satpol PP Kota Pekanbaru untuk mengurangi pencitraan. Tapi berani menertibkan Pak Ogah yang berada di setiap u-turn. Dirinya mengingatkan tupoksi Satpol PP agar dilaksanakan dengan baik.(end)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejumlah titik jalan di kawasan Panam, wilayah Kecamatan Bina Widya kembali diterpa macet parah, pada Senin (22/4). Salah satu lokasi macet parah sore kemarin adalah Jalan SM Amin dekat persimpangan Jalan Naga Sakti dan juga persimpangan Jalan Tuanku Tambusai.

Sejumlah pengendara yang mencoba menghindari macet ini dengan melintasi ruas alternatif, Jalan Kutilang Sakti, malah mendapati kondisi jalan yang cukup parah. Kerusakan permukaan jalan malah mengganggu lalu lintas.

Pengamat Tata Kota Dr Muhammad Ikhsan me­nyebutkan, salah satu strategi untuk mengatasi macet jenis arteri seperti Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin adalah dengan memanfaatkan jalan kolektor. Jalan tingkat dua di sejumlah kawasan di Bina Widya bisa menjadi penawar jangka pendek permasalahan ini.

Selain Jalan Kutilang Sakti, Jalan Bangau Sakti juga bisa menjadi jalan alternatif pemecah volume besar kendaraan dari jalan arteri. Hanya saja, dua jalan kolektor itu dalam kondisi buruk.

”Jalan Bangau Sakti di sekitar kampus Unri juga cukup lebar, tapi tidak terpelihara dan cenderung tidak diperhatikan. Padahal jalan itu sangat lebar, mencapai 10-12 meter. Ini harusnya menjadi alternatif pengendara untuk menghindari Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin, tapi sekarang ada danau disana, rusak karena tidak dipelihara,” kata Dr Ikhsan.

Baca Juga:  Kapolsek Temui Korban Banjir

Penanganan jalan-jalan alternatif itu, menurut akademisi teknik sipil jebolan Amerika ini, harus disamakan dengan jalan-jalan utama. Itu jika pemerintah ingin mengurai macet dan mengurangi volume kendaraan di sana.

”Jika Jalan Bangau Sakti dipelihara, bagus kondisinya, pengendara akan lebih banyak lewat di sana. Hingga ini bisa memecah volume kendaraan yang cukup besar di Jalan HR Soebrantas dan SM Amin,” tambahnya.

Jika jalan kolektor Jalan Bangau Sakti diperbaiki dan dipelihara dengan baik, lanjut Dr Ikhsan, maka ruas jalan ini akan meringankan beban Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin di kawasan Panam. Dirinya menyarankan pemerintah segera mengambil tindakan, agar kemacetan ini pada akhirnya merugikan perekonomian kota.

DPRD Minta Pak Ogah Ditertibkan

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri menyoroti keberadaan Pak Ogah yang semakin banyak di sejumlah u-turn lalu lintas di Kota Pekanbaru. Pak Ogah ini juga banyak terlihat di persimpangan padat kendaraan

Ditemui di Gedung DPRD Kota Pekanbaru pada Senin (22/4), Azwendi mengaku banyak dapat keluhan bahwa Pak Ogah justru membuat kondisi macet parah. Dirinya meminta Satpol PP untuk menertibkan aktivitas tersebut.

Baca Juga:  Warga Keluhkan Kerusakan Jalan Kaharuddin Nasution

”Kami minta tidak ada lagi Pak Ogah, karena mereka ini bukan memperlancar, justru mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Ini tolong segera ditertibkan,” kata Azwendi.

Ia mengatakan, yang berdiri di posisi Pak Ogah itu harusnya petugas Dinas Perhubungan yang jelas kompetensinya. Pak Ogah yang tidak berkompeten menurutnya yang menjadi pemicu makin parahnya kemacetan.

”Bukan bertambah lancar saya perhatikan, melainkan lalu lintas bertambah runyam gara-gara ada oknum yang tidak berkompeten seperti Pak Ogah itu,’’ ujarnya.

Azwendi juga menyentil Satpol PP Kota Pekanbaru yang tidak mengambil tindakqn. Dirinya melihat seperti ada kesan pembiaran terhadap aktivitas Pak Ogah yang dinilai mengganggu itu.

”Satpol PP jangan diam saja, ini masak aktifnya di sosial media saja. Harapan kami, Satpol PP aktifnya itu betul-betul dirasakan masyarakat keberadaannya. Banyak kok petugasnya, masak tak bisa membantu, Dishub hal yang begitu,” minta Azwendi.

Politisi Demokrat ini menekankan Satpol PP Kota Pekanbaru untuk mengurangi pencitraan. Tapi berani menertibkan Pak Ogah yang berada di setiap u-turn. Dirinya mengingatkan tupoksi Satpol PP agar dilaksanakan dengan baik.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Pemko Belum Beri Tindakan

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari