Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Harga Emas Dunia Melonjak Naik

CHICAGO (RIAUPOS.CO) – Emas menguat tajam pada akhir perdagangan hingga Jumat (9/4/2021) pagi WIB, menembus level psikologis 1.750 dolar AS dan  bertengger di posisi tertinggi lebih dari sebulan. Hal itu terjadi ketika kemunduran greenback dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS), serta pengulangan sikap kebijakan dovish Federal Reserve mengangkat daya tarik emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 16,6 dolar AS atau 0,95 persen menjadi ditutup pada 1.758,20 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (7/4/2021), emas berjangka turun 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.741,60 dolar AS per ounce.

Emas berjangka melonjak 14,2 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.743,00 dolar AS pada Selasa (6/4/2021), setelah naik tipis 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.728,80 dolar AS pada Senin (5/4/2021), dan terangkat 12,8 dolar AS atau 0,75 persen menjadi 1.728,40 dolar AS pada Kamis (1/4/2021).

"Dolar dan imbal hasil AS turun dan itulah katalis utama saat ini … jumlah pekerjaan yang cukup tidak mengesankan juga membantu mendorong emas lebih tinggi," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Baca Juga:  Mitsubishi Xpander Rockford Fosgate Tampil Beda

"Dan fakta bahwa kami berada di atas 1.750 dolar AS, yang merupakan level teknis penting, menunjukkan bahwa emas memiliki beberapa pijakan untuk melanjutkan kenaikannya," jelasnya lagi.

Dolar merosot ke level terendah lebih dari dua minggu, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS turun, membuat emas lebih menarik dibandingkan dengan investasi alternatif lainnya seperti obligasi.

Klaim baru AS untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga pada minggu lalu, memberikan dukungan terhadap emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan 744.000 orang mengajukan klaim pengangguran baru dalam pekan yang berakhir 3 April, naik dari revisi 728.000 pada minggu sebelumnya dan jauh di atas tertinggi 665.000 klaim baru yang diajukan pada titik terburuk Resesi Hebat pada Maret 2009.

Ini semakin menyoroti komitmen Federal Reserve untuk mendukung ekonomi sampai pemulihannya lebih aman, risalah rapat kebijakan terbaru bank sentral menunjukkan pada Rabu (7/4/2021).

"Emas agak lemah karena orang-orang sangat optimis tentang pemulihan ekonomi dan vaksinasi menyelesaikan pandemi dan The Fed memperkuat pandangan bahwa pandemi belum berakhir," kata Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group.

Baca Juga:  Kratingdaeng Red Bull Bentuk Tim Bagi Masker di 120 Kota

"Ada perlombaan nyata antara varian (virus) dan vaksinasi, dan saat ini varian tampaknya lebih unggul secara global," kata Jeffrey lagi seperti dilansir Reuters.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada Kamis (8/4/2021) di webinar tentang prospek ekonomi global yang diselenggarakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa bank sentral ingin melihat bukti aktual dari ekonomi yang kuat bahkan sebelum mempertimbangkan untuk menarik kembali sikap kebijakannya yang longgar.

"Kami ingin melihat serangkaian laporan pekerjaan seperti laporan Maret yang kuat," kata Powell. Dia mendesak semua orang Amerika untuk divaksinasi, dengan mengatakan peningkatan kasus corona baru-baru ini di negara itu merupakan risiko bagi prospek ekonomi.

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Mei naik 33,8 sen atau 1,34 persen menjadi ditutup pada 25,585 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 3,5 dolar AS atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 1.235,4 dolar AS per ounce.

Sumber: Reuters/USA Today/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

CHICAGO (RIAUPOS.CO) – Emas menguat tajam pada akhir perdagangan hingga Jumat (9/4/2021) pagi WIB, menembus level psikologis 1.750 dolar AS dan  bertengger di posisi tertinggi lebih dari sebulan. Hal itu terjadi ketika kemunduran greenback dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS), serta pengulangan sikap kebijakan dovish Federal Reserve mengangkat daya tarik emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 16,6 dolar AS atau 0,95 persen menjadi ditutup pada 1.758,20 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (7/4/2021), emas berjangka turun 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.741,60 dolar AS per ounce.

- Advertisement -

Emas berjangka melonjak 14,2 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.743,00 dolar AS pada Selasa (6/4/2021), setelah naik tipis 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.728,80 dolar AS pada Senin (5/4/2021), dan terangkat 12,8 dolar AS atau 0,75 persen menjadi 1.728,40 dolar AS pada Kamis (1/4/2021).

"Dolar dan imbal hasil AS turun dan itulah katalis utama saat ini … jumlah pekerjaan yang cukup tidak mengesankan juga membantu mendorong emas lebih tinggi," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

- Advertisement -
Baca Juga:  RS Awal Bros Akan Luncurkan Alarm Center

"Dan fakta bahwa kami berada di atas 1.750 dolar AS, yang merupakan level teknis penting, menunjukkan bahwa emas memiliki beberapa pijakan untuk melanjutkan kenaikannya," jelasnya lagi.

Dolar merosot ke level terendah lebih dari dua minggu, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS turun, membuat emas lebih menarik dibandingkan dengan investasi alternatif lainnya seperti obligasi.

Klaim baru AS untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga pada minggu lalu, memberikan dukungan terhadap emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan 744.000 orang mengajukan klaim pengangguran baru dalam pekan yang berakhir 3 April, naik dari revisi 728.000 pada minggu sebelumnya dan jauh di atas tertinggi 665.000 klaim baru yang diajukan pada titik terburuk Resesi Hebat pada Maret 2009.

Ini semakin menyoroti komitmen Federal Reserve untuk mendukung ekonomi sampai pemulihannya lebih aman, risalah rapat kebijakan terbaru bank sentral menunjukkan pada Rabu (7/4/2021).

"Emas agak lemah karena orang-orang sangat optimis tentang pemulihan ekonomi dan vaksinasi menyelesaikan pandemi dan The Fed memperkuat pandangan bahwa pandemi belum berakhir," kata Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group.

Baca Juga:  Mitsubishi Xpander Rockford Fosgate Tampil Beda

"Ada perlombaan nyata antara varian (virus) dan vaksinasi, dan saat ini varian tampaknya lebih unggul secara global," kata Jeffrey lagi seperti dilansir Reuters.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada Kamis (8/4/2021) di webinar tentang prospek ekonomi global yang diselenggarakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa bank sentral ingin melihat bukti aktual dari ekonomi yang kuat bahkan sebelum mempertimbangkan untuk menarik kembali sikap kebijakannya yang longgar.

"Kami ingin melihat serangkaian laporan pekerjaan seperti laporan Maret yang kuat," kata Powell. Dia mendesak semua orang Amerika untuk divaksinasi, dengan mengatakan peningkatan kasus corona baru-baru ini di negara itu merupakan risiko bagi prospek ekonomi.

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Mei naik 33,8 sen atau 1,34 persen menjadi ditutup pada 25,585 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 3,5 dolar AS atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 1.235,4 dolar AS per ounce.

Sumber: Reuters/USA Today/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari