Jumat, 22 November 2024

Februari Berakhir, Harga Bahan Pokok Masih Mahal

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau mulai gencar mengadakan gerakan pangan murah guna menekan harga bahan pokok yang melambung di pasaran.

Tapi, hingga akhir Februari harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru belum menunjukkan tanda-tanda menurun.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos, Kamis (29/2), di salah satu lapak pedagang cabai di Pasar Dupa Kencana cabai merah dari Bukittinggi masih dijual di atas harga normalnya yaitu Rp100.000 per kilogram (kg). Padahal sebelumnya, dibanderol Rp35.000-Rp40.000 per kg.

Hal yang sama juga terjadi pada bawang dan sayuran lainnya. Kemarin, harga bawang merah sudah menebus Rp42.000 per kg. Beberapa hari sebelumnya, bawang merah dijual hanya Rp 38.000 per kg.

Salah satu pedagang di Pasar Dupa Kencana Rizki menuturkan, selama setahun terakhir memang harga bahan pokok terus meroket tinggi. Bahkan hingga jelang Ramadan harga cabai merah dari Bukittinggi dijual Rp100.000 per kg sama seperti saat Ramadan tahun lalu.

- Advertisement -

Hal yang sama juga terjadi pada harga sayuran seperti kol dan kentang, harganya sudah naik dari Rp15.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg untuk kentang dan Rp 7.000 per kg untuk sayur kol. Tak mau kalah, harga bawang merah juga sudah mulai menembus Rp42.000 per kg dari harga normalnya hanya berkisar Rp22.000 hingga Rp28.000 per kg.

Baca Juga:  Pansus Agendakan Pemanggilan BPN

“Selama beberapa pekan ini tak ada perubahan. Harga masih mahal semuanya. Ya, paling-paling kalaupun turun karena kualitasnya yang tidak terlalu bagus. Makanya kami jualan tanpa dipilih agar cepat laku. Ini stoknya masih belum banyak, sepertinya jelang Ramadan nanti akan naik lagi harganya,” ujarnya.

Hal yang sama juga masih terjadi pada harga beras di salah satu toko grosir beras di Jalan Tengku Bey. Meksipun ramai dikunjungi pembeli, namun pedagang beras ini mengaku harga beras juga mengalami kenaikan seperti terjadi pada beras luar Sumatera Barat yaitu belida kini dijual Rp301.000 per kemasan 20 kg, sebelumnya hanya Rp295.000.

Sedangkan beras anak daro super juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp180.000 per kemasan 10 kg, dari sebelumnya Rp175.000. “Harga masih sama seperti kemarin. Belum ada perubahan. Yang ada malah untung kami yang semakin menurun karena mempertahankan langganan saja,’’ ujar pedagang beras di Jalan Tengku Bey Kecamatan Bukit Raya Muhammad Ridho Ilahi.

‘’Memang harga beras dari Sumatera Barat yang mengalami kenaikan, baik dari tingkat distributor maupun petani akibat gagal panen dan mahalnya harga pupuk,” tambahnya.

Baca Juga:  Harga dan Pasokan Sembako di Meranti Aman 

Di sisi lain, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengakui saat ini harga bahan pokok banyak yang mengalami kenaikan, seperti cabai dan bawang merah.

Kenaikan harga terjadi karena kurangnya pasokan dari daerah penghasil. Produksi cabai dan bawang merah berkurang akibat cuaca.

Ditambah lagi, Jalan Sumbar-Riau putus beberapa waktu lalu, sehingga, harga bahan pokok naik cukup tinggi. “Saya berharap harga cabai dan bawang bisa panen yang bagus sehingga kita mendapat harga yang terjangkau di awal Ramadan,” katanya.
Zulhelmi mengatakan, saat ini Pemko Pekanbaru menggelar pasar murah di sejumlah kelurahan di Kota Pekanbaru setiap pekannya serta terus melakukan pengawasan terhadap penyaluran beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).

Bahkan, tim dari Disperindag Pekanbaru juga mengawasi oknum pedagang yang menjual beras SPHP di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Disperindag Pekanbaru juga berkoordinasi dengan bulog dalam mengawasi penyaluran beras SPHP.

Pasalnya, pedagang di sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru masih didapati menjual beras SPHP di atas HET. “Kami sudah mengingatkan ke para pedagang supaya mematuhi harga jual beras SPHP yang ditetapkan pemerintah. Pedagang tidak dibenarkan menjual beras tersebut di atas HET yang ditentukan,” tambahnya.(ayi) 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau mulai gencar mengadakan gerakan pangan murah guna menekan harga bahan pokok yang melambung di pasaran.

Tapi, hingga akhir Februari harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru belum menunjukkan tanda-tanda menurun.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos, Kamis (29/2), di salah satu lapak pedagang cabai di Pasar Dupa Kencana cabai merah dari Bukittinggi masih dijual di atas harga normalnya yaitu Rp100.000 per kilogram (kg). Padahal sebelumnya, dibanderol Rp35.000-Rp40.000 per kg.

Hal yang sama juga terjadi pada bawang dan sayuran lainnya. Kemarin, harga bawang merah sudah menebus Rp42.000 per kg. Beberapa hari sebelumnya, bawang merah dijual hanya Rp 38.000 per kg.

- Advertisement -

Salah satu pedagang di Pasar Dupa Kencana Rizki menuturkan, selama setahun terakhir memang harga bahan pokok terus meroket tinggi. Bahkan hingga jelang Ramadan harga cabai merah dari Bukittinggi dijual Rp100.000 per kg sama seperti saat Ramadan tahun lalu.

Hal yang sama juga terjadi pada harga sayuran seperti kol dan kentang, harganya sudah naik dari Rp15.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg untuk kentang dan Rp 7.000 per kg untuk sayur kol. Tak mau kalah, harga bawang merah juga sudah mulai menembus Rp42.000 per kg dari harga normalnya hanya berkisar Rp22.000 hingga Rp28.000 per kg.

Baca Juga:  Munawar: Lawan Covid-19 Harus Optimis dan Kreatif

“Selama beberapa pekan ini tak ada perubahan. Harga masih mahal semuanya. Ya, paling-paling kalaupun turun karena kualitasnya yang tidak terlalu bagus. Makanya kami jualan tanpa dipilih agar cepat laku. Ini stoknya masih belum banyak, sepertinya jelang Ramadan nanti akan naik lagi harganya,” ujarnya.

Hal yang sama juga masih terjadi pada harga beras di salah satu toko grosir beras di Jalan Tengku Bey. Meksipun ramai dikunjungi pembeli, namun pedagang beras ini mengaku harga beras juga mengalami kenaikan seperti terjadi pada beras luar Sumatera Barat yaitu belida kini dijual Rp301.000 per kemasan 20 kg, sebelumnya hanya Rp295.000.

Sedangkan beras anak daro super juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp180.000 per kemasan 10 kg, dari sebelumnya Rp175.000. “Harga masih sama seperti kemarin. Belum ada perubahan. Yang ada malah untung kami yang semakin menurun karena mempertahankan langganan saja,’’ ujar pedagang beras di Jalan Tengku Bey Kecamatan Bukit Raya Muhammad Ridho Ilahi.

‘’Memang harga beras dari Sumatera Barat yang mengalami kenaikan, baik dari tingkat distributor maupun petani akibat gagal panen dan mahalnya harga pupuk,” tambahnya.

Baca Juga:  Bawang Merah, Tomat dan Kentang Masih Mahal

Di sisi lain, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengakui saat ini harga bahan pokok banyak yang mengalami kenaikan, seperti cabai dan bawang merah.

Kenaikan harga terjadi karena kurangnya pasokan dari daerah penghasil. Produksi cabai dan bawang merah berkurang akibat cuaca.

Ditambah lagi, Jalan Sumbar-Riau putus beberapa waktu lalu, sehingga, harga bahan pokok naik cukup tinggi. “Saya berharap harga cabai dan bawang bisa panen yang bagus sehingga kita mendapat harga yang terjangkau di awal Ramadan,” katanya.
Zulhelmi mengatakan, saat ini Pemko Pekanbaru menggelar pasar murah di sejumlah kelurahan di Kota Pekanbaru setiap pekannya serta terus melakukan pengawasan terhadap penyaluran beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).

Bahkan, tim dari Disperindag Pekanbaru juga mengawasi oknum pedagang yang menjual beras SPHP di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Disperindag Pekanbaru juga berkoordinasi dengan bulog dalam mengawasi penyaluran beras SPHP.

Pasalnya, pedagang di sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru masih didapati menjual beras SPHP di atas HET. “Kami sudah mengingatkan ke para pedagang supaya mematuhi harga jual beras SPHP yang ditetapkan pemerintah. Pedagang tidak dibenarkan menjual beras tersebut di atas HET yang ditentukan,” tambahnya.(ayi) 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari