Jumat, 4 Juli 2025
spot_img

Empat Bulan Terungkap, Kasus Perampokan Sadis di Kampar Akhirnya Terbongkar

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Misteri perampokan yang merenggut nyawa Lisma Donna Roasta (43), warga Dusun Kampung Lintang, Desa Tambang, Kecamatan Tambang, akhirnya terungkap setelah empat bulan penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Polda Riau resmi merilis hasil penangkapan pelaku dalam konferensi pers di Media Center, Jumat (4/7/2025).

Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, menyampaikan bahwa korban ditemukan meninggal di dapur rumahnya pada 23 Februari 2025. Hasil autopsi menyebutkan bahwa Lisma tewas akibat hantaman benda tumpul di kepala yang menyebabkan cedera fatal pada batang otak.

Tak hanya kehilangan nyawa, Lisma juga kehilangan uang tunai Rp40 juta dari hasil arisan dan sejumlah perhiasan emas. Kondisi rumah saat kejadian pun mencurigakan—pintu belakang terbuka tanpa tanda perusakan, menandakan bahwa korban kemungkinan besar mengenal pelaku.

Baca Juga:  Tangkap Pelaku Galian C Ilegal

Setelah penyelidikan panjang dengan metode scientific crime investigation, termasuk uji lie detector dan analisis forensik, polisi menangkap dua tersangka: ZA alias SL (1986) dan MI alias I (1985), warga Danau Bingkuang yang tinggal tepat di sebelah rumah korban.

Ironisnya, rumah kosong milik orang tua korban yang sudah lama tak digunakan, ternyata kerap dijadikan tempat nongkrong kedua pelaku, bahkan untuk berpesta narkoba.

“Motif utama pelaku adalah ekonomi. Mereka tahu rutinitas korban yang tinggal sendiri dan baru menerima uang arisan. Itu yang membuat mereka menyusun rencana jahat ini,” ujar Kombes Asep.

Barang bukti seperti batang besi dan obeng yang diyakini digunakan saat kejadian pun berhasil diamankan.

Baca Juga:  Cabuli Belasan Muridnya, Guru SD Ini Terancam Hukuman Kebiri

Kasus ini kembali menjadi pengingat bahwa pelaku kejahatan seringkali berasal dari lingkungan terdekat. “Kewaspadaan terhadap sekitar sangat penting,” tambah Asep.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman seumur hidup atau maksimal hukuman mati.

Polda Riau memastikan kasus ini akan dikawal hingga tuntas secara transparan, mengingat betapa kejamnya aksi yang dilakukan para pelaku.

Sementara itu, keluarga korban, melalui kakaknya Lismaniar, menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian.

“Kami sangat berterima kasih atas kerja keras kepolisian. Kami berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya,” ucap Lismaniar penuh haru.(kom)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Misteri perampokan yang merenggut nyawa Lisma Donna Roasta (43), warga Dusun Kampung Lintang, Desa Tambang, Kecamatan Tambang, akhirnya terungkap setelah empat bulan penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Polda Riau resmi merilis hasil penangkapan pelaku dalam konferensi pers di Media Center, Jumat (4/7/2025).

Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, menyampaikan bahwa korban ditemukan meninggal di dapur rumahnya pada 23 Februari 2025. Hasil autopsi menyebutkan bahwa Lisma tewas akibat hantaman benda tumpul di kepala yang menyebabkan cedera fatal pada batang otak.

Tak hanya kehilangan nyawa, Lisma juga kehilangan uang tunai Rp40 juta dari hasil arisan dan sejumlah perhiasan emas. Kondisi rumah saat kejadian pun mencurigakan—pintu belakang terbuka tanpa tanda perusakan, menandakan bahwa korban kemungkinan besar mengenal pelaku.

Baca Juga:  Tabrak Mobil dan Coba Rebut Senjata Petugas, Tiga Penyelundup 4 Kg Narkoba Berhasil Ditangkap

Setelah penyelidikan panjang dengan metode scientific crime investigation, termasuk uji lie detector dan analisis forensik, polisi menangkap dua tersangka: ZA alias SL (1986) dan MI alias I (1985), warga Danau Bingkuang yang tinggal tepat di sebelah rumah korban.

Ironisnya, rumah kosong milik orang tua korban yang sudah lama tak digunakan, ternyata kerap dijadikan tempat nongkrong kedua pelaku, bahkan untuk berpesta narkoba.

- Advertisement -

“Motif utama pelaku adalah ekonomi. Mereka tahu rutinitas korban yang tinggal sendiri dan baru menerima uang arisan. Itu yang membuat mereka menyusun rencana jahat ini,” ujar Kombes Asep.

Barang bukti seperti batang besi dan obeng yang diyakini digunakan saat kejadian pun berhasil diamankan.

- Advertisement -
Baca Juga:  PMI Ilegal Masih Jadi Fokus Kepolisian

Kasus ini kembali menjadi pengingat bahwa pelaku kejahatan seringkali berasal dari lingkungan terdekat. “Kewaspadaan terhadap sekitar sangat penting,” tambah Asep.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman seumur hidup atau maksimal hukuman mati.

Polda Riau memastikan kasus ini akan dikawal hingga tuntas secara transparan, mengingat betapa kejamnya aksi yang dilakukan para pelaku.

Sementara itu, keluarga korban, melalui kakaknya Lismaniar, menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian.

“Kami sangat berterima kasih atas kerja keras kepolisian. Kami berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya,” ucap Lismaniar penuh haru.(kom)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Misteri perampokan yang merenggut nyawa Lisma Donna Roasta (43), warga Dusun Kampung Lintang, Desa Tambang, Kecamatan Tambang, akhirnya terungkap setelah empat bulan penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Polda Riau resmi merilis hasil penangkapan pelaku dalam konferensi pers di Media Center, Jumat (4/7/2025).

Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, menyampaikan bahwa korban ditemukan meninggal di dapur rumahnya pada 23 Februari 2025. Hasil autopsi menyebutkan bahwa Lisma tewas akibat hantaman benda tumpul di kepala yang menyebabkan cedera fatal pada batang otak.

Tak hanya kehilangan nyawa, Lisma juga kehilangan uang tunai Rp40 juta dari hasil arisan dan sejumlah perhiasan emas. Kondisi rumah saat kejadian pun mencurigakan—pintu belakang terbuka tanpa tanda perusakan, menandakan bahwa korban kemungkinan besar mengenal pelaku.

Baca Juga:  Bawa Sabu 14 Kg, Residivis Ditangkap

Setelah penyelidikan panjang dengan metode scientific crime investigation, termasuk uji lie detector dan analisis forensik, polisi menangkap dua tersangka: ZA alias SL (1986) dan MI alias I (1985), warga Danau Bingkuang yang tinggal tepat di sebelah rumah korban.

Ironisnya, rumah kosong milik orang tua korban yang sudah lama tak digunakan, ternyata kerap dijadikan tempat nongkrong kedua pelaku, bahkan untuk berpesta narkoba.

“Motif utama pelaku adalah ekonomi. Mereka tahu rutinitas korban yang tinggal sendiri dan baru menerima uang arisan. Itu yang membuat mereka menyusun rencana jahat ini,” ujar Kombes Asep.

Barang bukti seperti batang besi dan obeng yang diyakini digunakan saat kejadian pun berhasil diamankan.

Baca Juga:  Pencuri Material Tugu Zapin Ditangkap

Kasus ini kembali menjadi pengingat bahwa pelaku kejahatan seringkali berasal dari lingkungan terdekat. “Kewaspadaan terhadap sekitar sangat penting,” tambah Asep.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman seumur hidup atau maksimal hukuman mati.

Polda Riau memastikan kasus ini akan dikawal hingga tuntas secara transparan, mengingat betapa kejamnya aksi yang dilakukan para pelaku.

Sementara itu, keluarga korban, melalui kakaknya Lismaniar, menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian.

“Kami sangat berterima kasih atas kerja keras kepolisian. Kami berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya,” ucap Lismaniar penuh haru.(kom)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari