JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pandemi Covid-19 secara langsung menekan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, sektor ekonomi harus terus berputar, termasuk investasi dalam pasar modal guna pemulihan ekonomi nasional.
Pengusaha Sandiaga Uno menuturkan tren investasi di pasar modal belum berubah walau pandemi Covid-19 melanda. Sektor energi, infrastruktur, dan perbankan masih menjadi pilihan investasi menjanjikan bagi para pelaku pasar modal ke depannya.
Selain itu, makanan dan agrikultur akan menjadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Namun, kata Sandi, saham perusahaan yang sudah bertransformasi lebih awal dengan pemanfaatan teknologi digital akan lebih meningkat dibandingkan perusahaan konvensional sejenis.
"Langkah industri perbankan itu pada akhirnya akan membuat ekonomi akan lebih efisien," ungkap Sandi dalam webminar pada Jumat (30/10).
Sementara itu, bisnis yang akan berkembang di masa depan menurutnya adalah bisnis syariah. Perkembangan ekonomi syariah, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat Indonesia yang didominasi umat Islam. Seperti misalnya, konsumsi makanan halal, wisata halal dan lainnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, Sandi menegaskan pasar saham Indonesia membutuhkan lebih banyak perusahaan besar untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasar modal Indonesia membutuhkan perusahaan milik negara seperti PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan beberapa perusahaan teknologi bervaluasi besar, seperti Tokopedia dan Gojek untuk menjadi perusahaan terbuka.
Sebab, semakin banyak perusahaan terbuka yang melantai di BEI, portofolio investasi saham pelaku pasar akan semakin beragam. Sehingga masyarakat dapat lebih leluasa menetapkan pilihannya untuk berinvestasi dalam pasar modal.
"Pilihan akan beragam, kompetisi akan lebih sehat. Hal ini akan memacu pemulihan ekonomi bangsa," pungkas Sandi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi