- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kebakaran yang terjadi di Jalan Tiram, Tangkerang Barat, Marpoyan Damai, Pekanbaru, pada Rabu (17/6) mengakibatkan dua rumah petak pun tak layak dihuni. Seluruh isi rumah habis dan tak ada yang dapat diselamatkan.
"Tidak ada yang diselamatkan. Begitu pun surat-surat habis terbakar," sebut korban, Syamsuar (64).
- Advertisement -
Didampingi istrinya Safni (61) meski dirinya menyewa rumah tersebut, surat-surat milik anaknya dan surat kependudukan lenyap dimakan si jago merah. Bahkan, pakaian atas yang dikenakan pun dari warga.
"Kaos abu-abu yang saya pakai ini dari warga. Karena saat kebakaran saya sedang tiduran bersama cucu dan tidak pakai baju. Begitu mendengar ledakan dari rumah sebelah, saya pun langsung panik dan menyelamatkan tiga cucu saya," ungkapnya.
Menurutnya, sumber api berasal dari belakang (dapur). Lalu merambat cepat, sehingga harta benda miliknya tak satu pun terselamatkan.
- Advertisement -
"Api yang dari belakang berasal dari rumah sebelah. Sebab anak dari orang rumah sebelah teriak minta tolong ada api. Kalau orangtuanya lagi ga di rumah," ungkapnya.
Akibat dari kejadian itu, Syamsuar yang bekerja sebagai bengkel sepeda itu pun harus berpindah tempat tinggal. Tak jauh dari rumahnya hanya beda gang.
"Kebetulan ada rumah warga yang kosong jadi kami tinggal di tempatnya sementara waktu," urainya.
Laporan: Sofiah (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kebakaran yang terjadi di Jalan Tiram, Tangkerang Barat, Marpoyan Damai, Pekanbaru, pada Rabu (17/6) mengakibatkan dua rumah petak pun tak layak dihuni. Seluruh isi rumah habis dan tak ada yang dapat diselamatkan.
"Tidak ada yang diselamatkan. Begitu pun surat-surat habis terbakar," sebut korban, Syamsuar (64).
- Advertisement -
Didampingi istrinya Safni (61) meski dirinya menyewa rumah tersebut, surat-surat milik anaknya dan surat kependudukan lenyap dimakan si jago merah. Bahkan, pakaian atas yang dikenakan pun dari warga.
"Kaos abu-abu yang saya pakai ini dari warga. Karena saat kebakaran saya sedang tiduran bersama cucu dan tidak pakai baju. Begitu mendengar ledakan dari rumah sebelah, saya pun langsung panik dan menyelamatkan tiga cucu saya," ungkapnya.
- Advertisement -
Menurutnya, sumber api berasal dari belakang (dapur). Lalu merambat cepat, sehingga harta benda miliknya tak satu pun terselamatkan.
"Api yang dari belakang berasal dari rumah sebelah. Sebab anak dari orang rumah sebelah teriak minta tolong ada api. Kalau orangtuanya lagi ga di rumah," ungkapnya.
Akibat dari kejadian itu, Syamsuar yang bekerja sebagai bengkel sepeda itu pun harus berpindah tempat tinggal. Tak jauh dari rumahnya hanya beda gang.
"Kebetulan ada rumah warga yang kosong jadi kami tinggal di tempatnya sementara waktu," urainya.
Laporan: Sofiah (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra