PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — PT Bank Amar Indonesia Tbk (Kode saham: "AMAR") berhasil menunjukkan performa keuangan yang sangat baik di tahun 2019 dengan total aset mencapai Rp3,4 triliun, meningkat sebesar 85,9 persen dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp1,8 triliun. Selain itu, Amar Bank juga mencatat laba bersih pada 2019 sebesar Rp61 miliar yang juga meningkat sebesar empat kali lipat dari tahun 2018.
Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank mengatakan sepanjang tahun 2019, Amar Bank mengalami pertumbuhan positif dengan kinerja sangat baik di tengah likuiditas yang ketat. Kinerja ini didorong utamanya oleh transformasi digital yang diterapkan Amar Bank terhadap produk Tunaiku dan adanya peningkatan pinjaman produktif Tunaiku.
"Menurut riset Google, Temasek dan Bain & Company 2019, terdapat 92 juta masyarakat yang belum terlayani bank dan hanya sebesar 12 persen dari 59 juta UMKM di Indonesia yang memiliki akses ke layanan perbankan. Melalui akses pembiayaan kredit yang didukung oleh transformasi digital, Tunaiku berperan dalam mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menjangkau lebih dari 350.000 nasabah dan lebih dari 100.000 UMKM," lanjut Vishal.
Di tahun yang sama, Amar Bank semakin fokus pada komitmennya terhadap inklusi keuangan dengan melayani nasabah UMKM dilihat dari persentase kredit yang disalurkan kepada UMKM terhadap total kredit di tahun 2019 sebesar 31,82 persen, meningkat dari 2018 hanya 14,96 persen di 2018.
Hal ini dicapai dalam rangka mendukung strategi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) dalam mendorong UMKM untuk naik kelas dan meningkatkan daya saing UMKM. Secara total, produk unggulan Amar Bank sekaligus pionir teknologi finansial, Tunaiku, berhasil mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman sebesar 100 persen di tahun 2019 atau sejumlah lebih dari Rp2 triliun utamanya untuk segmen masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani oleh perbankan.
Dibuktikan oleh rasio keuangan utama, Amar Bank melanjutkan konsistensi sebagai bank yang kuat dan sehat. Ini dinilai dari rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang tercatat solid pada level 55,65 persen jauh diatas kinerja CAR Bank Umum Konvensional per Desember 2019 yang tercatat sebesar 23,40 persen.(aga)
Laporan: DENNI ANDRIAN (Pekanbaru)