PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menyelimuti wilayah Riau, Jumat (6/9). Di Kota Pekanbaru, sejak pagi hari kabut asap sudah membatasi jarak pandang dan terlihat semakin pekat menjelang siang dan sore hari. Sejumlah pengendara mulai mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
"Kemarin begitu juga. Pagi tidak terlalu nampak kabut, tiba-tiba siang kabut asap menebal," keluh Doni, warga Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan Riau Pos pada alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Kantor Wali Kota pada pukul 17.30 WIB, di layar papan ISPU tersebut dilaporkan udara di Pekanbaru dalam kondisi sedang. Begitu juga di alat pemantau ISPU di Jalan Tuanku Tambusai. Sementara itu, berdasarkan data dari laporan tim Satgas Karhutla Riau pada hari Kamis (5/9), beberapa daerah di Riau udaranya dalam kondisi sedang hingga tidak sehat. Seperti di daerah Rumbai, Pekanbaru dalam kondisi sedang. Daerah Minas, Kabupaten Siak dalam kondisi sedang, daerah Duri Field, Kabupaten Bengkalis dalam kondisi tidak sehat.
"Kota Dumai dalam kondisi tidak sehat, Bangko, Rohil dalam kondisi sedang, Libo, Rohil dalam kondisi tidak sehat dan daerah Petapahan, Kampar dalam kondisi tidak sehat," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Di Kabupaten Pelalawan kualitas udara terus memburuk. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan H Syamsul Anwar SH MH mengatakan berdasarkan alat pengukur udara milik PT Chevron, ISPU di Pelalawan diperkirakan berada pada angka PM 10 di bawah 150 dengan kategori udara tidak sehat.
"Jadi, ISPU ini kita perkirakan sama dengan kualitas udara dari daerah yang berdekatan dengan Kabupaten Pelalawan berdasarkan alat pengukur udara milik PT CHevron. Seperti daerah Dumai dan Duri yang masuk dalam kategori tidak sehat," ujarnya.
Sementara itu ribuan masyarakat telah terpapar ISPA. Berbagai pihak telah melakukan upaya pemadaman dan pencegahan agar kabut asap segera sirna. Tidak hanya itu, banyak elemen juga telah membagikan masker sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak langsung terpapar partikel berbahaya akibat udara yang telah terkontaminasi.
"Ya, jika kabut asap dan kualitas udara kian parah dan semakin memburuk, maka kami mewacanakan mendirikan posko rumah singgah oksigen yang menyediakan tabung berisi oksigen gratis bagi masyarakat khususnya korban kabut asap akibat karhutla. Sedangkan rumah oksigen didirikan atau diaktifkan di Gedung Daerah Laksamana Mangkudiraja Kecamatan Pangkalankerinci," terang Bupati Pelalawan HM Harris melalui pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Jumat (6/9).(sol/*1/amn)