Jumat, 17 Mei 2024

PTM, Baru 25 Persen Guru Kemenag Divaksin

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menghadapi belajar tatap muka dengan kapasitas kelas 50 persen, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru sedang berupaya mengejar vaksinasi seluruh guru yang berada di bawah naungannya. Dalam prosesnya, upaya ini sedikit melambat.

Seperti dipaparkan Kepala Kemenag Kota Pekanbaru Drs H Abdul Karim MPd pada Senin (20/9), dari seluruh guru yang berada di bawah naungan Kemenag baik PNS maupun swasta, baru  sekitar 25 persen menerima suntik vaksin Covid-19. Abdul Karim berharap, vaksinasi ini dapat dipercepat untuk menciptakan kenyamanan dalam proses belajar tatap muka di sekolah.

Yamaha

"Sejauh ini informasi yang saya dapatkan baru sekitar 25 persen. Oleh karena itu, ke depan kami berharap pemerintah dapat mempercepat program vaksinasi guru seluruhnya. Sehingga (belajar tatap,red) ini berjalan dengan baik, tenang, sesuai dengan harapan,"sebut Abdul Karim yang ditemui usai penyerahan tanda jasa Lencana Satya Karya bagi PNS di lingkungan Kemenag Kampar pada siang kemarin.

Baca Juga:  Tambah Nilai Estetika Kota dengan Warna

Kendati begitu, proses belajar mengajar tidak terganggu. Pasalnya, penyelenggaraan belajar tatap muka 50 persen yang sudah menyeluruh sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dibawah supervisi langsung Kemenag Kota Pekanbaru dan Tim Satgas, proses belajar-mengajar tatap muka tetap bisa dilaksanakan.

Terpisah, Kasi Madrasah Kemenag Kota Pekanbaru Dr Realis MPd menjelaskan, seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag sudah melakukan belajar tatap muka. Total ad 89 Raudhatul Atfal, 33 Madrasah Ibtidaiyah, 36 MTs, 22 Madrasah Aliyah (MA) terus akan diawasi proses belajar tatap muka dengan prokes ketat tersebut. Sementara terkait masih rendahnya angka vaksin, selain karena masih minimnya ketersediaan dosis vaksin, juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor non-teknis.

- Advertisement -

"Masih rendahnya tingkat vaksinasi guru ini karena ada beberapa faktor, termasuk sejumlah faktor non-teknis juga. Guru kita itu banyak juga yang baru siap melahirkan. Banyak juga yang ada penyakit bawaan yang ketahuan saat screening. Jumlah guru di bawah naungan Kemenag juga lumayan banyak, ada 2.027 guru,"sebut Realis.

Baca Juga:  Pedagang Masih Abaikan Prokes

Realis juga menyebutkan, Kemenag Kota Pekanbaru yang menaungi ribuan guru di Kota Pekanbaru tetap mendorong para guru untuk melakukan suntik vaksin. Selain ikut menyukses program pemerintah untuk mewujudkan herd immunity, vaksin bagi guru juga sangat penting untuk menghadapi tantangan belajar-mengajar daring di tengah pandemi Covid-19.

- Advertisement -

Kemenag yang berada di bawah Kementrian Agama RI, menurut Realis, sudah mendapatkan surat sejak 7 September 2021 lalu berkenaan dengan proses belajar-mengajar tatap muka ini. Sejalan dengan SKB tuga mentri dan dari Gubernur Riau lalu Wali Kota Pekanbaru, sekolah bisa kembali tatap muka dengan syarat dan ketentuan ketat.(end)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menghadapi belajar tatap muka dengan kapasitas kelas 50 persen, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru sedang berupaya mengejar vaksinasi seluruh guru yang berada di bawah naungannya. Dalam prosesnya, upaya ini sedikit melambat.

Seperti dipaparkan Kepala Kemenag Kota Pekanbaru Drs H Abdul Karim MPd pada Senin (20/9), dari seluruh guru yang berada di bawah naungan Kemenag baik PNS maupun swasta, baru  sekitar 25 persen menerima suntik vaksin Covid-19. Abdul Karim berharap, vaksinasi ini dapat dipercepat untuk menciptakan kenyamanan dalam proses belajar tatap muka di sekolah.

"Sejauh ini informasi yang saya dapatkan baru sekitar 25 persen. Oleh karena itu, ke depan kami berharap pemerintah dapat mempercepat program vaksinasi guru seluruhnya. Sehingga (belajar tatap,red) ini berjalan dengan baik, tenang, sesuai dengan harapan,"sebut Abdul Karim yang ditemui usai penyerahan tanda jasa Lencana Satya Karya bagi PNS di lingkungan Kemenag Kampar pada siang kemarin.

Baca Juga:  Warga Tetap Berolahraga di Ruang Terbuka

Kendati begitu, proses belajar mengajar tidak terganggu. Pasalnya, penyelenggaraan belajar tatap muka 50 persen yang sudah menyeluruh sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dibawah supervisi langsung Kemenag Kota Pekanbaru dan Tim Satgas, proses belajar-mengajar tatap muka tetap bisa dilaksanakan.

Terpisah, Kasi Madrasah Kemenag Kota Pekanbaru Dr Realis MPd menjelaskan, seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag sudah melakukan belajar tatap muka. Total ad 89 Raudhatul Atfal, 33 Madrasah Ibtidaiyah, 36 MTs, 22 Madrasah Aliyah (MA) terus akan diawasi proses belajar tatap muka dengan prokes ketat tersebut. Sementara terkait masih rendahnya angka vaksin, selain karena masih minimnya ketersediaan dosis vaksin, juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor non-teknis.

"Masih rendahnya tingkat vaksinasi guru ini karena ada beberapa faktor, termasuk sejumlah faktor non-teknis juga. Guru kita itu banyak juga yang baru siap melahirkan. Banyak juga yang ada penyakit bawaan yang ketahuan saat screening. Jumlah guru di bawah naungan Kemenag juga lumayan banyak, ada 2.027 guru,"sebut Realis.

Baca Juga:  Parkir Elektronik Diterapkan Mulai Pertengahan Tahun

Realis juga menyebutkan, Kemenag Kota Pekanbaru yang menaungi ribuan guru di Kota Pekanbaru tetap mendorong para guru untuk melakukan suntik vaksin. Selain ikut menyukses program pemerintah untuk mewujudkan herd immunity, vaksin bagi guru juga sangat penting untuk menghadapi tantangan belajar-mengajar daring di tengah pandemi Covid-19.

Kemenag yang berada di bawah Kementrian Agama RI, menurut Realis, sudah mendapatkan surat sejak 7 September 2021 lalu berkenaan dengan proses belajar-mengajar tatap muka ini. Sejalan dengan SKB tuga mentri dan dari Gubernur Riau lalu Wali Kota Pekanbaru, sekolah bisa kembali tatap muka dengan syarat dan ketentuan ketat.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari