PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dalam waktu dekat Pemerintah Kota Pekanbaru akan kembali menyelenggarakan simulai pemberian makan bergizi gratis kepada para peserta didik. Jelang itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Pekanbaru masih terus melakukan mapping atau pemetaan terhadap potensi dan sebaran lahan maupun kelompok usaha pertanian di wilayahnya.
Kepala Distankan Pekanbaru Firdaus menjelaskan, mapping yang masih terus dilakukan oleh pihaknya ini sebagai salah satu upaya untuk memastikan produksi dan potensi pertanian yang ada mencukupi bila mana nantinya program pemberian makan siang gratis bagi para siswa jadi dilaksanakan.
- Advertisement -
”Kami terus menggalakkan peran serta masyarakat maupun kelompok tani untuk bercocok tanam. Upaya ini dilakukan dengan mengajak kaum ibu di kelompok wanita tani (KWT) untuk menanam, sehingga pihaknya dapat melihat sejauh mana nantinya produksi lokal bisa mendukung pada kecukupan bila nantinya kebijakan makan siang itu benar-benar dilaksanakan nantinya,” katanya, Senin (30/9).
Lanjut Firdaus lagi, mapping yang dilakukan tersebut tentunya berkaitan dengan titik sebaran dari aktivitas pertanian di seluruh kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, sehingga pihaknya melakukan petaan berdasarkan daerah potensial yang ada di seluruh kecamatan di Kota Pekanbaru.
- Advertisement -
Dari hasil pemetaan ini kemudian pihaknya dapat melihat daerah mana yang kurang dan akan diintervensi. Bahkan upaya untuk membangun komunikasi daerah daerah-daerah produksi juga terus dilakukan, namun pihaknya menilai sampai saat ini masih belum ada hal yang mengkhawatirkan.
Secara keseluruhan komoditas pertanian dan peternakan, untuk sayuran khususnya hortikultura potensinya besar dan masih mencukupi, sehingga tidak tergantung dengan daerah lain. Begitu pula dengan ayam, sejauh ini juga produksi peternak lokal masih memadai, tetapi beberapa komoditas masih ada yang memang tetap harus mengandalkan pasokan dari luar daerah.
”Ketersediaan kita berdasarkan produksi lokal dan yang didatangkan dari luar daerah masih mencukupi. Kita harapkan nantinya juga tidak ada permasalahan kedepannya dalam program makan siang bergizi ini,” katanya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dalam waktu dekat Pemerintah Kota Pekanbaru akan kembali menyelenggarakan simulai pemberian makan bergizi gratis kepada para peserta didik. Jelang itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Pekanbaru masih terus melakukan mapping atau pemetaan terhadap potensi dan sebaran lahan maupun kelompok usaha pertanian di wilayahnya.
Kepala Distankan Pekanbaru Firdaus menjelaskan, mapping yang masih terus dilakukan oleh pihaknya ini sebagai salah satu upaya untuk memastikan produksi dan potensi pertanian yang ada mencukupi bila mana nantinya program pemberian makan siang gratis bagi para siswa jadi dilaksanakan.
”Kami terus menggalakkan peran serta masyarakat maupun kelompok tani untuk bercocok tanam. Upaya ini dilakukan dengan mengajak kaum ibu di kelompok wanita tani (KWT) untuk menanam, sehingga pihaknya dapat melihat sejauh mana nantinya produksi lokal bisa mendukung pada kecukupan bila nantinya kebijakan makan siang itu benar-benar dilaksanakan nantinya,” katanya, Senin (30/9).
Lanjut Firdaus lagi, mapping yang dilakukan tersebut tentunya berkaitan dengan titik sebaran dari aktivitas pertanian di seluruh kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, sehingga pihaknya melakukan petaan berdasarkan daerah potensial yang ada di seluruh kecamatan di Kota Pekanbaru.
Dari hasil pemetaan ini kemudian pihaknya dapat melihat daerah mana yang kurang dan akan diintervensi. Bahkan upaya untuk membangun komunikasi daerah daerah-daerah produksi juga terus dilakukan, namun pihaknya menilai sampai saat ini masih belum ada hal yang mengkhawatirkan.
Secara keseluruhan komoditas pertanian dan peternakan, untuk sayuran khususnya hortikultura potensinya besar dan masih mencukupi, sehingga tidak tergantung dengan daerah lain. Begitu pula dengan ayam, sejauh ini juga produksi peternak lokal masih memadai, tetapi beberapa komoditas masih ada yang memang tetap harus mengandalkan pasokan dari luar daerah.
”Ketersediaan kita berdasarkan produksi lokal dan yang didatangkan dari luar daerah masih mencukupi. Kita harapkan nantinya juga tidak ada permasalahan kedepannya dalam program makan siang bergizi ini,” katanya.(ayi)