Jumat, 22 November 2024

Kebangkitan Ekonomi Dimulai dari Kampung

- Advertisement -

SIAK (RIAUPOS.CO) – Bekerja dan ngantor di kampung (bujang kampung) selain menggesa realisasi kesehatan, pendidikan dan bantuan kesejahteraan. Pemkab Siak menggesa bangkitnya ekonomi dengan usaha kreatif.

Setiap kampung yang menjadi sasaran bujang kampung memiliki produk unggulan yang pemasarannya dibantu oleh Ekonomi Kreatif Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Pariwisata Bidang Pemasaran Produk.

- Advertisement -

Demikian dikatakan Bupati Siak Alfedri dalam bujang kampung di Dosan, Kecamatan Pusako pada Jumat (15/7) lalu. Kreativitas yang dihasilkan para ibu dalam membantu ekonomi keluarga dibina dengan membentuk kelompok. Sehingga ketika ada bantuan, akan lebih mudah penyalurannya karena sudah ada wadahnya.

"Demikian halnya di Kampung Dosan ini. Banyak produk penganan maupun minuman dihasilkan dari usaha kreatif para ibu dan kelompoknya," jelas Bupati.

Dan ini memerlukan pembinaan berkelanjutan. Sehingga lahir pengusaha dari ekonomi kreatif. Sebagai kepala daerah, Alfedri mengaku bangga atas inovasi produk dan sebagian tak terpikirkan oleh orang lain.

- Advertisement -

Seperti bolu kemojo kelapa sawit, rasanya boleh diadu, sangat nikmat dan patut diacungi jempol yang memiliki ide, sehingga bisa menjadi penganan yang lezat.

Baca Juga:  Bupati Siak Alfedri Apresiasi Riau Pos

"Ada juga sirup dari buah bakau atau mangrove, meski asam tetapi sangat menyegarkan, terlebih jika diminum dingin," terang Bupati.

Apa yang dihasilkan ini, disebutkan Alfedri, harganya sangat terjangkau dan menyehatkan karena pembuatannya higienis serta terjaga.

Ada juga produk mi daun kelor, bolu pelangi, stik bayam, keripik paria dan dodol nanas. Semuanya inovasi dari kelompok ibu Kampung Dosan. "Pembinaan terus dilakukan, termasuk pemasaran," kata Alfedri.

Setiap produk pemasarannya harus jelas, sehingga produk dapat terus diciptakan dan pada akhirnya dapat menyejahterakan.

Pemkab Siak mendorong usaha kreatif yang dilakukan warga dengan kelompok-kelompoknya. Pihaknya memikirkan bagaimana caranya usaha tersebut maju dan terus berkembang.

"Saya yakin, dengan pemasaran yang baik, produk tersebut tidak hanya akan diminati warga setempat tapi juga dari luar Siak," jelas Bupati.

Selain tetap menjaga kualitas produk, bahan baku dan yang terpenting tidak bisa dijalankan sendiri. Perlu kerja sama semua pihak, dengan cara membangun jaringan. Sehingga ke depan semua produk memiliki pasarnya sendiri.

Bicara produk, bicara UMKM. Bicara UMKM, tentu program melahirkan seribu UMKM setiap tahun telah terealisasi dan hal ini sangat membanggakan. Sebab asa inovasi-inovasi yang tak henti dilakukan, terutama produk penganan dan minuman.

Baca Juga:  Stok Sembako Aman Dua Pekan ke Depan

"Mari berkolaborasi, membantu memasarkan produk yang lahir dari tangan-tangan terampil dan inovatif," ajak Alfedri.

Sementara Kasi SDM dan Jaringan Usaha Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Siak Herlina menambahkan, dia mengawal bujang kampung dan tidak pernah absen.

Dia ingin ikut membidani lahirnya pengusaha lewat UMKM dengan produk kreatif dan pelaku usahanya para ibu.

Meski niat awalnya membantu ekonomi keluarga, ternyata semakin ke sini, hasilnya sangat membanggakan. Tentu saja usaha itu mendapat sambutan hangat.

"Kami terus mengawal dan ikut membantu memasarkan. Hanya saja yang terpenting produk yang dihasilkan merupakan produk unggulan dan akan dibawa ketika ada pameran dan lainnya," jelasnya.

Banyak produk yang mirip-mirip setiap kampung, namun cita rasa dan teknik pembuatannya berbeda. Pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan membantu memasarkan sebagaimana keinginan Bupati Siak Alfedri, lahirnya seribu UMKM setiap tahun.(ifr)

 

SIAK (RIAUPOS.CO) – Bekerja dan ngantor di kampung (bujang kampung) selain menggesa realisasi kesehatan, pendidikan dan bantuan kesejahteraan. Pemkab Siak menggesa bangkitnya ekonomi dengan usaha kreatif.

Setiap kampung yang menjadi sasaran bujang kampung memiliki produk unggulan yang pemasarannya dibantu oleh Ekonomi Kreatif Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Pariwisata Bidang Pemasaran Produk.

- Advertisement -

Demikian dikatakan Bupati Siak Alfedri dalam bujang kampung di Dosan, Kecamatan Pusako pada Jumat (15/7) lalu. Kreativitas yang dihasilkan para ibu dalam membantu ekonomi keluarga dibina dengan membentuk kelompok. Sehingga ketika ada bantuan, akan lebih mudah penyalurannya karena sudah ada wadahnya.

"Demikian halnya di Kampung Dosan ini. Banyak produk penganan maupun minuman dihasilkan dari usaha kreatif para ibu dan kelompoknya," jelas Bupati.

- Advertisement -

Dan ini memerlukan pembinaan berkelanjutan. Sehingga lahir pengusaha dari ekonomi kreatif. Sebagai kepala daerah, Alfedri mengaku bangga atas inovasi produk dan sebagian tak terpikirkan oleh orang lain.

Seperti bolu kemojo kelapa sawit, rasanya boleh diadu, sangat nikmat dan patut diacungi jempol yang memiliki ide, sehingga bisa menjadi penganan yang lezat.

Baca Juga:  208 Posyandu di Kabupaten Siak Sudah Tidak Aktif

"Ada juga sirup dari buah bakau atau mangrove, meski asam tetapi sangat menyegarkan, terlebih jika diminum dingin," terang Bupati.

Apa yang dihasilkan ini, disebutkan Alfedri, harganya sangat terjangkau dan menyehatkan karena pembuatannya higienis serta terjaga.

Ada juga produk mi daun kelor, bolu pelangi, stik bayam, keripik paria dan dodol nanas. Semuanya inovasi dari kelompok ibu Kampung Dosan. "Pembinaan terus dilakukan, termasuk pemasaran," kata Alfedri.

Setiap produk pemasarannya harus jelas, sehingga produk dapat terus diciptakan dan pada akhirnya dapat menyejahterakan.

Pemkab Siak mendorong usaha kreatif yang dilakukan warga dengan kelompok-kelompoknya. Pihaknya memikirkan bagaimana caranya usaha tersebut maju dan terus berkembang.

"Saya yakin, dengan pemasaran yang baik, produk tersebut tidak hanya akan diminati warga setempat tapi juga dari luar Siak," jelas Bupati.

Selain tetap menjaga kualitas produk, bahan baku dan yang terpenting tidak bisa dijalankan sendiri. Perlu kerja sama semua pihak, dengan cara membangun jaringan. Sehingga ke depan semua produk memiliki pasarnya sendiri.

Bicara produk, bicara UMKM. Bicara UMKM, tentu program melahirkan seribu UMKM setiap tahun telah terealisasi dan hal ini sangat membanggakan. Sebab asa inovasi-inovasi yang tak henti dilakukan, terutama produk penganan dan minuman.

Baca Juga:  Pastikan Masyarakat Aman dengan Pembatasan

"Mari berkolaborasi, membantu memasarkan produk yang lahir dari tangan-tangan terampil dan inovatif," ajak Alfedri.

Sementara Kasi SDM dan Jaringan Usaha Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Siak Herlina menambahkan, dia mengawal bujang kampung dan tidak pernah absen.

Dia ingin ikut membidani lahirnya pengusaha lewat UMKM dengan produk kreatif dan pelaku usahanya para ibu.

Meski niat awalnya membantu ekonomi keluarga, ternyata semakin ke sini, hasilnya sangat membanggakan. Tentu saja usaha itu mendapat sambutan hangat.

"Kami terus mengawal dan ikut membantu memasarkan. Hanya saja yang terpenting produk yang dihasilkan merupakan produk unggulan dan akan dibawa ketika ada pameran dan lainnya," jelasnya.

Banyak produk yang mirip-mirip setiap kampung, namun cita rasa dan teknik pembuatannya berbeda. Pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan membantu memasarkan sebagaimana keinginan Bupati Siak Alfedri, lahirnya seribu UMKM setiap tahun.(ifr)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari