Senin, 7 April 2025
spot_img

Polisi: DPO MIT Poso Tersisa 9 Orang 

PALU (ANTARA) – Setelah tewasnya dua orang dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, setelah kontak tembak dengan Satgas Madago Raya, TNI/Polri pada Senin (1/3/201), saat ini jumlah DPO MIT Poso tersisa sembilan orang.

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, belum ada penambahan dari jumlah DPO MIT Poso tersebut.

Abdul Rakhman Baso menjelaskan, DPO MIT Poso yang sebelumnya berjumlah 11 orang itu, terbagi menjadi dua kelompok.

Satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lagi berjumlah empat orang. Kelompok yang berjumlah empat orang inilah terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri pada Senin (1/3).

Baca Juga:  Dilakban di Kursi, Balita Diduga Menjadi Korban Penganiayaan di Penitipan Anak

"Terbagi dua kelompok, satu kelompok yang terdiri dari empat orang dipimpin Ali Kalora, dan satu kelompok lagi tujuh orang," ujarnya pula.

Meskipun demikian, Kapolda Sulteng sangat menyayangkan masih ada sejumlah simpatisan yang membantu DPO MIT Poso ini.

"Tidak ada penambahan, tapi kami sayangkan masih ada simpatisan-simpatisan yang membantu mereka," katanya lagi.

Setelah kontak tembak tersebut, pihak Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri, melakukan penyisiran di lokasi kontak tembak, di sejumlah pegunungan dalam wilayah Kabupaten Poso.

"Masih dilakukan penyisiran dan pengejaran di seputar Dusun Andole, Tambarana, Poso pesisir utara. Karena pada saat kejadian mereka berjumlah empat orang dan dua lainnya melarikan diri," ujar dia.

Baca Juga:  Satu Prajurit Tewas saat Pos Marinir di Nduga Papua Diserang KKB

Kontak tembak DPO MIT Poso dengan TNI/Polri itu mengakibatkan dua DPO MIT, yakni Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso Santoso.

Dari pihak TNI, Praka Dedi Irawan tewas dalam baku tembak tersebut. Praka Dedi merupakan prajurit TNI asal Pekanbaru. Jenazah Praka Dedi sudah dimakamkan pada Selasa (2/3/2021) di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, Jl Jendral Sudirman, Pekanbaru, dalam sebuah upacara militer.

Sumber: Fajar/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun

PALU (ANTARA) – Setelah tewasnya dua orang dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, setelah kontak tembak dengan Satgas Madago Raya, TNI/Polri pada Senin (1/3/201), saat ini jumlah DPO MIT Poso tersisa sembilan orang.

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, belum ada penambahan dari jumlah DPO MIT Poso tersebut.

Abdul Rakhman Baso menjelaskan, DPO MIT Poso yang sebelumnya berjumlah 11 orang itu, terbagi menjadi dua kelompok.

Satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lagi berjumlah empat orang. Kelompok yang berjumlah empat orang inilah terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri pada Senin (1/3).

Baca Juga:  Tipu Pemilik Sapi Rp125 Juta, SW Diringkus

"Terbagi dua kelompok, satu kelompok yang terdiri dari empat orang dipimpin Ali Kalora, dan satu kelompok lagi tujuh orang," ujarnya pula.

Meskipun demikian, Kapolda Sulteng sangat menyayangkan masih ada sejumlah simpatisan yang membantu DPO MIT Poso ini.

"Tidak ada penambahan, tapi kami sayangkan masih ada simpatisan-simpatisan yang membantu mereka," katanya lagi.

Setelah kontak tembak tersebut, pihak Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri, melakukan penyisiran di lokasi kontak tembak, di sejumlah pegunungan dalam wilayah Kabupaten Poso.

"Masih dilakukan penyisiran dan pengejaran di seputar Dusun Andole, Tambarana, Poso pesisir utara. Karena pada saat kejadian mereka berjumlah empat orang dan dua lainnya melarikan diri," ujar dia.

Baca Juga:  Kantor Bapenda Sudah Lama Diintai Pelaku Pencurian

Kontak tembak DPO MIT Poso dengan TNI/Polri itu mengakibatkan dua DPO MIT, yakni Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso Santoso.

Dari pihak TNI, Praka Dedi Irawan tewas dalam baku tembak tersebut. Praka Dedi merupakan prajurit TNI asal Pekanbaru. Jenazah Praka Dedi sudah dimakamkan pada Selasa (2/3/2021) di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, Jl Jendral Sudirman, Pekanbaru, dalam sebuah upacara militer.

Sumber: Fajar/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Polisi: DPO MIT Poso Tersisa 9 Orang 

PALU (ANTARA) – Setelah tewasnya dua orang dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, setelah kontak tembak dengan Satgas Madago Raya, TNI/Polri pada Senin (1/3/201), saat ini jumlah DPO MIT Poso tersisa sembilan orang.

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, belum ada penambahan dari jumlah DPO MIT Poso tersebut.

Abdul Rakhman Baso menjelaskan, DPO MIT Poso yang sebelumnya berjumlah 11 orang itu, terbagi menjadi dua kelompok.

Satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lagi berjumlah empat orang. Kelompok yang berjumlah empat orang inilah terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri pada Senin (1/3).

Baca Juga:  Warga Siak Ditangkap Polres Bengkalis

"Terbagi dua kelompok, satu kelompok yang terdiri dari empat orang dipimpin Ali Kalora, dan satu kelompok lagi tujuh orang," ujarnya pula.

Meskipun demikian, Kapolda Sulteng sangat menyayangkan masih ada sejumlah simpatisan yang membantu DPO MIT Poso ini.

"Tidak ada penambahan, tapi kami sayangkan masih ada simpatisan-simpatisan yang membantu mereka," katanya lagi.

Setelah kontak tembak tersebut, pihak Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri, melakukan penyisiran di lokasi kontak tembak, di sejumlah pegunungan dalam wilayah Kabupaten Poso.

"Masih dilakukan penyisiran dan pengejaran di seputar Dusun Andole, Tambarana, Poso pesisir utara. Karena pada saat kejadian mereka berjumlah empat orang dan dua lainnya melarikan diri," ujar dia.

Baca Juga:  Satu Prajurit Tewas saat Pos Marinir di Nduga Papua Diserang KKB

Kontak tembak DPO MIT Poso dengan TNI/Polri itu mengakibatkan dua DPO MIT, yakni Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso Santoso.

Dari pihak TNI, Praka Dedi Irawan tewas dalam baku tembak tersebut. Praka Dedi merupakan prajurit TNI asal Pekanbaru. Jenazah Praka Dedi sudah dimakamkan pada Selasa (2/3/2021) di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, Jl Jendral Sudirman, Pekanbaru, dalam sebuah upacara militer.

Sumber: Fajar/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun

PALU (ANTARA) – Setelah tewasnya dua orang dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, setelah kontak tembak dengan Satgas Madago Raya, TNI/Polri pada Senin (1/3/201), saat ini jumlah DPO MIT Poso tersisa sembilan orang.

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, belum ada penambahan dari jumlah DPO MIT Poso tersebut.

Abdul Rakhman Baso menjelaskan, DPO MIT Poso yang sebelumnya berjumlah 11 orang itu, terbagi menjadi dua kelompok.

Satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lagi berjumlah empat orang. Kelompok yang berjumlah empat orang inilah terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri pada Senin (1/3).

Baca Juga:  Mayat Mr-X Ditemukan Membusuk di Kebun Kelapa di Bandar Seikijang

"Terbagi dua kelompok, satu kelompok yang terdiri dari empat orang dipimpin Ali Kalora, dan satu kelompok lagi tujuh orang," ujarnya pula.

Meskipun demikian, Kapolda Sulteng sangat menyayangkan masih ada sejumlah simpatisan yang membantu DPO MIT Poso ini.

"Tidak ada penambahan, tapi kami sayangkan masih ada simpatisan-simpatisan yang membantu mereka," katanya lagi.

Setelah kontak tembak tersebut, pihak Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri, melakukan penyisiran di lokasi kontak tembak, di sejumlah pegunungan dalam wilayah Kabupaten Poso.

"Masih dilakukan penyisiran dan pengejaran di seputar Dusun Andole, Tambarana, Poso pesisir utara. Karena pada saat kejadian mereka berjumlah empat orang dan dua lainnya melarikan diri," ujar dia.

Baca Juga:  Tipu Pemilik Sapi Rp125 Juta, SW Diringkus

Kontak tembak DPO MIT Poso dengan TNI/Polri itu mengakibatkan dua DPO MIT, yakni Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso Santoso.

Dari pihak TNI, Praka Dedi Irawan tewas dalam baku tembak tersebut. Praka Dedi merupakan prajurit TNI asal Pekanbaru. Jenazah Praka Dedi sudah dimakamkan pada Selasa (2/3/2021) di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, Jl Jendral Sudirman, Pekanbaru, dalam sebuah upacara militer.

Sumber: Fajar/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari