Siapa yang tidak tahu dengan Cristian Gonzales. Seorang pemain sepak bola profesional yang berposisi sebagai penyerang andalan timnas Indonesia. Riau Pos berkesempatan mewawancarainya saat kunjungannya ke Pekanbaru dalam Festival Tanjak Junior Cup 1 di Lapangan Masjid Da’wah, Rumbai, Ahad (4/8).
Laporan JOKO SUSILO, Kota
NAMA Cristian Gonzales mulai dikenal di Indonesia saat dirinya debut sebagai anggota sepak bola Timnas Indonesia. Ia berhasil mencetak dua gol sekaligus saat melawan Timor Leste pada 21 November 2010 silam.
Banyak fans atu para pecinta bola yang masih mengidolakan beliau hingga saat ini. Kepiawaiannya sebagai penyerang masih teringat jelas di benak para pecinta bola.
Ternyata, sang legenda masih tetap eksis di dunia persebakbolaan Indonesia. Di usia yang hampir setengah abad, dia mendedikasikan hidupnya untuk bola Indonesia yang akan membangun SSB (Sekolah Sepak Bola) di Indonesia yang tentu selalu mendapat dukungan dari istri dan juga keluarganya.
Pria dengan tinggi badan 177 cm dengan postur tubuh gagah itu terlihat sehat dan bugar saat menghadiri Festival Tanjak Junior Cup 1 di Lapangan Masjid Da’wah, Ahad (4/8).
Berikut beberapa cuplikan tanya jawab Tim Riau Pos dengan Cristian Gonzales yang memiliki julukan El Loco dan didampingi sang istri Eva Nurida Siregar.
Bagaimana menurut Anda perkembangan sepakbola Indonesia dari masa Anda bermain hingga sekarang? Apa saja tantangan dan peluang yang dihadapi?
Gonzales: Ya, menurut saya, dulu lebih bagus ya, semua sama saja. Itu bedanya sama sekarang, ya. Tapi nanti pelan-pelan pasti akan bagus.
Siapa pemain muda Indonesia yang menurut Anda paling menjanjikan dan memiliki potensi untuk mengikuti jejak Anda?
Gonzales: Ada banyak. Marcelino, Egi. Banyak pemain U-19, mereka semua bagus.
Momen apa yang paling berkesan selama karier sepakbola Anda? Mengapa?
Gonzales: Masuk Timnas Indonesia itu bangga luar biasa saya.
Apa yang Anda lakukan setelah pensiun dari dunia sepak bola? Apakah ada rencana untuk tetap berkecimpung di dunia sepakbola, misalnya sebagai pelatih atau komentator?
Sang Eva Nurida Siregar membantah soal pensiunnya El Loco (Cristian Gonales). Ia pun menjelaskan dengan detail agar tidak terjadi simpang siur dalam pemberitaan.
Eva Nurida: Aku clear kan dulu ya. Suami saya tidak pernah menyatakan pensiun. Kami tidak di tim itu karena keputusan Abang. Penawaran ada, ada beberapa. Tapi kami lebih memilih menghibur masyarakat, masyarakat mengundang.
Seperti di sini, di desa-desa, bukan karena kita down atau apa. Tanyakan orang-orang pengundang, untuk mendatangkan Gonzales, rate-nya berapa. Bukan kami sombong. Gonzales belum memutuskan untuk pensiun. Jadi mungkin lebih seperti ini, daripada kita di tim. Jadi tidak ada kata pensiun, karena Gonzales mainnya seminggu bisa 5 kali, 6 kali.
Gonzales: Lihat kaki lihat kaki, masih gatal.
El Loco melihatkan kakinya yang bergoyang-goyang dan menuai gelak tawa para penonton.
Eva Nurida Siregar: Sekali lagi, semua internet tidak betul. Abang hanya menarik diri. Bukan karena tim gak mau. Cuma dia pertimbangkan pengen familiar banget.
Bagaimana peran keluarga dalam mendukung karier sepakbola Anda?
Gonzales: Mungkin saya ga bisa banyak cerita, tapi bisa dilihat sendiri, saya selalu sama keluarga. Paling penting nomor satu keluarga, saya mau semua senang, bukan cuma saya.
Selain sepakbola, apa hobi Anda saat ini?
Gonzales: Mancing, apapun saya lakukan sama keluarga.
Beberapa minggu lalu, medsos dihebohkan oleh berita seorang El Loco mau buat SSB terbesar di Indonesia.
Eva Nurida: Saya ralat, ya. Itu anak saya yang tulis. Jadi kami ini kemarin sudah buka El Loco FC (Football Club). Tapi karena lapangan kita di-php sama seseorang yang katanya mau kerja sama, ga tahunya ga ada kabar, akhirnya kami memutuskan untuk menjual rumah idaman kami yang dibuat Abang.
Rumah legend banget, semua pernak-pernik Abang juga yang ngecat. Nah, akhirnya rumah itu akan kami jual. Dan kami ingin membikin lapangan bola sendiri tanpa harus di-php orang.
Satu kata untuk bola Indonesia.
Gonzales: Ya.. Jangan gampang puas, tetap kerja keras, disiplin dan positif. Jangan cepat puas.***