PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – DINAS Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru dalam waktu dekat akan menambahkan muatan lokal terhadap siswa sekolah untuk menggunakan bahasa Melayu sekali dalam sepekan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, untuk dalam penerapannya nanti pihaknya sudah bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu (LAM). Di antaranya, dengan meminjam buku-buku panduan untuk melatih guru budaya Melayu Riau (BMR).
- Advertisement -
‘’Jadi kami diinstruksikan oleh Pak Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun, agar siswa memakai bahasa Melayu sekali dalam sepekan. Sebenarnya itu sudah kita laksanakan dengan dua jam mata pelajaran setiap pekan namanya budaya Melayu Riau. Ini cuma akan dikembangkan saja, selain dengan berbusana Melayu, siswa dan guru kita minta untuk berbahasa Melayu,’’ ujar Abdul Jamal, Jumat (3/5).
Ia menuturkan, saat ini sudah sangat jarang warga di Kota Pekanbaru yang memakai bahasa Melayu dalam kesehariannya. Maka, nanti pihaknya berencana untuk menerapkan bahasa Melayu di sekolah pada setiap Jumat.
- Advertisement -
‘’Dan ini akan kita mulai dalam waktu dekat, paling tidak awal tahun ajaran baru yang tinggal sebulan lagi,’’ terang Jamal.
Jamal menegaskan, dengan adanya penambahan berbahasa Melayu itu tidak mengganggu terhadap mata pelajaran lain. Sebab, bahasa Melayu itu akan ditambahkan di mata pelajaran yang sudah ada.
‘’Tidak mengganggu mata pelajaran lain. Karena hanya ditambahkan ke mata pelajaran yang sudah ada saja. Seperti dalam satu hari itu guru berkomunikasi dengan siswa saat menyampaikan pengumuman menggunakan bahasa Melayu. Begitu juga siswa dengan gurunya berkomunikasi dengan bahasa Melayu,’’ pungkasnya.(hen)
Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – DINAS Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru dalam waktu dekat akan menambahkan muatan lokal terhadap siswa sekolah untuk menggunakan bahasa Melayu sekali dalam sepekan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, untuk dalam penerapannya nanti pihaknya sudah bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu (LAM). Di antaranya, dengan meminjam buku-buku panduan untuk melatih guru budaya Melayu Riau (BMR).
‘’Jadi kami diinstruksikan oleh Pak Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun, agar siswa memakai bahasa Melayu sekali dalam sepekan. Sebenarnya itu sudah kita laksanakan dengan dua jam mata pelajaran setiap pekan namanya budaya Melayu Riau. Ini cuma akan dikembangkan saja, selain dengan berbusana Melayu, siswa dan guru kita minta untuk berbahasa Melayu,’’ ujar Abdul Jamal, Jumat (3/5).
Ia menuturkan, saat ini sudah sangat jarang warga di Kota Pekanbaru yang memakai bahasa Melayu dalam kesehariannya. Maka, nanti pihaknya berencana untuk menerapkan bahasa Melayu di sekolah pada setiap Jumat.
‘’Dan ini akan kita mulai dalam waktu dekat, paling tidak awal tahun ajaran baru yang tinggal sebulan lagi,’’ terang Jamal.
Jamal menegaskan, dengan adanya penambahan berbahasa Melayu itu tidak mengganggu terhadap mata pelajaran lain. Sebab, bahasa Melayu itu akan ditambahkan di mata pelajaran yang sudah ada.
‘’Tidak mengganggu mata pelajaran lain. Karena hanya ditambahkan ke mata pelajaran yang sudah ada saja. Seperti dalam satu hari itu guru berkomunikasi dengan siswa saat menyampaikan pengumuman menggunakan bahasa Melayu. Begitu juga siswa dengan gurunya berkomunikasi dengan bahasa Melayu,’’ pungkasnya.(hen)
Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru