Selasa, 17 September 2024

Semester I 2021, PT BRK Raih Laba Rp262 M

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Bank Riau Kepri (BRK) berhasil meraih pencapaian bagus pada semester I-2021. Ini ditandai dengan laba perusahaan, aset yang terus tumbuh, hingga penurunan kredit bermasalah di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Dari sisi laba, PT BRK berhasil membukukan laba konsolidasi sebelum pajak sebesar Rp262 miliar pada semester I-2021. Realisasi laba ini melebihi dari target laba semester I-2021 yang telah ditetapkan sebesar Rp257 miliar atau tercapai 102 persen dan target.

Direktur Utama PT BRK Dr Andi Buchari mengatakan, kemampuan BRK mencetak laba melebihi dari target ini sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh sebesar 5,33 persen year on year (yoy) menjadi Rp18,826 triliun dengan kredit bermasalah (non-performing loan) yang mampu ditekan dari sebesar 3,28 persen pada periode yang sama di tahun 2020 menjadi sebesar 2,93 persen di semester I-2021.

"Selain itu, kemampuan bank menjaga efisiensi biaya operasi sepanjang semester I-2021 turut menopang perolehan laba, terlihat dengan rasio BOPO atau biaya operasi sebesar 77,02 persen. Ini upaya yang kami lakukan dalam rangka efisiensi dan efektivitas operasional di berbagai lini yang ada di BRK," kata Andi Buchari dalam ekspos kinerja Juni 2021 dengan protokol kesehatan ketat di di Menara Dang Merdu, Sabtu (31/7).

- Advertisement -
Baca Juga:  Diskon PPnBM Berdampak Positif bagi Industri Otomotif

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRK secara konsolidasi hingga semester-I 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,55 persen yoy menjadi Rp25,744 triliun atau melebihi target Juni 2021 sebesar 104,12 persen, dengan komposisi dana murah sebesar 47,59 persen.

"Kenaikan DPK dan penyaluran kredit serta pembiayaan yang positif di paruh pertama tahun 2021 berkontribusi kepada pembentukan aset BRK secara konsolidasi mencapai Rp30,078 triliun, meningkat 12,45 persen secara tahunan," jelasnya.

- Advertisement -

Dalam kesempatan tersebut, Andi Buchari juga menyampaikan terkait kinerja Unit Usaha Syariah PT BRK. Di mana, selaras dengan rencana konversi BRK menjadi Bank Umum Syariah, kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) BRK terus mengalami pertumbuhan sepanjang semester I-2021.

"UUS BRK membukukan laba bersih sebesar Rp95 miliar sepanjang semester I-2021. Perolehan laba ini meningkat sebesar 3,39 persen dani laba tahun 2020 yang berada di posisi Rp92 miliar.  Selanjutnya, UUS BRK mencatat beberapa indikator lain yang juga terus tumbuh. Seperti aset yang tumbuh 23,60 persen year to date (ytd) menjadi Rp6,278 triliun yang termasuk aset UUS salah satu terbesar di Indonesia," paparnya.

Baca Juga:  Samsung Galaxy A03 Miliki Kamera 48 MP, Harganya Cuma Rp1 Jutaan

Sementara itu, untuk pembiayaan tumbuh 32,61persen ytd atau tumbuh dan Rp2,738 triliun diakhir tahun 2020 menjadi sebesar Rp3,631 triliun pada semester I-2021. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,86 persen ytd menjadi Rp4,028 triliun. "Untuk Non Performing Financing (NPF) gross UUS BRK turun dari 2,24 persen per Desember 2020 menjadi 1,73 persen di Juni 2021," jelasnya.

Menurut Andi, dengan segala capaian tersebut, hal tersebut patut disyukuri karena ditengah kondisi pandemi Covid-19 PT BRK tetap bisa tumbuh, baik dari sisi aset, DPK, penyaluran kredit dan pembiayaan maupun perolehan laba.

"Karena itu kami juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat atas kepercayaan yang telah diberikan sehingga PT BRK berhasil mencatatkan capaian-capain di atas. Kepercayaan tersebut kami kembalikan dalam bentuk parameter kinerja yang positif, yang harapannya bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemegang saham," ujarnya.(das)

Laporan: SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Bank Riau Kepri (BRK) berhasil meraih pencapaian bagus pada semester I-2021. Ini ditandai dengan laba perusahaan, aset yang terus tumbuh, hingga penurunan kredit bermasalah di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Dari sisi laba, PT BRK berhasil membukukan laba konsolidasi sebelum pajak sebesar Rp262 miliar pada semester I-2021. Realisasi laba ini melebihi dari target laba semester I-2021 yang telah ditetapkan sebesar Rp257 miliar atau tercapai 102 persen dan target.

Direktur Utama PT BRK Dr Andi Buchari mengatakan, kemampuan BRK mencetak laba melebihi dari target ini sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh sebesar 5,33 persen year on year (yoy) menjadi Rp18,826 triliun dengan kredit bermasalah (non-performing loan) yang mampu ditekan dari sebesar 3,28 persen pada periode yang sama di tahun 2020 menjadi sebesar 2,93 persen di semester I-2021.

"Selain itu, kemampuan bank menjaga efisiensi biaya operasi sepanjang semester I-2021 turut menopang perolehan laba, terlihat dengan rasio BOPO atau biaya operasi sebesar 77,02 persen. Ini upaya yang kami lakukan dalam rangka efisiensi dan efektivitas operasional di berbagai lini yang ada di BRK," kata Andi Buchari dalam ekspos kinerja Juni 2021 dengan protokol kesehatan ketat di di Menara Dang Merdu, Sabtu (31/7).

Baca Juga:  Iuran JKN KIS Mandiri Kelas III Resmi Berubah

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRK secara konsolidasi hingga semester-I 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,55 persen yoy menjadi Rp25,744 triliun atau melebihi target Juni 2021 sebesar 104,12 persen, dengan komposisi dana murah sebesar 47,59 persen.

"Kenaikan DPK dan penyaluran kredit serta pembiayaan yang positif di paruh pertama tahun 2021 berkontribusi kepada pembentukan aset BRK secara konsolidasi mencapai Rp30,078 triliun, meningkat 12,45 persen secara tahunan," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Andi Buchari juga menyampaikan terkait kinerja Unit Usaha Syariah PT BRK. Di mana, selaras dengan rencana konversi BRK menjadi Bank Umum Syariah, kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) BRK terus mengalami pertumbuhan sepanjang semester I-2021.

"UUS BRK membukukan laba bersih sebesar Rp95 miliar sepanjang semester I-2021. Perolehan laba ini meningkat sebesar 3,39 persen dani laba tahun 2020 yang berada di posisi Rp92 miliar.  Selanjutnya, UUS BRK mencatat beberapa indikator lain yang juga terus tumbuh. Seperti aset yang tumbuh 23,60 persen year to date (ytd) menjadi Rp6,278 triliun yang termasuk aset UUS salah satu terbesar di Indonesia," paparnya.

Baca Juga:  Diskon PPnBM Berdampak Positif bagi Industri Otomotif

Sementara itu, untuk pembiayaan tumbuh 32,61persen ytd atau tumbuh dan Rp2,738 triliun diakhir tahun 2020 menjadi sebesar Rp3,631 triliun pada semester I-2021. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,86 persen ytd menjadi Rp4,028 triliun. "Untuk Non Performing Financing (NPF) gross UUS BRK turun dari 2,24 persen per Desember 2020 menjadi 1,73 persen di Juni 2021," jelasnya.

Menurut Andi, dengan segala capaian tersebut, hal tersebut patut disyukuri karena ditengah kondisi pandemi Covid-19 PT BRK tetap bisa tumbuh, baik dari sisi aset, DPK, penyaluran kredit dan pembiayaan maupun perolehan laba.

"Karena itu kami juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat atas kepercayaan yang telah diberikan sehingga PT BRK berhasil mencatatkan capaian-capain di atas. Kepercayaan tersebut kami kembalikan dalam bentuk parameter kinerja yang positif, yang harapannya bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemegang saham," ujarnya.(das)

Laporan: SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari