BSI Bantu Program Klaster Usaha Ternak di Pesantren

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen terus menjaga keberlangsungan ekosistem usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis syariah di Indonesia. Hal itu ditandai dengan kolaborasi dan sinergi bersama Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZ BSMU), melalui program Bank Wakaf Mikro (BWM) untuk klaster usaha ternak kambing dan domba.

Salah satu tujuan dari program klaster usaha ternak kambing dan domba oleh BWM ini adalah memberdayakan  ekonomi  bagi masyarakat sekitar pondok pesantren untuk peningkatan inklusi keuangan syariah, serta fasilitasi keuangan mikro dan usaha bagi masyarakat sekitar ponpes agar terbebas dari jeratan rentenir.

- Advertisement -

Dimulai sejak akhir tahun 2017 dan hingga sekarang memasuki awal tahun 2022 sudah berdiri di 62 lokasi BWM di 19 provinsi. Dengan anggota program sebanyak 15.655 anggota dalam 3.498 Halmi.

"BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk bersama-sama dengan UMKM agar mereka bisa naik kelas dan meningkat usahanya. Program klaster usaha ternak kambing/domba sebagai salah satu ekosistem BWM ini diharapkan mampu menguatkan kemandirian pengelolaan BWM, penguatan ekonomi masyarakat di sekitar pesantren serta penguatan nilai entrepreneurship bagi ponpes dan masyarakat dengan model pemberdayaan peternakan," kata Wakil Direktur Utama I BSI Ngatari, Senin (28/2).

- Advertisement -

Dikatakannya, program BMW ini juga bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah daerah, pondok pesantren dan masyarakat. BSI berkomitmen untuk dapat membangun perekonomian umat yang tumbuh dan berkesinambungan bersama BMW lewat pondok pesantren serta mampu memberikan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitarnya.

Direktur Ponpes Imam Syuhodo Sukoharjo H Sholahuddin Sirizar menyampaikan, program BWM sangat mambantu perekonomian untuk warga tidak mampu sekitar ponpes dalam usaha ternak kambing dan domba di masa pandemi seperti sekarang.

Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Wimboh Santoso menambahkan, program klaster ini merupakan kegiatan lanjutan bagaimana memberikan manfaat kepada masyarakat yang memerlukam bantuan dan bimbingan melalui BMW yang bekerja sama dengan BSI dan LAZNAS BSMU.

Ia memaparkan, BWM sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh OJK untuk masyarakat di sekitar ponpes. Sasaran LKMS adalah Koperasi LKMS yang telah didirikan oleh pesantren dan telah dilakukan assesment oleh LAZNAS, sasaran masyarakat sekitar ponpes yang potensial dan produktif, sekitar radius 5 km dari pesantren dan sesuai izin usaha LKM.

"Dapat dididik dan komitmen dalam kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren. Sasaran lingkungan ponpes yaitu santri, alumni santri, keluarga santri dan keluarga pengasuh yang mukim di lingkungan ponpes yang memiliki usaha potensial produktif," ujarnya.

Direktur Eksekutif Yayasan BSMU, Sukoriyanto Saputro menuturkan, lewat program klaster domba kambing, Laznas BSMU mendorong kemandirian pengelolaan pada BWM agar lebih maju dan berkembang. Program ini merupakan bagian dari ekosistem BWM yang bertujuan untuk menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar pesantren dengan model pemberdayaan peternakan. BWM memberikan pembiayaan Murabahah untuk pembelian hewan ternak. Laznas BSM dan BSI memberikan pendampingan dan bantuan investasi.(das)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen terus menjaga keberlangsungan ekosistem usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis syariah di Indonesia. Hal itu ditandai dengan kolaborasi dan sinergi bersama Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZ BSMU), melalui program Bank Wakaf Mikro (BWM) untuk klaster usaha ternak kambing dan domba.

Salah satu tujuan dari program klaster usaha ternak kambing dan domba oleh BWM ini adalah memberdayakan  ekonomi  bagi masyarakat sekitar pondok pesantren untuk peningkatan inklusi keuangan syariah, serta fasilitasi keuangan mikro dan usaha bagi masyarakat sekitar ponpes agar terbebas dari jeratan rentenir.

Dimulai sejak akhir tahun 2017 dan hingga sekarang memasuki awal tahun 2022 sudah berdiri di 62 lokasi BWM di 19 provinsi. Dengan anggota program sebanyak 15.655 anggota dalam 3.498 Halmi.

"BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk bersama-sama dengan UMKM agar mereka bisa naik kelas dan meningkat usahanya. Program klaster usaha ternak kambing/domba sebagai salah satu ekosistem BWM ini diharapkan mampu menguatkan kemandirian pengelolaan BWM, penguatan ekonomi masyarakat di sekitar pesantren serta penguatan nilai entrepreneurship bagi ponpes dan masyarakat dengan model pemberdayaan peternakan," kata Wakil Direktur Utama I BSI Ngatari, Senin (28/2).

Dikatakannya, program BMW ini juga bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah daerah, pondok pesantren dan masyarakat. BSI berkomitmen untuk dapat membangun perekonomian umat yang tumbuh dan berkesinambungan bersama BMW lewat pondok pesantren serta mampu memberikan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitarnya.

Direktur Ponpes Imam Syuhodo Sukoharjo H Sholahuddin Sirizar menyampaikan, program BWM sangat mambantu perekonomian untuk warga tidak mampu sekitar ponpes dalam usaha ternak kambing dan domba di masa pandemi seperti sekarang.

Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Wimboh Santoso menambahkan, program klaster ini merupakan kegiatan lanjutan bagaimana memberikan manfaat kepada masyarakat yang memerlukam bantuan dan bimbingan melalui BMW yang bekerja sama dengan BSI dan LAZNAS BSMU.

Ia memaparkan, BWM sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh OJK untuk masyarakat di sekitar ponpes. Sasaran LKMS adalah Koperasi LKMS yang telah didirikan oleh pesantren dan telah dilakukan assesment oleh LAZNAS, sasaran masyarakat sekitar ponpes yang potensial dan produktif, sekitar radius 5 km dari pesantren dan sesuai izin usaha LKM.

"Dapat dididik dan komitmen dalam kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren. Sasaran lingkungan ponpes yaitu santri, alumni santri, keluarga santri dan keluarga pengasuh yang mukim di lingkungan ponpes yang memiliki usaha potensial produktif," ujarnya.

Direktur Eksekutif Yayasan BSMU, Sukoriyanto Saputro menuturkan, lewat program klaster domba kambing, Laznas BSMU mendorong kemandirian pengelolaan pada BWM agar lebih maju dan berkembang. Program ini merupakan bagian dari ekosistem BWM yang bertujuan untuk menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar pesantren dengan model pemberdayaan peternakan. BWM memberikan pembiayaan Murabahah untuk pembelian hewan ternak. Laznas BSM dan BSI memberikan pendampingan dan bantuan investasi.(das)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya