RIAUPOS.CO – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd minta para orang tua berperan aktif untuk memantau anaknya saat di lingkungan tempat tinggalnya. Sementara pihak guru memantau anak didiknya ketika di lingkungan sekolah. Bersama-sama berkolaborasi dalam mengantisipasi penyebaran lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
“Peran orang tua sangat penting saat anak di rumah, perlu di awali anaknya bergaul dengan siapa. Jika di sekolah kan cukup terbatas berapa jam di sekolah. Namun guru dan sekolah sudah kita minta optimal mengawasi anak didiknya, jadi bersama-sama antisipasi LGBT,” ujar Abdul Jamal Selasa (13/2).
- Advertisement -
Jangan sampai ada anak-anak didik terpapar pergaulan bebas yang mengarah anak pada prilaku penyimpang tersebut. Seperti diketahui, beberapa waktu sebelumnya, sempat tersebar dengan adanya dugaan grub WhatsApp (WA) pelajar dalam komunitas LGBT.
“Pak Pj wako mengintruksikan dalam sekolah dalam upaya antisipasi LGBT, disamping itu juga larangan perundungan dan kebut-kebutan dilarang pelajar membawa sepeda motor sendiri ke sekolah karena anak pelajar belum punya SIM dan ini juga untuk keamanan pelajar sendiri,” tambahnya.
- Advertisement -
Sebelumnya Abdul Jamal mengatakan sosialisasi antisipasi LGBT, soalan perundungan dan lainnya intens disosialisaskan saat ia datang ke sekolah. “Kita roadshow ke sekolah ikut apel upacara bendera setiap hari Senin pagi. Sudah banyak sekolah yang dikunjungi,” tutupnya.(gus)
Laporan Joko Susilo, Pekanbaru
RIAUPOS.CO – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd minta para orang tua berperan aktif untuk memantau anaknya saat di lingkungan tempat tinggalnya. Sementara pihak guru memantau anak didiknya ketika di lingkungan sekolah. Bersama-sama berkolaborasi dalam mengantisipasi penyebaran lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
“Peran orang tua sangat penting saat anak di rumah, perlu di awali anaknya bergaul dengan siapa. Jika di sekolah kan cukup terbatas berapa jam di sekolah. Namun guru dan sekolah sudah kita minta optimal mengawasi anak didiknya, jadi bersama-sama antisipasi LGBT,” ujar Abdul Jamal Selasa (13/2).
Jangan sampai ada anak-anak didik terpapar pergaulan bebas yang mengarah anak pada prilaku penyimpang tersebut. Seperti diketahui, beberapa waktu sebelumnya, sempat tersebar dengan adanya dugaan grub WhatsApp (WA) pelajar dalam komunitas LGBT.
“Pak Pj wako mengintruksikan dalam sekolah dalam upaya antisipasi LGBT, disamping itu juga larangan perundungan dan kebut-kebutan dilarang pelajar membawa sepeda motor sendiri ke sekolah karena anak pelajar belum punya SIM dan ini juga untuk keamanan pelajar sendiri,” tambahnya.
Sebelumnya Abdul Jamal mengatakan sosialisasi antisipasi LGBT, soalan perundungan dan lainnya intens disosialisaskan saat ia datang ke sekolah. “Kita roadshow ke sekolah ikut apel upacara bendera setiap hari Senin pagi. Sudah banyak sekolah yang dikunjungi,” tutupnya.(gus)
Laporan Joko Susilo, Pekanbaru