PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Untuk menciptakan tenaga tukang baja ringan berkompetensi yang profesional, PT Tatalogam Lestari melaksanakan Program Sertifikasi Aplikator Baja Ringan kepada tenaga tukang baja ringan yang ada Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Gedung Roofmart Pekanbaru, tepatnya di Jalan Kompleks Ruko Atria Blok A Nomor 5-7 Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, jadi tempat pembekalan para tukang baja ringan itu.
Kepala Bidang (Kabid) Jasa Kontruksi Dinas PUPR, PKPP Provinsi Riau Nopriman HK STMT tampak hadir sekaligus meresmikan kegiatan tersebut. Ia didampingi dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Balai Jasa Konstruksi Wilayah 1 Banda Aceh Irma Suryani SE.
Nopriman punya harapan besar terhadap kegiatan itu. Di mana bisa membuat para tukang baja ringan menjadi lebih profesional serta tersertifikasi. Ia menyebutkan pembekalan tersebut ditaja kerja sama antara pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Balai Jasa Konstruksi Wilayah 1 Banda Aceh dengan PT Tatalogam Lestari Pekanbaru.
Lanjut dia, sertifikasi tersebut berdampak positif terkait dalam memberikan kemudahan mengikuti lelang proyek. Karena salah satu syarat mengikuti proyek di pemerintah tukangnya juga harus bersertifikasi.
Dikatakan dia bahwa Sertifikat Kelas III yang diberikan pada peserta pelatihan itu nantinya, diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Riau.
“Kalau tidak disertifikasi ya tidak dapat mengikuti lelang. Dengan adanya pelatihan ini biar lebih profesional dan memahami dengan sistem konstruksi pemasangan baja ringan,” katanya.
Pemakaian baja ringan yang berkualitas sangat diperlukan. Namun yang lebih penting lagi bagaimana seorang tukang yang memahaminya. Sehingga mendapatkan hasil yang berkualitas juga.
Menurutnya pemakaian baja ringan diperlukan seorang aplikator yang tersertifikasi yang menjadi buktinya.
"Jadi seperti yang kita ketahui bersama sekarang kan pemakaian konstruksi kayu kan sudah susah dan sudah ada baja ringan untuk mengganti dari pada konstruksi pemakaian kayu itu. Tinggal tukang baja ringannya yang bersertifikat untuk mendapatkan hasil berkualitas," tambahnya.
Peserta yang mengikuti dinilai sangat beruntung dimana akan mendapatkan sertifikat legal yang diakui pemerintah.
Nopriman mengakui bahwa pembekalan para tukang baja ringan tersebut sangat penting sekali dilaksanakan. Untuk itu pihaknya akan lebih menggalakkan supaya disosialisasikan.
Program pelatihan yang ditaja PT Tatalogam Lestari tersebut dinilai sejalan dengan program pemerintah, di mana bertujuan dalam meningkatkan kemampuan para pekerja.
Sementara Kepala Cabang PT Tatalogam Lestari Pekanbaru Buntoro Susanto mengatakan pembekalan tersebut dipandu langsung oleh instruktur dari pihak terkait. Yang dilaksanakan selama dua hari. Dengan demikian para peserta akan mendapatkan pengetahuan tambahan menjadi sebagai tukang baja ringan yang profesional.
Pada hari pertama peserta pembekalan mendapatkan pemahaman soal materi K3, materi personal branding, materi pemahaman gambar, materi pemasangan baja ringan, materi pemasangan praktis dan purlin. Pembekalan teori itu diberikan sebelum peserta siap melaksanakan praktek dan pengetesan yang dilaksanakan pada hari kedua.
Di hari kedua pada Jumat 13 Maret 2020 kemarin peserta dites oleh instruktur. Dengan praktik merangkai baja ringan. Waktu untuk merangkai baja ringan itu hanya berkisar 20 menit. Kegiatan praktik itu mendapatkan pengawasan oleh tim penilai.
Sebagian peserta ada juga yang tidak menuntaskanya karena waktunya telah berakhir. Sebagian lagi ada yang sudah menyelesaikan rangkaian baja ringan itu lebih cepat dari waktu yang diberikan.
Buntoro Susanto juga ikut memantau kegiatan pengetesan para peserta tersebut. Kegiatan tes itu dilaksanakan di luar gedung di bawah tenda yang telah disiapkan terlebih dahulu. Ia punya harapan positif terhadap para tukang baja ringan yang mengikuti pembekalan tersebut.
"Kita mengharapkan para peserta yang mengikutinya bisa lebih mendapatkan ilmu, karena kebanyakan tukang jangan mengaku bisa tetapi yang benar benar bisa itu yang susah. Supaya para pelaksana bangunan di lapangan lebih mantap dalam melaksanakan tugasnya, untuk ke depannya dia bisa menentukan bahan bahan yang akan dipakai dan bisa mengaplikasikan di lapangan yang lebih mantap," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa pembekalan kali ini diikuti banyak oleh peserta. Berdasakan data peserta yang mengikuti mencapai 150 orang. Peserta yang mengikuti pelatihan itu terlihat sangat antusias.
Hal senada diungkapkan Ketua Panitia Kementerian PUPR Balai Jasa Kontruksi Wilayah 1 Banda Aceh Irma Suryani SE. Ia menyebutkan setiap tenaga kerja konstruksi itu wajib punya sertifikat. Hal itu untuk mengetahui ketrampilan para aplikator baja ringan tersebut.
"Setiap tenaga kerja konstruksi itu diwajibkan mempuyai sertifikat. Minimal itu terampil kelas III, yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Riau. Kebetulan kami kerja sama dengan PT Tatalogam Lestari. Targetnya peserta bisa mencapai 150 orang tetapi kenyataan yang hadir sebanyak 120 peserta," ungkapnya.
Selain itu peserta sertifikasi juga ada dari TNI agar ketika membantu masyarakat memiliki keahlian dan keterampilan. Para tukang bisa dikatakan terampil menurutnya dapat dibuktikan dengan sertifikat tersebut.
"Aplikator baja ringan harus betul-betul ahli memasangnya, jadi memang harus terampil. Kalau sudah dikatakan terampil tanpa pembuktian kan tidak diakui. Pembuktiannya ya dengan sertifikat itu," terangnya.(ilo)