Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Cetak 67 Startup, Nilai Perusahaan Bisa Tembus Ratusan Miliar

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki program inkubasi perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) atau startup. Dalam kurun 2001-2019 sebanyak 67 startup telah berhasil mentas dan menjadi perusahaan mandiri. Nilai atau valuasi perusahaannya juga telah mencapai ratusan miliar.

Program inkubasi startup di BPPT dijalankan oleh Balai Inkubator Teknologi. Kepala Balai Inkubator Teknologi BPPT Anugrah Widiyanto mengatakan lembaganya mendorong startup yang ikut program inkubasi supaya berkembang. Termasuk juga mendampingi sehingga bisa mengembangkan bisnisnya.

"Sebanyak 67 tenant sudah graduate dalam periode 2001-2019," kata Anugrah di sela kegiatan BPPT Innovation Day di komplek Puspiptek Serpong Selasa (10/12). Dia bahkan mengungkapkan ada empat perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi di atas Rp 50 miliar. Bahkan satu diantaranya nilai valuasinya di atas Rp 100 miliar.

Startup binaan BPPT yang berhasil memiliki aset lebih dari Rp 100 miliar itu adalah PT Nanotech Herbal Indonesia. Kemudian tiga start up yang nilai perusahannya lebih dari Rp 50 miliar tapi di bawah Rp 100 miliar adalah PT Powertech Nano Industry, PT. Indobit Digital Raya, dan PT Aromatik Teknologi Indonesia.

Baca Juga:  Mitsubishi Ungkap Harga New Xpander Terbaru di GIIAS 2021

Lebih lanjut Anugrah menjelaskan untuk inkubasi periode 2020 sudah masuk tahap seleksi. Jumlah yang mendaftar sudah ada 34 unit calon start up. Sementara daya tampung inkubasi di BPPT sekitar 40 perusahaan. Daya tampung ini sekaligus ketersediaan dana untuk proses pendampingan.

"Kami inginnya menerima calon start up sebanyak-banyaknya," katanya. Namun karena uang yang digunakan dalam proses inkubasi adalah anggaran negara, maka harus efektif penggunaannya. Maka BPPT melakukan seleksi yang ketat dalam menerima pendaftaran calon startup. Tujuannya supaya akhirnya nanti seluruhnya bisa mentas dan berkembang.

BPPT menetapkan sejumlah kriteria untuk meluluskan (graduate) sebuah start up dari proses inkubasi. Yakni produk yang dijual atau dipasarkan sudah mendapatkan izin atau legalitas. Kemudian mendapatkan legalitas untuk lembaga bisnis atau start up, baik itu berbentuk PT atau CV.

Baca Juga:  Bank Riau Kepri Raih Dua Penghargaan di CSR Award 2022

Indikator selanjutnya adalah adanya upaya peningkatan SDM. Baik itu kualitas maupun kuantitasnya. Dan indikator terakhir adalah bisa mendapatkan income atau pemasukan. Minimal income itu bisa untuk menutup biaya operasional dahulu.

Untuk startup yang sudah lulus dari proses inkubasi BPPT selama ini, memperoleh catatan income yang beragam. Ada yang Rp 150 jutaan bahkan sampai Rp 578 juta. "Macam-macam. Ada yang income dihitung bulanan atau dalam satu tahun," pungkas Anugrah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: ErizalKepala Balai Inkubator Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Anugrah Widiyanto menunjukkan sejumlah startup yang mereka bina dalam program inkubasi di komplek Puspiptek Serpong, Selasa (10/12) (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki program inkubasi perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) atau startup. Dalam kurun 2001-2019 sebanyak 67 startup telah berhasil mentas dan menjadi perusahaan mandiri. Nilai atau valuasi perusahaannya juga telah mencapai ratusan miliar.

Program inkubasi startup di BPPT dijalankan oleh Balai Inkubator Teknologi. Kepala Balai Inkubator Teknologi BPPT Anugrah Widiyanto mengatakan lembaganya mendorong startup yang ikut program inkubasi supaya berkembang. Termasuk juga mendampingi sehingga bisa mengembangkan bisnisnya.

- Advertisement -

"Sebanyak 67 tenant sudah graduate dalam periode 2001-2019," kata Anugrah di sela kegiatan BPPT Innovation Day di komplek Puspiptek Serpong Selasa (10/12). Dia bahkan mengungkapkan ada empat perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi di atas Rp 50 miliar. Bahkan satu diantaranya nilai valuasinya di atas Rp 100 miliar.

Startup binaan BPPT yang berhasil memiliki aset lebih dari Rp 100 miliar itu adalah PT Nanotech Herbal Indonesia. Kemudian tiga start up yang nilai perusahannya lebih dari Rp 50 miliar tapi di bawah Rp 100 miliar adalah PT Powertech Nano Industry, PT. Indobit Digital Raya, dan PT Aromatik Teknologi Indonesia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Salon dan Spa Khusus Muslimah

Lebih lanjut Anugrah menjelaskan untuk inkubasi periode 2020 sudah masuk tahap seleksi. Jumlah yang mendaftar sudah ada 34 unit calon start up. Sementara daya tampung inkubasi di BPPT sekitar 40 perusahaan. Daya tampung ini sekaligus ketersediaan dana untuk proses pendampingan.

"Kami inginnya menerima calon start up sebanyak-banyaknya," katanya. Namun karena uang yang digunakan dalam proses inkubasi adalah anggaran negara, maka harus efektif penggunaannya. Maka BPPT melakukan seleksi yang ketat dalam menerima pendaftaran calon startup. Tujuannya supaya akhirnya nanti seluruhnya bisa mentas dan berkembang.

BPPT menetapkan sejumlah kriteria untuk meluluskan (graduate) sebuah start up dari proses inkubasi. Yakni produk yang dijual atau dipasarkan sudah mendapatkan izin atau legalitas. Kemudian mendapatkan legalitas untuk lembaga bisnis atau start up, baik itu berbentuk PT atau CV.

Baca Juga:  Honda Supra X 125 Ganti Tampang

Indikator selanjutnya adalah adanya upaya peningkatan SDM. Baik itu kualitas maupun kuantitasnya. Dan indikator terakhir adalah bisa mendapatkan income atau pemasukan. Minimal income itu bisa untuk menutup biaya operasional dahulu.

Untuk startup yang sudah lulus dari proses inkubasi BPPT selama ini, memperoleh catatan income yang beragam. Ada yang Rp 150 jutaan bahkan sampai Rp 578 juta. "Macam-macam. Ada yang income dihitung bulanan atau dalam satu tahun," pungkas Anugrah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: ErizalKepala Balai Inkubator Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Anugrah Widiyanto menunjukkan sejumlah startup yang mereka bina dalam program inkubasi di komplek Puspiptek Serpong, Selasa (10/12) (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari