- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kenaikan harga bahan pokok terjadi di beberapa daerah di Provinsi Riau. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan salah satunya adalah harga cabai. Di mana, kenaikan harga dipicu karena tidak masuknya stok dari wilayah Jawa ke Provinsi Riau.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho meminta agar Pemerintah Provinsi Riau untuk dapat mengendalikan harga bahan pokok. Terutama komoditas yang berkaitan dengan pertanian. Menurut dia, Riau sangat berpotensi untuk menambah lahan baru pertanian.
- Advertisement -
"Menurut saya sangat berpotensi. Seperti pertanian cabai, sayur mayur. Di Kampar bisa, di Kuantan Singingi juga bisa. Potensinya ada. Tinggal bagaimana pemda membuat program sebanyak-banyaknya," ucap Agung, Ahad (12/6).
Diakui dia, saat ini program untuk pengembangan pertanian masih belum terlalu banyak. Karena memang bila dilihat dari peta ekonomi, hasil pertanian masih banyak di datangkan dari daerah tetangga. Namun kondisi tersebut kerap menimbulkan persoalan.
"Contohnya seperti kondisi saat ini. Stok dari Jawa tidak masuk, kita kekurangan stok. Nah ini harus menjadi catatan. Sampai kapan terus-terusan. Menurut saya setidaknya kita mampu mencukupi kebutuhan lokal. Itu saja dulu," paparnya.
- Advertisement -
Maka dari itu, dirinya bakal mendorong Pemprov Riau untuk melakukan evaluasi terhadap program pengembangan pertanian. Yakni dengan meminta komisi terkait untuk segera memanggul Dinas Pertanian Provinsi Riau.
"Nanti saya coba minta komisi terkait untuk evaluasi. Kita lihat, apa saja program yang telah terlaksana, direncanakan maupun akan direncanakan," pungkasnya.(nda)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kenaikan harga bahan pokok terjadi di beberapa daerah di Provinsi Riau. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan salah satunya adalah harga cabai. Di mana, kenaikan harga dipicu karena tidak masuknya stok dari wilayah Jawa ke Provinsi Riau.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho meminta agar Pemerintah Provinsi Riau untuk dapat mengendalikan harga bahan pokok. Terutama komoditas yang berkaitan dengan pertanian. Menurut dia, Riau sangat berpotensi untuk menambah lahan baru pertanian.
- Advertisement -
"Menurut saya sangat berpotensi. Seperti pertanian cabai, sayur mayur. Di Kampar bisa, di Kuantan Singingi juga bisa. Potensinya ada. Tinggal bagaimana pemda membuat program sebanyak-banyaknya," ucap Agung, Ahad (12/6).
Diakui dia, saat ini program untuk pengembangan pertanian masih belum terlalu banyak. Karena memang bila dilihat dari peta ekonomi, hasil pertanian masih banyak di datangkan dari daerah tetangga. Namun kondisi tersebut kerap menimbulkan persoalan.
- Advertisement -
"Contohnya seperti kondisi saat ini. Stok dari Jawa tidak masuk, kita kekurangan stok. Nah ini harus menjadi catatan. Sampai kapan terus-terusan. Menurut saya setidaknya kita mampu mencukupi kebutuhan lokal. Itu saja dulu," paparnya.
Maka dari itu, dirinya bakal mendorong Pemprov Riau untuk melakukan evaluasi terhadap program pengembangan pertanian. Yakni dengan meminta komisi terkait untuk segera memanggul Dinas Pertanian Provinsi Riau.
"Nanti saya coba minta komisi terkait untuk evaluasi. Kita lihat, apa saja program yang telah terlaksana, direncanakan maupun akan direncanakan," pungkasnya.(nda)