PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sudah selama sebulan terakhir para pengedara roda dua dan empat dibuat resah dengan banyaknya ceceran tanah timbun yang seakan dibiarkan berserakan di jalur lambat Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Bukit Raya.
Pantauan Riau Pos, Jumat (17/12) terlihat ceceran tanah timbun mulai berserakan tak jauh dari halte bus Bandar Serai hingga menuju u trun ke jalur cepat Jalan Jenderal Sudirman.
Tak hanya ceceran tanah saja yang berserakan, tumpukan tanah timbun serta kerikil yang terbawa oleh mobil truk pengangkutnya juga membuat badan jalan semakin berdebu dan mengganggu pernafasan pengendara yang melintas.
Tak jarang sejumlah pengedara roda dua yang melintasi dibuat terpeleset dan terjatuh akibat mengindari ceceran tanah timbun yang membuat bandan jalan menjadi licin pasca-diguyur hujan.
Salah seorang pengedara roda dua Jefri mengaku kesal dengan banyaknya tumpukan dan ceceran tanah timbun yang mengotori badan Jalan Jenderal Sudirman.
Pasalnya kawasan tersebut merupakan kawasan pusat kota dan pusat kegiatan masyarakat yang melakukan akitivitas niaga. Namun kini akibat pembangunan proyek milik pemerintah Kota Pekanbaru, membuat badan jalan menjadi kotor dan berdebu sehingga menyulitkan pengedara roda dua yang melintas.
Tak hanya itu, dirinya juga menyayangkan tidak adanya pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengatasi ceceran tanah timbun yang sudah jelas dapat menyebabkan kecelakaan lalu-lintas di kawasan umum.
Bahkan, petugas yang melakukan penimbunan tanah dilokasi proyek pun tidak tampak melakukan pengerukan dan pembersihan terhadap ceceran tanah yang berserakan dan bertumpuk dibadan jalan sehingga membuat genangan air hujan tidak mampu mengalir kedalam drainase yang ada.
"Ini seakan dibiarkan. Mungkin karena proyek punya pemerintah makanya petugas disana merasa aman-aman saja. Sedangkan pengedara roda dua sering mengalami kecelakaan karena tidak mampu menghindar dari ceceran tanah yang licin, " Kata dia.
Dirinya berharap pihak terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan ceceran tanah timbun tersebut. Apalagi, lokasi ceceran tanah timbun berada tak jauh dari pintu gerbang bandara internasional yang kerap dilintasi para pelancong dari berbagai daerah.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh salah seorang pedagang kaki lima Nazif. Menurutnya, kondisi badan jalan yang berdebu akibat ceceran tanah timbun tersebut telah lama dikeluhkan oleh pedagang yang berjualan di kawasan Bandar Serai.
Pasalnya, setiap kali kendaraan bermotor melintas debu dari ceceran tanah timbun tersebut menguap ke udara dan mengotori bahan dagangan para pedagang. Akibatnya kini pedagang memilih untuk menutupi barang dagangannya dengan plastik agar tidak rusak dan kotor.(ayi)