Jumat, 20 September 2024

Kelelahan Jadi Alasan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dua kali unggul. Dua kali tersusul. Dan akhirnya tumbang. Itulah petaka yang terjadi saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia pada matchday pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G.

Beto Goncalves sempat membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bergemuruh lewat golnya pada menit ke-11.  Namun, gol pemain naturalisasi timnas ini dibalas oleh pemain naturalisasi Malaysia, Mohamadou Sumareh (36).

Beto kembali mengoyak gawang Malaysia tujuh menit sebelum babak pertama berakhir. Tapi, Malaysia merajalela di babak kedua. Dua gol mampu mereka sarangkan ke gawang Andritany Ardhiyasa. Masing-masing lewat Muhammad Syafiq (66') dan Sumareh di masa injury time.

Kekalahan ini langsung menempatkan Garuda di posisi juru kunci klasemen sementara Grup G.  Sebab, pada laga lainnya Vietnam berhasil menahan imbang tuan rumah Thailand. Kekalahan dari Malaysia juga sulit diterima pelatih timnas Simon McMenemy. Dia menyebut kekalahan timnya kemarin sangat menyakitkan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sanggupkah Mandzukic Lepas Kutukan Nomor 9 di Milan?

"Kami unggul dua kali. Babak pertama kami kuasai pertandingan, setalah itu lawan berhasil ambil alih,"’ beber Simon.

Namun, Simon tetap respek kepada lawannya. Dia memuji kualitas Malaysia yang baik karena hasil dari kompetisi. Hasil dari perencanaan yang matang dalam menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 kali ini. Salah satu contohnya adalah kompetisi yang sudah libur. Simon membandingkan dengan anak asuhnya yang datang ke pemusatan latihan dalam kondisi kelelahan.

- Advertisement -

’"Tiga kali bermain selama seminggu. Lilipaly dan Andik (Vermansyah) misalnya. Mereka datang dalam keadaan capek setelah bermain di liga banyak sekali. Ini bukan excuse, tapi kenyataan. Saya tetap mengakui kalah dan selamat untuk Malaysia,’’ papar mantan pelatih Bhayangkara FC itu.

Baca Juga:  Ronaldo Pecahkan Rekor Gol Sepanjang Masa Josef Bican

Simon tetap bertanggungjawab atas kekalahan skuadnya. Dia menjelaskan anak asuhnya sudah bekerja keras untuk Indonesia. "’Lihat tadi, mereka berlari sampai tidak bisa berlari lagi. Banyak yang kolaps di akhir pertandingan karena kelelahan,’" tuturnya.

Sementara itu, pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe mengaku masih belum percaya kalau skuadnya bisa bawa pulang tiga poin dari Jakarta. Apalagi, timnya bermain di hadapan ribuan pendukung tuan rumah.

"Tapi pemain tetap bersemangat. Luar biasa kami akhirnya bisa balas dua gol dan cetak gol di akhir pertandingan," bebernya.
Sumareh juga sependapat dengan pelatihnya. ’"Tidak mudah main di sini dengan fans yang luar biasa. Tapi kami sudah berkomitmen memberi semuanya, dan hasilnya luar biasa," terangnya.(rid/bas/jpg)

Editor: Firman Agus

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dua kali unggul. Dua kali tersusul. Dan akhirnya tumbang. Itulah petaka yang terjadi saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia pada matchday pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G.

Beto Goncalves sempat membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bergemuruh lewat golnya pada menit ke-11.  Namun, gol pemain naturalisasi timnas ini dibalas oleh pemain naturalisasi Malaysia, Mohamadou Sumareh (36).

Beto kembali mengoyak gawang Malaysia tujuh menit sebelum babak pertama berakhir. Tapi, Malaysia merajalela di babak kedua. Dua gol mampu mereka sarangkan ke gawang Andritany Ardhiyasa. Masing-masing lewat Muhammad Syafiq (66') dan Sumareh di masa injury time.

Kekalahan ini langsung menempatkan Garuda di posisi juru kunci klasemen sementara Grup G.  Sebab, pada laga lainnya Vietnam berhasil menahan imbang tuan rumah Thailand. Kekalahan dari Malaysia juga sulit diterima pelatih timnas Simon McMenemy. Dia menyebut kekalahan timnya kemarin sangat menyakitkan.

Baca Juga:  Perjudian Sukses Arteta

"Kami unggul dua kali. Babak pertama kami kuasai pertandingan, setalah itu lawan berhasil ambil alih,"’ beber Simon.

Namun, Simon tetap respek kepada lawannya. Dia memuji kualitas Malaysia yang baik karena hasil dari kompetisi. Hasil dari perencanaan yang matang dalam menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 kali ini. Salah satu contohnya adalah kompetisi yang sudah libur. Simon membandingkan dengan anak asuhnya yang datang ke pemusatan latihan dalam kondisi kelelahan.

’"Tiga kali bermain selama seminggu. Lilipaly dan Andik (Vermansyah) misalnya. Mereka datang dalam keadaan capek setelah bermain di liga banyak sekali. Ini bukan excuse, tapi kenyataan. Saya tetap mengakui kalah dan selamat untuk Malaysia,’’ papar mantan pelatih Bhayangkara FC itu.

Baca Juga:  Hamilton Isyaratkan Istirahat

Simon tetap bertanggungjawab atas kekalahan skuadnya. Dia menjelaskan anak asuhnya sudah bekerja keras untuk Indonesia. "’Lihat tadi, mereka berlari sampai tidak bisa berlari lagi. Banyak yang kolaps di akhir pertandingan karena kelelahan,’" tuturnya.

Sementara itu, pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe mengaku masih belum percaya kalau skuadnya bisa bawa pulang tiga poin dari Jakarta. Apalagi, timnya bermain di hadapan ribuan pendukung tuan rumah.

"Tapi pemain tetap bersemangat. Luar biasa kami akhirnya bisa balas dua gol dan cetak gol di akhir pertandingan," bebernya.
Sumareh juga sependapat dengan pelatihnya. ’"Tidak mudah main di sini dengan fans yang luar biasa. Tapi kami sudah berkomitmen memberi semuanya, dan hasilnya luar biasa," terangnya.(rid/bas/jpg)

Editor: Firman Agus

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari