Senin, 20 Mei 2024

Warga Palestina Terpaksa Minum Air Kotor

GAZA (RIAUPOS.CO) – WARGA Palestina yang berada di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utama dikabarkan kekurangan air bersih. Warga disana berbondong-bondong membawa wadah plastik untuk mengantre di dekat truk tangki air, namun tidak mendapatkan air bersih, Rabu (31/1).

Truk dengan tangki air tersebut memiliki kapasitas yang terbatas dan tidak bisa menyediakan air untuk ratusan warga Gaza yang telah menghabiskan berjam-jam waktu mereka untuk menunggu pasokan bantuan air bersih setiap harinya.

Yamaha

Di sekitar area kamp warga Palestina berkerumun di sekitar salah satu saluran air yang dihancurkan oleh tentara Israel dan mencoba untuk mengisi saluran air langsung dari sana. Salah satu warga Palestina bernama Karam Abu Nada sedang menunggu giliran untuk mengisi air dari pipa yang telah hancur.

Baca Juga:  Serangan Rudal Israel ke Syria Tewaskan Lima Tokoh Garda Revolusi Iran

Karam mengatakan bahwa para penghuni kamp berkumpul untuk mengambil air meskipun air sudah terkontaminasi. Ia mengatakan kepada Anadolu jika mereka biasanya menggunakan air yang udah tercemar untuk mencuci, membersihkan, dan memasak. Tak jarang, ia juga menuturkan terkadang mereka juga harus menunggu hingga 10 hari untuk bisa mendapatkan air tersebut.

Warga Gaza terpaksa menjatah konsumsi air lantaran hanya tersedia di beberapa hari sekali. Selain itu juga mereka meminimalkan jumlah dari yang digunakan untuk kebutuhan seperti mandi, mencuci piring, dan membersihkan.

- Advertisement -

Selanjutnya, Karam juga mengatakan air yang tercemar sangat berdampak pada mereka, terutama pada anak-anak, dan bisa menyebabkan penyakit usus hingga kulit di tengah kurangnya obat-obatan untuk mengobati mereka.

Selain Karam Abu Nada, warga Palestina berusia 50 tahun, dari Kota Gaza, Raed Radwan menuturkan keluarganya terus menerus menghadapi masalah krisis air. ‘’Kami memperoleh air dengan mengisi beberapa galon plastik dari salah satu klub di wilayah tempat kami tinggal, yang memompa air dari sumur pribadi setiap 3-4 hari sekali karena kekurangan bahan bakar,” tutur Radwan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Netralitas Pemilu hingga HAM Masuk Catatan PBB

PBB sudah berulang kali memperingatkan penyebaran penyakit akibat dari krisis air yang melanda Palestina, ditambah dengan kurangnya perlengkapan kebersihan.

“Orang-orang di Gaza hidup dalam bencana, mereka rentan terhadap kematian karena kelaparan, kekurangan gizi, kehausan, atau karena peluru, cedera, dan bangunan runtuh di atas mereka,” kata Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia Christian Lindmeier kepada Anadolu.(esi)

Laporan JPG, Gaza

GAZA (RIAUPOS.CO) – WARGA Palestina yang berada di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utama dikabarkan kekurangan air bersih. Warga disana berbondong-bondong membawa wadah plastik untuk mengantre di dekat truk tangki air, namun tidak mendapatkan air bersih, Rabu (31/1).

Truk dengan tangki air tersebut memiliki kapasitas yang terbatas dan tidak bisa menyediakan air untuk ratusan warga Gaza yang telah menghabiskan berjam-jam waktu mereka untuk menunggu pasokan bantuan air bersih setiap harinya.

Di sekitar area kamp warga Palestina berkerumun di sekitar salah satu saluran air yang dihancurkan oleh tentara Israel dan mencoba untuk mengisi saluran air langsung dari sana. Salah satu warga Palestina bernama Karam Abu Nada sedang menunggu giliran untuk mengisi air dari pipa yang telah hancur.

Baca Juga:  Istri Navalny Siap Lanjutkan Perlawanan Suami

Karam mengatakan bahwa para penghuni kamp berkumpul untuk mengambil air meskipun air sudah terkontaminasi. Ia mengatakan kepada Anadolu jika mereka biasanya menggunakan air yang udah tercemar untuk mencuci, membersihkan, dan memasak. Tak jarang, ia juga menuturkan terkadang mereka juga harus menunggu hingga 10 hari untuk bisa mendapatkan air tersebut.

Warga Gaza terpaksa menjatah konsumsi air lantaran hanya tersedia di beberapa hari sekali. Selain itu juga mereka meminimalkan jumlah dari yang digunakan untuk kebutuhan seperti mandi, mencuci piring, dan membersihkan.

Selanjutnya, Karam juga mengatakan air yang tercemar sangat berdampak pada mereka, terutama pada anak-anak, dan bisa menyebabkan penyakit usus hingga kulit di tengah kurangnya obat-obatan untuk mengobati mereka.

Selain Karam Abu Nada, warga Palestina berusia 50 tahun, dari Kota Gaza, Raed Radwan menuturkan keluarganya terus menerus menghadapi masalah krisis air. ‘’Kami memperoleh air dengan mengisi beberapa galon plastik dari salah satu klub di wilayah tempat kami tinggal, yang memompa air dari sumur pribadi setiap 3-4 hari sekali karena kekurangan bahan bakar,” tutur Radwan.

Baca Juga:  Iran Sebut Drone Israel seperti Mainan Anak-Anak

PBB sudah berulang kali memperingatkan penyebaran penyakit akibat dari krisis air yang melanda Palestina, ditambah dengan kurangnya perlengkapan kebersihan.

“Orang-orang di Gaza hidup dalam bencana, mereka rentan terhadap kematian karena kelaparan, kekurangan gizi, kehausan, atau karena peluru, cedera, dan bangunan runtuh di atas mereka,” kata Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia Christian Lindmeier kepada Anadolu.(esi)

Laporan JPG, Gaza

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari