Pasar Induk Beroperasi Setelah Idulfitri

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hingga pertengahan Februari, proses pembangunan Pasar Induk Pekanbaru di Jalan Soekarno Hatta masih terus dikebut. Pemko Pekanbaru menargetkan Pasar Induk akan beroperasi setelah Idulfitri 1445 H.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Kamis (22/2), saat ini pihaknya terus mengecek proses pembangunan fisik pasar induk yang sudah mencapai 80 persen.

- Advertisement -

”Kalau secara keseluruhan, sekitar 75-80 persen sudah selesai, dan sudah bisa beroperasional. Artinya untuk hanggar atau hall tempat para pedagang bongkar muat barang itu sudah bisa, untuk kios-kios juga sudah lebih dari 200 yang selesai, untuk akses jalan di dalam juga semuanya sudah selesai disemenisasi,” jelasnya.

Nantinya, dikatakan Zulhelmi lagi, di pasar induk tersebut terdapat sejumlah fasilitas yang dapat membantu masyarakat dan juga para pedagang seperti kafetaria atau tempat makan selain itu, di situ akan ada kantor, ATM dan berbagai macam fasilitas lainnya termasuk juga kalau misalnya tidak mau sewa itu ada disediakan tempat seperti gudang sementara untuk meletakkan barang dalam waktu 3-5 jam.

- Advertisement -

Fasilitas lainnya seperti toilet itu juga sudah selesai, sementara yang lain saat ini masih dalam proses seperti kafetaria atau tempat-tempat makannya ada juga nanti untuk kayak pasar basahnya juga ada tapi itu masih dalam proses pengerjaan.

”Nantinya di situ akan ada kantor, tempat untuk ATM dan berbagai macam fasilitas lainnya termasuk juga kalau misalnya tidak mau sewa itu ada disediakan tempat seperti gudang sementara untuk meletakkan barang dalam waktu 3-6 jam,” tambahnya.

Sementara itu terkait  jumlah keseluruhan kios yang akan dibangun di pasar induk. Zulhelmi menjelaskan sedikitnya ada 400 kios yang mana untuk ukuran kiosnya sendiri sekitar 4×4.

Bahkan pihaknya rutin melakukan pengecekan terhadap proses pembangunan pasar induk tersebut dan mendapati masih ada beberapa kios pedagang lainnya yang masih dalam pembangunan.

”Kemarin itu yang saya lihat masih dalam progres itu kalau saya tidak salah jumlah keseluruhan kios-kios yang akan dibangun di pasar induk itu 400 kios. Jadi yang sudah selesai itu lebih daripada 200 atau di sekitaran 250 menjelang 300 yang lainnya juga masih dalam proses pengerjaan terus yang untuk kios-kios itu, dan ukuran kiosnya juga besar kalau tidak salah itu sekitar 4×4 untuk satu kios,” ujarnya.

Pasar Induk
Pengendali Suplai dan Stabilisasi Harga

Dalam pada itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru T Azwendi Fajri mewanti-wanti Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sebelum pengoperasian pasar induk. Operator, kata Azwendi, harus ingat konsep dan mengapa Pasar Induk itu susah payah dibangun.

”Kita membangun Pasar Induk itu agar bagaimana setiap suplai keperluan komsumsi dan sembako warga kita dari berbagai provinsi tetangga, masuk di sana dan tidak ada lagi tersebar di pinggir jalan dan tempat-tempat yang tidak seharusnya, tapi semua terpusat di sana,” sebut Azwendy, Kamis (22/2).

Pasar Induk, sambung dia, harus menjalan peran kontrol yang akan memudahkan Pemko Pekanbaru mengendalikan supply and demand keperluan, ketersediaan dan stabilitas harga.

Pasar Induk, sebut Azwendi, harus dihidupkan sesuai fungsinya sebagai pendistribusian dan suplai untuk seluruh pasar di Kota Bertuah. Karena lewat pasar induk ini banyak manfaatnya untuk kota. Mulai dari menghidari macet di subuh hari hingga pengendalian harga-harga.

Kehadiran pasar induk, menurut politisi Partai Demokrat ini, membuat pemerintah menjadi punya kuasa dan data semua barang keluar dan masuk.(ayi/end/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hingga pertengahan Februari, proses pembangunan Pasar Induk Pekanbaru di Jalan Soekarno Hatta masih terus dikebut. Pemko Pekanbaru menargetkan Pasar Induk akan beroperasi setelah Idulfitri 1445 H.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Kamis (22/2), saat ini pihaknya terus mengecek proses pembangunan fisik pasar induk yang sudah mencapai 80 persen.

”Kalau secara keseluruhan, sekitar 75-80 persen sudah selesai, dan sudah bisa beroperasional. Artinya untuk hanggar atau hall tempat para pedagang bongkar muat barang itu sudah bisa, untuk kios-kios juga sudah lebih dari 200 yang selesai, untuk akses jalan di dalam juga semuanya sudah selesai disemenisasi,” jelasnya.

Nantinya, dikatakan Zulhelmi lagi, di pasar induk tersebut terdapat sejumlah fasilitas yang dapat membantu masyarakat dan juga para pedagang seperti kafetaria atau tempat makan selain itu, di situ akan ada kantor, ATM dan berbagai macam fasilitas lainnya termasuk juga kalau misalnya tidak mau sewa itu ada disediakan tempat seperti gudang sementara untuk meletakkan barang dalam waktu 3-5 jam.

Fasilitas lainnya seperti toilet itu juga sudah selesai, sementara yang lain saat ini masih dalam proses seperti kafetaria atau tempat-tempat makannya ada juga nanti untuk kayak pasar basahnya juga ada tapi itu masih dalam proses pengerjaan.

”Nantinya di situ akan ada kantor, tempat untuk ATM dan berbagai macam fasilitas lainnya termasuk juga kalau misalnya tidak mau sewa itu ada disediakan tempat seperti gudang sementara untuk meletakkan barang dalam waktu 3-6 jam,” tambahnya.

Sementara itu terkait  jumlah keseluruhan kios yang akan dibangun di pasar induk. Zulhelmi menjelaskan sedikitnya ada 400 kios yang mana untuk ukuran kiosnya sendiri sekitar 4×4.

Bahkan pihaknya rutin melakukan pengecekan terhadap proses pembangunan pasar induk tersebut dan mendapati masih ada beberapa kios pedagang lainnya yang masih dalam pembangunan.

”Kemarin itu yang saya lihat masih dalam progres itu kalau saya tidak salah jumlah keseluruhan kios-kios yang akan dibangun di pasar induk itu 400 kios. Jadi yang sudah selesai itu lebih daripada 200 atau di sekitaran 250 menjelang 300 yang lainnya juga masih dalam proses pengerjaan terus yang untuk kios-kios itu, dan ukuran kiosnya juga besar kalau tidak salah itu sekitar 4×4 untuk satu kios,” ujarnya.

Pasar Induk
Pengendali Suplai dan Stabilisasi Harga

Dalam pada itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru T Azwendi Fajri mewanti-wanti Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sebelum pengoperasian pasar induk. Operator, kata Azwendi, harus ingat konsep dan mengapa Pasar Induk itu susah payah dibangun.

”Kita membangun Pasar Induk itu agar bagaimana setiap suplai keperluan komsumsi dan sembako warga kita dari berbagai provinsi tetangga, masuk di sana dan tidak ada lagi tersebar di pinggir jalan dan tempat-tempat yang tidak seharusnya, tapi semua terpusat di sana,” sebut Azwendy, Kamis (22/2).

Pasar Induk, sambung dia, harus menjalan peran kontrol yang akan memudahkan Pemko Pekanbaru mengendalikan supply and demand keperluan, ketersediaan dan stabilitas harga.

Pasar Induk, sebut Azwendi, harus dihidupkan sesuai fungsinya sebagai pendistribusian dan suplai untuk seluruh pasar di Kota Bertuah. Karena lewat pasar induk ini banyak manfaatnya untuk kota. Mulai dari menghidari macet di subuh hari hingga pengendalian harga-harga.

Kehadiran pasar induk, menurut politisi Partai Demokrat ini, membuat pemerintah menjadi punya kuasa dan data semua barang keluar dan masuk.(ayi/end/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya