JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kilang PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, kemarin (21/12). Presiden menyebut kawasan itu memiliki potensi besar dan akan dikembangkan sebagai industri petrokimia nasional.
”Kilang TPPI ini adalah salah satu kilang terbesar di Indonesia yang dapat menghasilkan banyak produk,” terang presiden.
Presiden memberikan target tiga tahun kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk mengembangkan TPPI. ”Mintanya tadi (target, Red) empat tahun. Tapi, saya minta tiga tahun harus sudah rampung semua,” tutur Jokowi.
Jika nanti TPPI bisa melakukan produksi secara maksimal, devisa negara bisa dihemat hingga USD 4,9 miliar atau kurang lebih Rp 56 triliun. ”Besar sekali. Ini merupakan substitusi. Karena setiap tahun kita impor dan impor. Padahal, kita bisa membuat sendiri, tapi tidak kita lakukan,” tambah dia.
TPPI merupakan anak perusahaan PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro). Saat ini saham yang telah dikuasai PT Pertamina mencapai 98 persen. Tinggal menyisakan 2 persen saham yang masih diproses untuk akuisisi. ”Saya minta Januari harus sudah rampung semua,” tandasnya.
Kunjungan itu juga menjadi momen reuni kerja Jokowi bersama Ahok. Untuk kali pertama Jokowi bertemu dengan wakilnya saat menjadi gubernur DKI Jakarta itu dalam posisi barunya sebagai komisaris utama Pertamina.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kilang PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, kemarin (21/12). Presiden menyebut kawasan itu memiliki potensi besar dan akan dikembangkan sebagai industri petrokimia nasional.
”Kilang TPPI ini adalah salah satu kilang terbesar di Indonesia yang dapat menghasilkan banyak produk,” terang presiden.
- Advertisement -
Presiden memberikan target tiga tahun kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk mengembangkan TPPI. ”Mintanya tadi (target, Red) empat tahun. Tapi, saya minta tiga tahun harus sudah rampung semua,” tutur Jokowi.
Jika nanti TPPI bisa melakukan produksi secara maksimal, devisa negara bisa dihemat hingga USD 4,9 miliar atau kurang lebih Rp 56 triliun. ”Besar sekali. Ini merupakan substitusi. Karena setiap tahun kita impor dan impor. Padahal, kita bisa membuat sendiri, tapi tidak kita lakukan,” tambah dia.
- Advertisement -
TPPI merupakan anak perusahaan PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro). Saat ini saham yang telah dikuasai PT Pertamina mencapai 98 persen. Tinggal menyisakan 2 persen saham yang masih diproses untuk akuisisi. ”Saya minta Januari harus sudah rampung semua,” tandasnya.
Kunjungan itu juga menjadi momen reuni kerja Jokowi bersama Ahok. Untuk kali pertama Jokowi bertemu dengan wakilnya saat menjadi gubernur DKI Jakarta itu dalam posisi barunya sebagai komisaris utama Pertamina.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman