Senin, 20 Mei 2024

13.784 KK “Digaji” Rp110 Ribu

(RIAUPOS.CO) — Sebanyak 13.784 kepala keluarga (KK) dari keluarga prasejahtera di Kota Pekanbaru mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT). Satu keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp110.000 per bulan. Bantuan ini bisa mereka gunakan berbelanja keperluan hidup di 69 e-Warung yang ada di Kota Pekanbaru.

Senin (14/10), Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT secara simboli menyerahkan bantuan pangan non tunai (BPNT) kepada 13.784 keluarga prasejahtera tersebut di kediaman Walikota Pekanbaru Jalan Ahmad Yani. Penerima bantuan ini adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Dinas Sosial Kota Pekanbaru. Bantuan merupakan transformasi dari raskin dan rastra. KPM bisa melakukan transaksi secara elektronik di 69 e-Warung yang ada.

Yamaha

Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT usai penyerahan bantuan mengatakan, Pekanbaru termasuk pilot project penerapan sistem ini di 44 daerah dari 500 daerah se-Indonesia. ‘’Pola bantuan jaminan sosial ini, sekarang untuk pangan jadi satu. Dan tentunya dengan bantuan teknologi IT, kita harapkan ini lebih tepat sasaran,’’ jelas dia.

Baca Juga:  Momentum Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Sekarang dengan sistem non tunai, potensi terjadinya penyimpangan dan penyelewengan diperkecil. ‘’Pada saat diberikan dalam bentuk uang tunai, kita khawatir belum tentu dimanfaatkan untuk pangan itu sendiri. Sementara sasaran kita untuk menambah asupan gizi bagi anak kita, kaum duafa itu betul-betul terjadi,’’ urainya.

Dijelaskan orang nomor satu di Kota Pekanbaru ini, untuk penyaluran tahun 2019 sudah dilakukan mencapai 85 persen. ‘’44 daerah kita rangking 9. Namun kita belum puas. Senantiasa bersama tim terpadu tadi kita harap kita dapat meningkatkan,’’ imbuhnya.

- Advertisement -

Diakui Wako, masih banyak kendala ditemui dalam pendataan terhadap penerima bantuan. ‘’Kendala yang banyak dijumpai, pertama validasi data cukup lama. Data yang kita terima dari pusat, ini harus bersama kita lebih teliti menggunakan data kependudukan. Dan juga basic data yang resmi dari pemerintah pusat sebagai penerima bantuan,’’ paparnya.

Baca Juga:  Belum Ada Solusi untuk Pengungsi Rohingya 

Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Chairani menjelaskan, penerimaan BPNT cukup menggunakan kartu kombo untuk bertransaksi. ‘’Gunakan kartu combo untuk transaksi di e-Warung. Nanti tinggal gesek di mesin EDC,’’ ungkapnya.

- Advertisement -

Dinas Sosial sambungnya sudah melakukan verifikasi data sebanyak empat kali dalam setahun untuk meminimalisir adanya kesalahan data.’’Ini untuk antisipasi penyaluran yang tidak tepat sasaran,’’ singkatnya.(ali)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

 

 

(RIAUPOS.CO) — Sebanyak 13.784 kepala keluarga (KK) dari keluarga prasejahtera di Kota Pekanbaru mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT). Satu keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp110.000 per bulan. Bantuan ini bisa mereka gunakan berbelanja keperluan hidup di 69 e-Warung yang ada di Kota Pekanbaru.

Senin (14/10), Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT secara simboli menyerahkan bantuan pangan non tunai (BPNT) kepada 13.784 keluarga prasejahtera tersebut di kediaman Walikota Pekanbaru Jalan Ahmad Yani. Penerima bantuan ini adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Dinas Sosial Kota Pekanbaru. Bantuan merupakan transformasi dari raskin dan rastra. KPM bisa melakukan transaksi secara elektronik di 69 e-Warung yang ada.

Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT usai penyerahan bantuan mengatakan, Pekanbaru termasuk pilot project penerapan sistem ini di 44 daerah dari 500 daerah se-Indonesia. ‘’Pola bantuan jaminan sosial ini, sekarang untuk pangan jadi satu. Dan tentunya dengan bantuan teknologi IT, kita harapkan ini lebih tepat sasaran,’’ jelas dia.

Baca Juga:  Belum Ada Solusi untuk Pengungsi Rohingya 

Sekarang dengan sistem non tunai, potensi terjadinya penyimpangan dan penyelewengan diperkecil. ‘’Pada saat diberikan dalam bentuk uang tunai, kita khawatir belum tentu dimanfaatkan untuk pangan itu sendiri. Sementara sasaran kita untuk menambah asupan gizi bagi anak kita, kaum duafa itu betul-betul terjadi,’’ urainya.

Dijelaskan orang nomor satu di Kota Pekanbaru ini, untuk penyaluran tahun 2019 sudah dilakukan mencapai 85 persen. ‘’44 daerah kita rangking 9. Namun kita belum puas. Senantiasa bersama tim terpadu tadi kita harap kita dapat meningkatkan,’’ imbuhnya.

Diakui Wako, masih banyak kendala ditemui dalam pendataan terhadap penerima bantuan. ‘’Kendala yang banyak dijumpai, pertama validasi data cukup lama. Data yang kita terima dari pusat, ini harus bersama kita lebih teliti menggunakan data kependudukan. Dan juga basic data yang resmi dari pemerintah pusat sebagai penerima bantuan,’’ paparnya.

Baca Juga:  Pipa PDAM Bocor, Jalan Tergenang

Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Chairani menjelaskan, penerimaan BPNT cukup menggunakan kartu kombo untuk bertransaksi. ‘’Gunakan kartu combo untuk transaksi di e-Warung. Nanti tinggal gesek di mesin EDC,’’ ungkapnya.

Dinas Sosial sambungnya sudah melakukan verifikasi data sebanyak empat kali dalam setahun untuk meminimalisir adanya kesalahan data.’’Ini untuk antisipasi penyaluran yang tidak tepat sasaran,’’ singkatnya.(ali)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari