PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di badan Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di depan Pasar Pagi Arengka kembali dikeluhkan oleh pengendara.
Pasalnya, usai ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru beberapa hari lalu, sejumlah pedagang tampak nekat menggelar lapak dagangannya di pinggir jalan, sehingga kembali menjadi biang kemacetan di kawasan tersebut.
Belum lagi, sejumlah parkir liar juga tampak menguasai badan jalan yang ada, sehingga menyulitkan pengendara untuk melintas.
Alfi mengatakan, keberadaan para pedagang kali lima di kawasan Jalan Soekarno-Hatta tersebut, sangat mengganggu para pengendara yang melintas di kawasan tersebut.
Apalagi, melihat keberadaan mereka yang selalu seperti kucing-kucingan dengan dinas terkait, juga membuat masyarakat merasa tidak nyaman.
“Iya maunya mereka dibina. Kalau memang tidak dibolehkan jualan di luar sini. Ini nampaknya tidak ada ketegasan dari pihak terkait untuk menangani masalah pedagang ini,”ucapnya kemarin.
Sementara itu, Hendra salah seorang pedagang buah yang berada di dekat SPBU mengaku, kawasan dirinya berjualam buah berada di tanah milik warga sekitar bukan milik pemko. Apalagi, dirinya tidak merasa membuat kemacetan dan tidak mengganggu pengguna jalan.
"Nggak bisa seenaknya saja main bongkar. Ini kan bukan di pinggir jalan kali. Lagi pula para pembeli kami ajak memarkirkan kendaraannya di dalam kawasan ini, agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lewat. Ya nggak terimalah kalau lapak kami dibongkar juga,”katanya.
Kabid Ops dan Tibmas Satpol PP Pekanbaru, Desheriyanto SSTP mengatakan, sudah sering diberikan peringatakan agar tidak membuka lapak di badan jalan.
Bahkan, pihaknya telah melakukan patroli rutin di kawasan tersebut, seperti biasa mereka membongkar tapi setelah pergi mereka balik lagi.(ayi)