Senin, 10 November 2025
spot_img

Jaringan Gas Mati, Aktivitas Warga Terganggu

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak Senin (4/1) lalu, masyarakat di Kecamatan Lima Puluh mengeluhkan matinya gas bumi di kediaman mereka.

Pasalnya, pihak PT Sarana Pembangunan Energi Madani selaku pengelola jaringan gas (jargas) Kota Pekanbaru, tidak memberikan informasi kepada warga terkait penghentian sementara jargas bumi tersebut.

Alhasil, sejumlah warga malah tak dapat menyiapkan keperluan rumah tangga. Kondisi ini dinilai menyulitkan para pengusaha rumahan yang notabene menggunakan gas sebagai sarana memasak.

Pantauan Riau Pos, Selasa (5/1) pagi, puluhan warga tampak silih berganti mendatangi kantor PT Sarana Pembangunan Energi Madani yang terdapat di Jalan Thamrin, Pekanbaru. Hal itu guna memastikan kapan aliran gas bumi kembali hidup di kawasan pemukiman mereka.

Baca Juga:  Biaya Pembangunan Jembatan Bengkalis-Pakning Bisa Diefisiensi 

Lina Zahra, salah seorang pelaku usaha rumahan mengaku akibat gas yang tak hidup membuat pekerjaannya setiap pagi membuat kue basah terhambat.

Dirinya terpaksa harus mengakali keterlambatan pembuatan kue dengan cara meminjam tabung gas 3 kilogram kepada tetangga .

"Saya berharap, segera hiduplah gasnya. Karena dapat menyulitkan para pengusaha rumahan yang tengah berjuang menghidupi keluarga saat masa pandemi," kata dia.

Hal yang serupa juga dikatakan Jupri, salah seorang warga yang mencari kejelasan di kantor PT Sarana Pembangunan Energi Madani. "Sampai kapan kami harus menunggu gas hidup lagi? Mau masak dan jualan juga tidak bisa. Kemaren sibuk nyuruh beralih ke gas bumi. Sekarang, main sesuka hati mematikannya tanpa ada pemberitahuan," ucapnya saat berada di kantor tersebut.

Baca Juga:  Yatim dan Dhuafa di Pekanbaru Terharu Terima Perlengkapan Sekolah

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ratna salah seorang admin dari PT Sarana Pembangunan Energi Madani selaku pengelola jargas Kota Pekanbaru mengatakan, telah terjadi kerusakan pada jargas di kawasan tersebut. Sehingga, demi keselamatan masyarakat, pihaknya harus menghentikan sementara aliran gas.

"Belum tahu sampai kapan akan hidup lagi. Tapi, kami akan berusaha memperbaikinya. Saat ini, semua teknisi sedang bekerja memperbaiki jargas yang bermasalah tersebut," tegasnya.(azr)

Laporan: PRAPTI DWI LESTARI (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak Senin (4/1) lalu, masyarakat di Kecamatan Lima Puluh mengeluhkan matinya gas bumi di kediaman mereka.

Pasalnya, pihak PT Sarana Pembangunan Energi Madani selaku pengelola jaringan gas (jargas) Kota Pekanbaru, tidak memberikan informasi kepada warga terkait penghentian sementara jargas bumi tersebut.

Alhasil, sejumlah warga malah tak dapat menyiapkan keperluan rumah tangga. Kondisi ini dinilai menyulitkan para pengusaha rumahan yang notabene menggunakan gas sebagai sarana memasak.

Pantauan Riau Pos, Selasa (5/1) pagi, puluhan warga tampak silih berganti mendatangi kantor PT Sarana Pembangunan Energi Madani yang terdapat di Jalan Thamrin, Pekanbaru. Hal itu guna memastikan kapan aliran gas bumi kembali hidup di kawasan pemukiman mereka.

Baca Juga:  Capella Honda Luncurkan All New BeAT All Series

Lina Zahra, salah seorang pelaku usaha rumahan mengaku akibat gas yang tak hidup membuat pekerjaannya setiap pagi membuat kue basah terhambat.

- Advertisement -

Dirinya terpaksa harus mengakali keterlambatan pembuatan kue dengan cara meminjam tabung gas 3 kilogram kepada tetangga .

"Saya berharap, segera hiduplah gasnya. Karena dapat menyulitkan para pengusaha rumahan yang tengah berjuang menghidupi keluarga saat masa pandemi," kata dia.

- Advertisement -

Hal yang serupa juga dikatakan Jupri, salah seorang warga yang mencari kejelasan di kantor PT Sarana Pembangunan Energi Madani. "Sampai kapan kami harus menunggu gas hidup lagi? Mau masak dan jualan juga tidak bisa. Kemaren sibuk nyuruh beralih ke gas bumi. Sekarang, main sesuka hati mematikannya tanpa ada pemberitahuan," ucapnya saat berada di kantor tersebut.

Baca Juga:  Lomba Vlog Mini Zetizen- APP Sinar Mas Dimulai

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ratna salah seorang admin dari PT Sarana Pembangunan Energi Madani selaku pengelola jargas Kota Pekanbaru mengatakan, telah terjadi kerusakan pada jargas di kawasan tersebut. Sehingga, demi keselamatan masyarakat, pihaknya harus menghentikan sementara aliran gas.

"Belum tahu sampai kapan akan hidup lagi. Tapi, kami akan berusaha memperbaikinya. Saat ini, semua teknisi sedang bekerja memperbaiki jargas yang bermasalah tersebut," tegasnya.(azr)

Laporan: PRAPTI DWI LESTARI (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak Senin (4/1) lalu, masyarakat di Kecamatan Lima Puluh mengeluhkan matinya gas bumi di kediaman mereka.

Pasalnya, pihak PT Sarana Pembangunan Energi Madani selaku pengelola jaringan gas (jargas) Kota Pekanbaru, tidak memberikan informasi kepada warga terkait penghentian sementara jargas bumi tersebut.

Alhasil, sejumlah warga malah tak dapat menyiapkan keperluan rumah tangga. Kondisi ini dinilai menyulitkan para pengusaha rumahan yang notabene menggunakan gas sebagai sarana memasak.

Pantauan Riau Pos, Selasa (5/1) pagi, puluhan warga tampak silih berganti mendatangi kantor PT Sarana Pembangunan Energi Madani yang terdapat di Jalan Thamrin, Pekanbaru. Hal itu guna memastikan kapan aliran gas bumi kembali hidup di kawasan pemukiman mereka.

Baca Juga:  Camat Bukitraya Imbau Pelaku Usaha Taati Prokes

Lina Zahra, salah seorang pelaku usaha rumahan mengaku akibat gas yang tak hidup membuat pekerjaannya setiap pagi membuat kue basah terhambat.

Dirinya terpaksa harus mengakali keterlambatan pembuatan kue dengan cara meminjam tabung gas 3 kilogram kepada tetangga .

"Saya berharap, segera hiduplah gasnya. Karena dapat menyulitkan para pengusaha rumahan yang tengah berjuang menghidupi keluarga saat masa pandemi," kata dia.

Hal yang serupa juga dikatakan Jupri, salah seorang warga yang mencari kejelasan di kantor PT Sarana Pembangunan Energi Madani. "Sampai kapan kami harus menunggu gas hidup lagi? Mau masak dan jualan juga tidak bisa. Kemaren sibuk nyuruh beralih ke gas bumi. Sekarang, main sesuka hati mematikannya tanpa ada pemberitahuan," ucapnya saat berada di kantor tersebut.

Baca Juga:  Bekas Galian IPAL Berlubang, Pengerjaan Proyek Terus Dikeluhkan

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ratna salah seorang admin dari PT Sarana Pembangunan Energi Madani selaku pengelola jargas Kota Pekanbaru mengatakan, telah terjadi kerusakan pada jargas di kawasan tersebut. Sehingga, demi keselamatan masyarakat, pihaknya harus menghentikan sementara aliran gas.

"Belum tahu sampai kapan akan hidup lagi. Tapi, kami akan berusaha memperbaikinya. Saat ini, semua teknisi sedang bekerja memperbaiki jargas yang bermasalah tersebut," tegasnya.(azr)

Laporan: PRAPTI DWI LESTARI (Pekanbaru)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari