PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jelang dibukanya kawasan wisata kuliner di Jalan Agus Salim, sejumlah persiapan mulai dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
Pantauan Riau Pos, Rabu (16/2) tampak sejumlah tenda berwarna oranye disiapkan di atas trotoar yang berada di samping Sukaramai Trade Center (STC). Tampak pula sejumlah petugas kebersihan melakukan pembersihan terhadap badan jalan serta kawasan pasar yang ada di Jalan Agus Salim yang nantinya akan dikunjungi oleh Wali Kota Pekanbaru.
Tak hanya itu, sejumlah pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di dekat trotoar sudah tak terlihat lagi berjualan hingga sore hari. Mereka hanya berjualan pada pagi hari.
Salah seorang pejalan kaki Mirna mengaku senang akhirnya kawasan kuliner yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dapat dibuka setelah sempat mendapatkan protes dari para pedagang yang berjualan di kawasan tersebut.
Dirinya berharap, dengan adanya pusat kuliner ini dapat membuat Kota Pekanbaru kembali menjadi kawasan wisata yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Semoga kawasan wisata kuliner ini bukan hanya sebagai bersemangat di awal dan mati di akhir. Sehingga masyarakat bisa tetap meningkatkan perekonomiannya di kawasan ini," kata dia.
Sementara itu, salah seorang petugas kebersihan yang enggan menyebutkan namanya kepada Riau Pos mengatakan, dirinya
bersama para petugas kebersihan memang diinstruksikan untuk membersihkan Jalan Agus Salim jelang dibukanya kawasan wisata kuliner ini.
Namun saat ditanyai terkait berapa banyak pedagang yang akan berjualan di hari pertama tersebut, dirinya mengaku tidak mengetahui jumlah pastinya.
"Nggak tahu berapa banyak tendanya. Tapi kalau dilihat ada puluhan tenda lah," kata dia.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pedagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menyebutkan, sudah seratusan pedagang yang telah mendaftar untuk mengikuti kuliner malam di Jalan Agus Salim.
"Kami mulai dengan kondisi minimal dulu. Kami dorong pedagang dengan kondisi minimal, dengan gerobak dan tenda sederhana untuk memulai dulu. Nanti baru kami benahi," ucapnya.
Disampaikan Ingot, pedagang di kuliner malam Agus Salim yang akan dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan pemuda setempat itu tidak akan dilakukan pemungutan sewa lapak.
"Yang ada hanya iuran untuk operasional seperti kebersihan, listrik dan air. Itu yang ditanggung secara bersama-sama," ujarnya.
Lebih jauh disampaikan Ingot, wisata kuliner malam di Jalan Agus Salim hingga persimpangan Jalan Cengkeh ini bisa menampung sekitar 160 pedagang.
"Sampai sekarang, pedagang yang sudah mendaftar sekitar 150-an dan yang telah mencabut undian untuk penempatan lokasi sudah 32 orang," tutupnya.(ayi)