Senin, 30 Juni 2025
spot_img

20 Ribu Ton Beras Bulog Rusak Akan Dilelang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Perum Bulog (badan urusan logistil) harus melepas cadangan beras pemerintah (CBP) dari gudang sebesar 20 ribu ton karena melewati batas waktu simpan. Rencananya, beras-beras yang turun mutunya tersebut akan dilakukan pelelangan.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso berkata bahwa beras yang dinyatakan rusak tersebut tidak langsung dibuang, melainkan akan melalui proses uji laboratorium dan BPOM (badan pengawas obat dan makanan). Setelah itu, nilai jualnya akan ditafsir oleh Kementerian Pertanian.

“Apa ini harganya bisa diturunkan, atau memang sudah tidak bisa digunakan terus beras itu akan dirubah menjadi tepung terigu, atau juga bisa dijual untuk pakan ayam tentunya harganya akan turun, atau yang dinyatakan tidak layak dikonsumsi oleh hewan apalagi manusia, itu bisa dibuat untuk etanol,” kata dia di kantornya, Selasa (3/12).

Baca Juga:  Gunakan Dana BPDPKS, Mendag: Harga Minyak Goreng Rp 14.000 per Liter

Pemnelian beras CBP (cadangan beras pemerintah) ini nantinya akan diganti oleh uang negara. Akan tetapi, keputusan tersebut harus melalui rapat koordinasi yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Kita ajukan selisih harga tadi dengan harga jualnya, harganya (beras) Rp 8.000 sekarang Rp 5.000 (karena disposal) itu selisihnya Rp 3.000 diganti oleh negara, itu sudah ada aturannya, kan yang megang Menteri Keuangan (Menkeu), jadi bagaimana keputusan dari Menkeu bahwa ini akan dirapatkan dihitung dan akan diputuskan,” tuturnya.

Menurutnya, hal ini harus segera dilakukan. Tentunya, hal tersebut untuk mengurangi potensi bertambahnya beras yang kualitasnya menurun.

“Kalau dalam kurun waktu ke depan tidak dimanfaatkan beras-beras itu, tidak dimanfaatkan dibulog, akan ada potensi pertambahan (disposal), akan ada batas waktunya dan tidak mungkin kita yakini tidak akan berubah,” tambahnya.

Baca Juga:  "Boom Akhir Tahun", Beli Mobil Honda Bisa Dapat TV hingga Iphone

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Perum Bulog (badan urusan logistil) harus melepas cadangan beras pemerintah (CBP) dari gudang sebesar 20 ribu ton karena melewati batas waktu simpan. Rencananya, beras-beras yang turun mutunya tersebut akan dilakukan pelelangan.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso berkata bahwa beras yang dinyatakan rusak tersebut tidak langsung dibuang, melainkan akan melalui proses uji laboratorium dan BPOM (badan pengawas obat dan makanan). Setelah itu, nilai jualnya akan ditafsir oleh Kementerian Pertanian.

“Apa ini harganya bisa diturunkan, atau memang sudah tidak bisa digunakan terus beras itu akan dirubah menjadi tepung terigu, atau juga bisa dijual untuk pakan ayam tentunya harganya akan turun, atau yang dinyatakan tidak layak dikonsumsi oleh hewan apalagi manusia, itu bisa dibuat untuk etanol,” kata dia di kantornya, Selasa (3/12).

Baca Juga:  Baru 37 Persen Orang Laporkan SPT

Pemnelian beras CBP (cadangan beras pemerintah) ini nantinya akan diganti oleh uang negara. Akan tetapi, keputusan tersebut harus melalui rapat koordinasi yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Kita ajukan selisih harga tadi dengan harga jualnya, harganya (beras) Rp 8.000 sekarang Rp 5.000 (karena disposal) itu selisihnya Rp 3.000 diganti oleh negara, itu sudah ada aturannya, kan yang megang Menteri Keuangan (Menkeu), jadi bagaimana keputusan dari Menkeu bahwa ini akan dirapatkan dihitung dan akan diputuskan,” tuturnya.

- Advertisement -

Menurutnya, hal ini harus segera dilakukan. Tentunya, hal tersebut untuk mengurangi potensi bertambahnya beras yang kualitasnya menurun.

“Kalau dalam kurun waktu ke depan tidak dimanfaatkan beras-beras itu, tidak dimanfaatkan dibulog, akan ada potensi pertambahan (disposal), akan ada batas waktunya dan tidak mungkin kita yakini tidak akan berubah,” tambahnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  PT Alfa Scorpii Pameran di Mama Mia Taskurun, Dapatkan Promo Menarik

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Perum Bulog (badan urusan logistil) harus melepas cadangan beras pemerintah (CBP) dari gudang sebesar 20 ribu ton karena melewati batas waktu simpan. Rencananya, beras-beras yang turun mutunya tersebut akan dilakukan pelelangan.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso berkata bahwa beras yang dinyatakan rusak tersebut tidak langsung dibuang, melainkan akan melalui proses uji laboratorium dan BPOM (badan pengawas obat dan makanan). Setelah itu, nilai jualnya akan ditafsir oleh Kementerian Pertanian.

“Apa ini harganya bisa diturunkan, atau memang sudah tidak bisa digunakan terus beras itu akan dirubah menjadi tepung terigu, atau juga bisa dijual untuk pakan ayam tentunya harganya akan turun, atau yang dinyatakan tidak layak dikonsumsi oleh hewan apalagi manusia, itu bisa dibuat untuk etanol,” kata dia di kantornya, Selasa (3/12).

Baca Juga:  PT Alfa Scorpii Pameran di Mama Mia Taskurun, Dapatkan Promo Menarik

Pemnelian beras CBP (cadangan beras pemerintah) ini nantinya akan diganti oleh uang negara. Akan tetapi, keputusan tersebut harus melalui rapat koordinasi yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Kita ajukan selisih harga tadi dengan harga jualnya, harganya (beras) Rp 8.000 sekarang Rp 5.000 (karena disposal) itu selisihnya Rp 3.000 diganti oleh negara, itu sudah ada aturannya, kan yang megang Menteri Keuangan (Menkeu), jadi bagaimana keputusan dari Menkeu bahwa ini akan dirapatkan dihitung dan akan diputuskan,” tuturnya.

Menurutnya, hal ini harus segera dilakukan. Tentunya, hal tersebut untuk mengurangi potensi bertambahnya beras yang kualitasnya menurun.

“Kalau dalam kurun waktu ke depan tidak dimanfaatkan beras-beras itu, tidak dimanfaatkan dibulog, akan ada potensi pertambahan (disposal), akan ada batas waktunya dan tidak mungkin kita yakini tidak akan berubah,” tambahnya.

Baca Juga:  BI Riau Perkenalkan QR Code Indonesia Standar

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari