LOS ANGELES (RIAUPOS.CO) – Sesuai dengan prediksi matematis maupun kritikus, Oppenheimer berhasil merajai Oscar 2024. Dalam malam puncak di Dolby Theatre, Los Angeles, Ahad (10/3) malam waktu setempat atau Senin (11/3) pagi WIB, film itu membawa pulang tujuh piala. Termasuk piala tertinggi: Film Terbaik. Christopher Nolan juga memenangkan piala Oscar pertamanya lewat proyek tersebut. ”Kemenangan ini penting buatku. Sungguh akhir menakjubkan untuk menuntaskan tahun yang luar biasa. Senang sekali bisa angkat beban, piala ini lumayan berat juga,” kelakarnya.
Nolan mengenang, Oppenheimer berawal dari obrolannya dengan putranya, Oliver dan Magnus, yang berusia remaja. Keduanya menilai, banyak anak muda yang tak terlalu peduli dengan isu senjata nuklir. Nolan pun merasa film yang berkenaan dengan penggunaan senjata secara bertanggung jawab seharusnya ada. Meski demikian, dia tak mau Oppenheimer terasa mendikte. ”Makanya, film ini ditutup dengan momen keputusasaan yang tak terlalu dramatis. Harapannya, di realitas, saat menghadapi situasi serupa, orang-orang mencari advokasi,” tegasnya.
Kemenangan Oppenheimer pun cukup fenomenal. Film tersebut berhasil memborong tujuh piala dari total 13 nominasi, terlepas dari format film yang ”abnormal”. Film itu berdurasi tiga jam dengan sebagian adegan hitam-putih serta banyak dialog tentang fisika nuklir. Oppenheimer tak cuma menuai pujian kritikus. Hingga kemarin, catatan box office global film itu bahkan mencapai lebih dari 950 juta dolar AS atau Rp14,75 triliun. Namun, sejatinya kemenangan ini bisa dengan mudah diprediksi. Oppenheimer telah mendominasi kemenangan di berbagai ajang penghargaan sebelum Oscars. Mulai Golden Globes, SAG Awards, hingga BAFTAs.
Di Oscar 2024, bukan hanya Oppenheimer yang sukses memenangkan lebih dari satu piala. Poor Things, film komedi absurdis besutan Yorgos Lanthimos, sukses memboyong empat piala. Yakni, piala Aktris Pemeran Utama Terbaik dan tiga piala di kategori teknis. Selain itu, ada film berlatar kamp konsentrasi Auschwitz The Zone of Interest yang memenangkan dua piala. Di luar keriuhan seremoni Oscar, aksi demo solidaritas Palestina juga tetap berlangsung. Ratusan pendemo memenuhi jalanan Sunset Boulevard, area sekitar venue. Sebagian juga berada di bus sekolah yang dicat dan ditempeli stiker bendera Palestina. Kemacetan pun tak terhindarkan.
Mengutip sejumlah media, para tamu undangan Oscar terpaksa diangkut dengan mobil golf maupun berjalan kaki. Antrean karpet merah mengular dan molor hingga sejam. Di karpet merah, sejumlah selebriti memakai pin merah sebagai dukungan gerakan gencatan senjata yang diinisiasi Artists for Ceasefire.(fam/c14/ayi/jpg)