Jumat, 22 November 2024

Jangan Asal Pilih Kaca Film Gelap

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) —  Kaca film gelap ramai diminati karena alasan privasi. Umumnya, kombinasi yang dipilih adalah tingkat kegelapan 40 persen untuk kaca depan dan tingkat kegelapan 80 persen untuk samping dan belakang. Namun, memilih kaca film tak bisa sembarang asal gelap. Ada parameter-parameter yang perlu diketahui konsumen.

Marketing & Promotion Manager Wincos Siswanto memberikan beberapa tips untuk memilih kaca film gelap pada mobil.

- Advertisement -

"Pertama yang pasti jangan memilih kaca film asal gelap saja, karena semakin gelap sebenarnya tidak berpengaruh pada kualitas kaca filmnya. Kita juga harus cek spesifikasinya, apakah kaca film yang akan kita pasang sudah sesuai dengan kebutuhan kita atau belum," ujar Siswanto.

Menurut Siswanto, parameter yang harus di perhatikan adalah VLT (Visible Light Transmittance) yaitu jumlah cahaya yang masuk ke dalam kabin. Kemudian, IRR (Infrared Reflrectance or Rejected) yang parameter tolak panas Inframerah dari matahari, dan terakhir adalah UVR (UV Rejection) yaitu tolak radiasi ultra violet yang berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga:  Kuartal Satu Penjualan Nissan dan Mazda Terpuruk

Siswanto menjelaskan, tidak selalu dibenarkan bahwa kaca film semakin gelap maka akan semakin baik dalam menolak panas. karena semakin gelap sebenarnya hanyalah pengaruh dari kemampuan kaca film meredam cahaya saja.

- Advertisement -

"Yang harus diperhatikan adalah kemampuan tolak panas kaca film tersebut atau IRR, semakin tinggi IRR makan akan semakin baik tolak panas inframerah dari matahari," bebernya.

Setelah mencermati spesifikasi, tips kedua adalah memperhatikan jenis atau bahan kaca film. Menurut Siswanto, teknologi terbaru yang digunakan pada kaca film adalah teknologi nano. Siswanto menjelaskan bahwa teknologi nano adalah salah satu teknologi dalam pembuatan kaca film di mana metodenya adalah mengisi pori-pori kecil sehingga panas tidak masuk kedalam.

"Teknologi nano ini merupakan teknologi yang sudah maju di dunia kaca film saat ini. Jika dibandingkan dengan teknologi lainnya, maka teknologi nano saat ini adalah teknologi yang paling terbaru," urainya.

Kemudian tips berikutnya adalah memilih kombinasi tingkat kegelapan yang pas sesuai dengan kebutuhan. Seperti diketahui, kaca film gelap memiliki kelemahan yaitu saat digunakan berkendara malam hari. Untuk itu, Siswanto menyarankan konsumen untuk mengenali kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Baca Juga:  Perluas Pasar, Piaggio Indonesia Hadirkan Diler 3S dengan Mekanik Terlatih

"Kemapuan mata pengemudi kan berbeda-beda ya. Jika pengemudi terbiasa dengan kaca film gelap bisa menggunakan kombinasi fullblok depan 50 persen dan samping belakang 80 persen. Namun jika ada keterbatasan penglihatan saat malam hari, bisa menggunakan kaca film yang lebih clear pada kaca depan dan samping belakang kegelapan 40 persen," urainya.

Menurut Siswanto, Wincos sebagai salah satu produsen kaca film di pasar otomotif Indonesia juga memiliki beberapa opsi tingkat kegelapan kaca film. Seperti misalnya HCD-3G yang memiliki tingkat kegelapan 80 persen, HCD-10G yang memiliki tingkat kegelapan 60 persen, dan masih banyak yang lainnya.

"Wincos menggunakan material Nano IR di mana material biji plastiknya sudah memiliki tolak inframerah dan berwana hitam. Sehingga warnanya tidak mudah luntur dalam jangka panjang, dibanding kaca film yang menggunakan metode celup," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) —  Kaca film gelap ramai diminati karena alasan privasi. Umumnya, kombinasi yang dipilih adalah tingkat kegelapan 40 persen untuk kaca depan dan tingkat kegelapan 80 persen untuk samping dan belakang. Namun, memilih kaca film tak bisa sembarang asal gelap. Ada parameter-parameter yang perlu diketahui konsumen.

Marketing & Promotion Manager Wincos Siswanto memberikan beberapa tips untuk memilih kaca film gelap pada mobil.

- Advertisement -

"Pertama yang pasti jangan memilih kaca film asal gelap saja, karena semakin gelap sebenarnya tidak berpengaruh pada kualitas kaca filmnya. Kita juga harus cek spesifikasinya, apakah kaca film yang akan kita pasang sudah sesuai dengan kebutuhan kita atau belum," ujar Siswanto.

Menurut Siswanto, parameter yang harus di perhatikan adalah VLT (Visible Light Transmittance) yaitu jumlah cahaya yang masuk ke dalam kabin. Kemudian, IRR (Infrared Reflrectance or Rejected) yang parameter tolak panas Inframerah dari matahari, dan terakhir adalah UVR (UV Rejection) yaitu tolak radiasi ultra violet yang berbahaya bagi tubuh.

- Advertisement -
Baca Juga:  Lebaran, Mal SKA dan LW Masih Sepi

Siswanto menjelaskan, tidak selalu dibenarkan bahwa kaca film semakin gelap maka akan semakin baik dalam menolak panas. karena semakin gelap sebenarnya hanyalah pengaruh dari kemampuan kaca film meredam cahaya saja.

"Yang harus diperhatikan adalah kemampuan tolak panas kaca film tersebut atau IRR, semakin tinggi IRR makan akan semakin baik tolak panas inframerah dari matahari," bebernya.

Setelah mencermati spesifikasi, tips kedua adalah memperhatikan jenis atau bahan kaca film. Menurut Siswanto, teknologi terbaru yang digunakan pada kaca film adalah teknologi nano. Siswanto menjelaskan bahwa teknologi nano adalah salah satu teknologi dalam pembuatan kaca film di mana metodenya adalah mengisi pori-pori kecil sehingga panas tidak masuk kedalam.

"Teknologi nano ini merupakan teknologi yang sudah maju di dunia kaca film saat ini. Jika dibandingkan dengan teknologi lainnya, maka teknologi nano saat ini adalah teknologi yang paling terbaru," urainya.

Kemudian tips berikutnya adalah memilih kombinasi tingkat kegelapan yang pas sesuai dengan kebutuhan. Seperti diketahui, kaca film gelap memiliki kelemahan yaitu saat digunakan berkendara malam hari. Untuk itu, Siswanto menyarankan konsumen untuk mengenali kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Baca Juga:  BJB Talks Webinar, Simak Tips Persiapan Masa Pensiun dari Ahlinya

"Kemapuan mata pengemudi kan berbeda-beda ya. Jika pengemudi terbiasa dengan kaca film gelap bisa menggunakan kombinasi fullblok depan 50 persen dan samping belakang 80 persen. Namun jika ada keterbatasan penglihatan saat malam hari, bisa menggunakan kaca film yang lebih clear pada kaca depan dan samping belakang kegelapan 40 persen," urainya.

Menurut Siswanto, Wincos sebagai salah satu produsen kaca film di pasar otomotif Indonesia juga memiliki beberapa opsi tingkat kegelapan kaca film. Seperti misalnya HCD-3G yang memiliki tingkat kegelapan 80 persen, HCD-10G yang memiliki tingkat kegelapan 60 persen, dan masih banyak yang lainnya.

"Wincos menggunakan material Nano IR di mana material biji plastiknya sudah memiliki tolak inframerah dan berwana hitam. Sehingga warnanya tidak mudah luntur dalam jangka panjang, dibanding kaca film yang menggunakan metode celup," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari