Sabtu, 27 Juli 2024

Istri Navalny Siap Lanjutkan Perlawanan Suami

BRUSSEL (RIAUPOS.CO) – Yulia Navalnaya siap menabuh genderang perang. Istri pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny itu berjanji melanjutkan perjuangan mendiang suami. Komitmen tersebut disampaikan dalam pidato sebelum pertemuannya dengan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussel, Belgia, Senin (19/2).

Ibu satu orang putri itu diundang dalam pertemuan tersebut seusai kematian sang suami yang memicu kemarahan Barat. ’’Saya akan melanjutkan perjuangan Alexei Navalny. Saya akan terus memperjuangkan kebebasan Rusia,’’ ujarnya sebagaimana yang dilansir dari Agence France-Presse.

- Advertisement -

Bagi oposisi Rusia, pengumuman itu menjadi momen penting pada perubahan. Hal tersebut tidak terprediksi sebelumnya. Sebab, kematian Navalny membuat pihak oposisi Rusia seolah kehilangan harapan perubahan politik.

Baca Juga:  Srikandi Politik Baru Warnai DPRD Riau

Apalagi, upaya politik memimpin oposisi di Negeri Beruang Merah selalu berujung pada penangkapan maupun pengasingan. Selain itu, memimpin oposisi dari luar Rusia akan dicap sebagai boneka asing yang dikendalikan intelijen Barat. Pernyataan Navalnaya itu seakan menjadi momentum menjelang pilpres di Rusia pada 15–17 Maret. Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini tidak memiliki penantang yang kuat.

Di sisi lain, Putin memilih bungkam jika ditanya terkait dengan kematian Navalny. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pun menolak menjawab ketika ditanya tentang reaksi Putin. Dia berdalih Kremlin belum mendapatkan hasil penyelidikan atas kematian tersebut. ’’Saat ini hasil investigasi belum dirilis, tidak diketahui,’’ kata Peskov.

- Advertisement -
Baca Juga:  Hizbullah Serang Balik Israel

Dia juga mengecam pernyataan Barat yang menyalahkan Kremlin atas kematian Navalny. ’’(Tuduhan, red) itu sama sekali tidak dapat diterima,’’ tegasnya.(dee/bay/jpg)

BRUSSEL (RIAUPOS.CO) – Yulia Navalnaya siap menabuh genderang perang. Istri pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny itu berjanji melanjutkan perjuangan mendiang suami. Komitmen tersebut disampaikan dalam pidato sebelum pertemuannya dengan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussel, Belgia, Senin (19/2).

Ibu satu orang putri itu diundang dalam pertemuan tersebut seusai kematian sang suami yang memicu kemarahan Barat. ’’Saya akan melanjutkan perjuangan Alexei Navalny. Saya akan terus memperjuangkan kebebasan Rusia,’’ ujarnya sebagaimana yang dilansir dari Agence France-Presse.

Bagi oposisi Rusia, pengumuman itu menjadi momen penting pada perubahan. Hal tersebut tidak terprediksi sebelumnya. Sebab, kematian Navalny membuat pihak oposisi Rusia seolah kehilangan harapan perubahan politik.

Baca Juga:  Warga Muslim AS Suarakan Uncommitted Vote

Apalagi, upaya politik memimpin oposisi di Negeri Beruang Merah selalu berujung pada penangkapan maupun pengasingan. Selain itu, memimpin oposisi dari luar Rusia akan dicap sebagai boneka asing yang dikendalikan intelijen Barat. Pernyataan Navalnaya itu seakan menjadi momentum menjelang pilpres di Rusia pada 15–17 Maret. Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini tidak memiliki penantang yang kuat.

Di sisi lain, Putin memilih bungkam jika ditanya terkait dengan kematian Navalny. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pun menolak menjawab ketika ditanya tentang reaksi Putin. Dia berdalih Kremlin belum mendapatkan hasil penyelidikan atas kematian tersebut. ’’Saat ini hasil investigasi belum dirilis, tidak diketahui,’’ kata Peskov.

Baca Juga:  Israel Ancam Serang Rafah hingga Bulan Ramadan

Dia juga mengecam pernyataan Barat yang menyalahkan Kremlin atas kematian Navalny. ’’(Tuduhan, red) itu sama sekali tidak dapat diterima,’’ tegasnya.(dee/bay/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari