PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus mematangkan rencana program simulasi terhadap pelaksanaan program pemberian makanan Bergizi, Berimbang, Seimbang dan Aman (B2SA) untuk anak sekolah di Kota Bertuah.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru H Maisisco usai memimpin rapat Koordinasi Persiapan Pemberian Makanan B2SA di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Selasa (13/8).
Menurut Sekko, dalam waktu dekat, Pemko Pekanbaru akan melakukan uji coba pemberian makanan bergizi yang merupakan program pemerintah kepada 1.000 anak dari tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
”Itu sebabnya rapat ini dilaksanakan untuk mematangkan rencana uji coba dari pelaksanaan pemberian makan siang bergizi bagi para siswa,” kata Sekko.
Dikatakannya, Kota Pekanbaru dipilih menjadi jadi salah satu daerah yang diminta untuk melakukan uji coba. Sehingga rencananya pada bulan Agustus ini pemko akan melaksanakan program pemberian makan siang bergizi kepada anak sekolah di Kota Pekanbaru.
”Makanya hari ini (kemarin, red) kami laksanakan rapat bersama bukan hanya pemerintah, namun distributor, ahli gizi dan beberapa pihak lainnya,” katanya lagi.
Dijelaskannya, untuk uji coba ini akan tunjuk beberapa sekolah di Kota Pekanbaru. ”Itu sebabnya rapat ini juga diikuti oleh Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Bappeda, serta Dinas Ketahanan pangan agar bisa saling berkoordinasi tentang kelancaran progam ini,” katanya.
Langkah uji coba ini, sebut Sekko harus dilaksanakan untuk memberikan gambaran awal terkait dengan kesiapan bila program yang menjadi kebijakan pemerintah ke depannya ini dilaksanakan. ”Saat ini kita bahas mulai daritahap perencanaan, teknis pelaksanaannya seperti pengolahan, pendistribusian ke sekolah, gizinya, jadi semua aspek terkait program ini itu yang kita persiapkan,” jelas Indra Pomi.
Indra Pomi tidak menampik, jika program pemberian makan bergizi ini merupakan pekerjaan besar yang benar-benar harus dipersiapkan. Itu sebabnya semua hal yang berkaitan dengan program ini harus diperhatikan untuk bisa meminimalisir potensi hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya.
Di Kota Pekanbaru sendiri, akan ada sekitar 25.000 anak sekolah yang akan menerima program pemberian makan siang bergizi oleh pemerintah ini.
Dengan program ini ke depannya juga akan mampu menjadi penggerak perekonomian di Kota Pekanbaru. Karena akan melibatkan banyak sekali pihak, termasuk pelaku usaha dan UMKM.
”Ini sebenarnyakan peluang, karena kita bisa bayangkan akan ada ribuan paket makanan yang akan di konsumsi oleh anak-anak kita yang bersekolah. Di sana ada nasinya, ada ribuan potong ayam, ikan, sayuran yang akan diperlukan. Dan ini bisa menjadi salah satu cara untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, tak terkecuali di Kota Pekanbaru,” jelas Indra Pomi.
Di sisi lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru H Maisisco mengatakan untuk lokasi pelaksanaan program uji coba ini akan dibagi dalam dua kelompok. Yakni SD dan SMP. Di mana, penerima di tingkat SD sebanyak 500 orang dan tingkat SMP sebanyak 500 orang.
”Untuk sekolahnya, menjadi wewenang Dinas Pendidikan. Namun karena program ini ditujukan untuk memenuhi kecukupan gizi pada anak sekolah, maka prioritas kita adalah di daerah-daerah rentan rawan pangan,” kata Maisisco.
Terkait jumlah kecukupan gizi dan protein dalam makanan yang diberikan kepada anak sekolah, akan diserahkan kepada tim dari Dinas Kesehatan maupun Poltekkes Pekanbaru.
”Kita ingin dalam pelaksanaannya nanti benar-benar sudah siap. Karena itulah, kita dudukkan bersama-sama, sehingga bisa memperkecil potensi kendala yang dihadapi ke depannya,” ujarnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota