Rabu, 15 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Cegah Terorisme, Saring sebelum Sharing

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen (TNI) Hendri Paruhuman Lubis mengajak ge­nerasi muda untuk memilah sebelum menyebarluaskan informasi.

Hendri menyampaikan bahaya terorisme bagi suatu negara. Menurutnya, terorisme memiliki bahaya yang sama dengan narkoba. Kendati demikian, ia menyebutkan jika yang berbahaya bukan teroris tetapi terorisme.

“Dulu saya pikir terorisme itu nomor sekian dan tak membahayakan negara. Tetapi saya sadar saya salah, ternyata terorisme bahayanya sama dengan narkoba. Bukan teroris tapi pahamnya. Ini sangat berbahaya,” ujar Hendri saat menjadi pembicara di Universitas Riau, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Hendri mengatakan terorisme menya­sar generasi muda melalui teknologi milenial seperti gawai. Di mana jika tidak digunakan untuk hal positif, gawai bisa menjadi musuh. Salah satu contohnya, Hendri mengungkapkan perakitan bom.

Baca Juga:  Tabrakan, Pengendara Sepeda Motor Tewas di Lokasi Kejadian

“Bahaya utama kita saat ini adalah apa yang kita genggam. Bom itu akibat dari bermain internet. Kadang pelaku muncul dari mereka yang kecanduan gawai dan terlihat mencurigakan,” tutur Hendri.

Untuk itu, Hendri mengajak generasi muda untuk memilah berbagai informasi yang masuk melalui gawai dan menggunakannya untuk hal-hal positif.

“Saring sebelum sharing, pandai memilih dan memilah konten-konten yang digunakan. Jangan sembarang share,” tegas Hendri.

Tak hanya itu, Hendri juga mengajak agar mendobrak kebiasaaan lama yang negatif, dengan berani berpikir out of the box dan menjadi radikal dalam hal positif.

“Radikal boleh tapi yang positif. Einstein itu radikal, Bung Karno radikal, tapi mereka radikal dalam hal positif,” tutur Hendri.(*2/yls)

Baca Juga:  Berharap Tuah dari Presiden

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen (TNI) Hendri Paruhuman Lubis mengajak ge­nerasi muda untuk memilah sebelum menyebarluaskan informasi.

Hendri menyampaikan bahaya terorisme bagi suatu negara. Menurutnya, terorisme memiliki bahaya yang sama dengan narkoba. Kendati demikian, ia menyebutkan jika yang berbahaya bukan teroris tetapi terorisme.

“Dulu saya pikir terorisme itu nomor sekian dan tak membahayakan negara. Tetapi saya sadar saya salah, ternyata terorisme bahayanya sama dengan narkoba. Bukan teroris tapi pahamnya. Ini sangat berbahaya,” ujar Hendri saat menjadi pembicara di Universitas Riau, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Hendri mengatakan terorisme menya­sar generasi muda melalui teknologi milenial seperti gawai. Di mana jika tidak digunakan untuk hal positif, gawai bisa menjadi musuh. Salah satu contohnya, Hendri mengungkapkan perakitan bom.

Baca Juga:  FK Unri Sukses Gelar The 1st Riau Medical Scientific and Expo

“Bahaya utama kita saat ini adalah apa yang kita genggam. Bom itu akibat dari bermain internet. Kadang pelaku muncul dari mereka yang kecanduan gawai dan terlihat mencurigakan,” tutur Hendri.

Untuk itu, Hendri mengajak generasi muda untuk memilah berbagai informasi yang masuk melalui gawai dan menggunakannya untuk hal-hal positif.

- Advertisement -

“Saring sebelum sharing, pandai memilih dan memilah konten-konten yang digunakan. Jangan sembarang share,” tegas Hendri.

Tak hanya itu, Hendri juga mengajak agar mendobrak kebiasaaan lama yang negatif, dengan berani berpikir out of the box dan menjadi radikal dalam hal positif.

- Advertisement -

“Radikal boleh tapi yang positif. Einstein itu radikal, Bung Karno radikal, tapi mereka radikal dalam hal positif,” tutur Hendri.(*2/yls)

Baca Juga:  Kejari Pelalawan Terbitkan Sprint Eksekusi Mantan Bupati Azmun Jaafar
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen (TNI) Hendri Paruhuman Lubis mengajak ge­nerasi muda untuk memilah sebelum menyebarluaskan informasi.

Hendri menyampaikan bahaya terorisme bagi suatu negara. Menurutnya, terorisme memiliki bahaya yang sama dengan narkoba. Kendati demikian, ia menyebutkan jika yang berbahaya bukan teroris tetapi terorisme.

“Dulu saya pikir terorisme itu nomor sekian dan tak membahayakan negara. Tetapi saya sadar saya salah, ternyata terorisme bahayanya sama dengan narkoba. Bukan teroris tapi pahamnya. Ini sangat berbahaya,” ujar Hendri saat menjadi pembicara di Universitas Riau, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Hendri mengatakan terorisme menya­sar generasi muda melalui teknologi milenial seperti gawai. Di mana jika tidak digunakan untuk hal positif, gawai bisa menjadi musuh. Salah satu contohnya, Hendri mengungkapkan perakitan bom.

Baca Juga:  Harga Cabai Tembus Rp100.000 per Kg

“Bahaya utama kita saat ini adalah apa yang kita genggam. Bom itu akibat dari bermain internet. Kadang pelaku muncul dari mereka yang kecanduan gawai dan terlihat mencurigakan,” tutur Hendri.

Untuk itu, Hendri mengajak generasi muda untuk memilah berbagai informasi yang masuk melalui gawai dan menggunakannya untuk hal-hal positif.

“Saring sebelum sharing, pandai memilih dan memilah konten-konten yang digunakan. Jangan sembarang share,” tegas Hendri.

Tak hanya itu, Hendri juga mengajak agar mendobrak kebiasaaan lama yang negatif, dengan berani berpikir out of the box dan menjadi radikal dalam hal positif.

“Radikal boleh tapi yang positif. Einstein itu radikal, Bung Karno radikal, tapi mereka radikal dalam hal positif,” tutur Hendri.(*2/yls)

Baca Juga:  Lakukan Kolaborasi saat Kampanye

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari