Jumat, 20 September 2024

Pemko Dumai Bentuk Tim Satgas

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Mengantisipasi masuknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Dumai, Pemerintah Kota Dumai mengambil kebijakan penanganan wabah PMK. Mengundang unsur forkopimda dan stakeholder, Wali Kota Dumai H Paisal menggelar rapat terkait kebijakan Pemerintah Kota Dumai dalam mencegah dan mengatasi penyakit mulut dan kuku (PMK), Senin (27/6).

"Wabah PMK saat ini memang tengah menjadi isu nasional dan momok menjelang Hari Raya Iduladha. Untuk itu, perlu upaya preventif dalam rangka pengendalian dan penanggulangan wabah PMK di Kota Dumai," katanya, Selasa (28/6).

Ia mengintruksikan jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Dumai dan seluruh stakeholder terkait untuk dapat melaksanakan hal-hal yang telah tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Dumai Nomor 524.3.31/519.1/DKPP, tentang Kewaspadaan Terhadap Wabah PMK pada Hewan Ternak di Kota Dumai.

Paisal menjelaskan, dalam melakukan pengendalian dan penanggulangan wabah PMK pada hewan ternak, Pemko Dumai mengaktifkan dua posko pemantauan (check point) di dua pintu masuk Dumai, yakni di Rawa Panjang, Kecamatan Bukit Kapur dan di posko Dishub, Kecamatan Bukit Timah.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ingatkan Penerapan Prokes lewat Stiker

Di posko check point, setiap hewan tenak yang akan masuk ke Dumai telah dilakukan pengawasan, pengamatan, pengidentifikasian, pencegahan, pengamanan, pemberantasan dan pengobatan hewan.

Lebih lanjut dijelaskannya, pengawasan secara optimal harus dilakukan dengan membentuk posko-posko dan yang penting membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK di Kota Dumai harus disegerakan.

- Advertisement -

"Tim satgas harus melibatkan segenap unsur lintas perangkat daerah, kepolisian resort Dumai, Badan Karantina Pertanian Kelas 1 Pekanbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai, camat dan lurah se-Kota Dumai serta instansi terkait lainnya," tegasnya.

Paisal berharap dengan segera dibentuknya Satgas Penanganan PMK di Kota Dumai, wabah PMK yang tengah marak ini dapat diatasi dengan lebih maksimal, sehingga peringatan hari raya qurban di Kota Dumai khususnya dapat berjalan dengan baik dan aman.

"Alhamdulillah, sejauh ini hewan ternak di Kota Dumai tidak ada yang terpapar PMK, namun waspada atau antisipasi harus tetap dilakukan, mengingat kebutuhan hewan kurban di Kota Dumai mencapai 2.000 ekor," imbuhnya.

Baca Juga:  BREAKING NEWS: Polrestabes Medan Dijaga Ketat Pascateror Bom

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Dumai Nurzerwan mengungkapkan, sejauh ini tidak ditemukan hewan ternak di Dumai yang terpapar PMK.

"Kami akan sesegera mungkin membentuk tim satgas dalam menangani PMK, dan kita juga minta masyarakat untuk mematuhi imbauan yang telah kita buat terutama panitia kurban dan para peternak," pungkasnya.

Untuk lokasi check point yang didirikan beroperasi selama 24 jam dengan petugas jaga 2 orang. "Sesuai dengan data yang kita miliki ada 989 ekor sapi di Kota Dumai dan semuanya dinyatakan bebas dari wabah PMK. Yang menjadi perhatian kita saat ini adalah potensi masuknya 1.200 ekor sapi ke Kota Dumai karena hasil perhitungan dibanding tahun sebelumnya, tahun ini Dumai membutuhkan sekitar 2.000 ekor lebih kerbau dan sapi untuk kebutuhan kurban," tutupnya.(mx12/rpg)

 

 

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Mengantisipasi masuknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Dumai, Pemerintah Kota Dumai mengambil kebijakan penanganan wabah PMK. Mengundang unsur forkopimda dan stakeholder, Wali Kota Dumai H Paisal menggelar rapat terkait kebijakan Pemerintah Kota Dumai dalam mencegah dan mengatasi penyakit mulut dan kuku (PMK), Senin (27/6).

"Wabah PMK saat ini memang tengah menjadi isu nasional dan momok menjelang Hari Raya Iduladha. Untuk itu, perlu upaya preventif dalam rangka pengendalian dan penanggulangan wabah PMK di Kota Dumai," katanya, Selasa (28/6).

Ia mengintruksikan jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Dumai dan seluruh stakeholder terkait untuk dapat melaksanakan hal-hal yang telah tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Dumai Nomor 524.3.31/519.1/DKPP, tentang Kewaspadaan Terhadap Wabah PMK pada Hewan Ternak di Kota Dumai.

Paisal menjelaskan, dalam melakukan pengendalian dan penanggulangan wabah PMK pada hewan ternak, Pemko Dumai mengaktifkan dua posko pemantauan (check point) di dua pintu masuk Dumai, yakni di Rawa Panjang, Kecamatan Bukit Kapur dan di posko Dishub, Kecamatan Bukit Timah.

Baca Juga:  BREAKING NEWS: Polrestabes Medan Dijaga Ketat Pascateror Bom

Di posko check point, setiap hewan tenak yang akan masuk ke Dumai telah dilakukan pengawasan, pengamatan, pengidentifikasian, pencegahan, pengamanan, pemberantasan dan pengobatan hewan.

Lebih lanjut dijelaskannya, pengawasan secara optimal harus dilakukan dengan membentuk posko-posko dan yang penting membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK di Kota Dumai harus disegerakan.

"Tim satgas harus melibatkan segenap unsur lintas perangkat daerah, kepolisian resort Dumai, Badan Karantina Pertanian Kelas 1 Pekanbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai, camat dan lurah se-Kota Dumai serta instansi terkait lainnya," tegasnya.

Paisal berharap dengan segera dibentuknya Satgas Penanganan PMK di Kota Dumai, wabah PMK yang tengah marak ini dapat diatasi dengan lebih maksimal, sehingga peringatan hari raya qurban di Kota Dumai khususnya dapat berjalan dengan baik dan aman.

"Alhamdulillah, sejauh ini hewan ternak di Kota Dumai tidak ada yang terpapar PMK, namun waspada atau antisipasi harus tetap dilakukan, mengingat kebutuhan hewan kurban di Kota Dumai mencapai 2.000 ekor," imbuhnya.

Baca Juga:  Dukung Program dan Kebijakan Pemkab

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Dumai Nurzerwan mengungkapkan, sejauh ini tidak ditemukan hewan ternak di Dumai yang terpapar PMK.

"Kami akan sesegera mungkin membentuk tim satgas dalam menangani PMK, dan kita juga minta masyarakat untuk mematuhi imbauan yang telah kita buat terutama panitia kurban dan para peternak," pungkasnya.

Untuk lokasi check point yang didirikan beroperasi selama 24 jam dengan petugas jaga 2 orang. "Sesuai dengan data yang kita miliki ada 989 ekor sapi di Kota Dumai dan semuanya dinyatakan bebas dari wabah PMK. Yang menjadi perhatian kita saat ini adalah potensi masuknya 1.200 ekor sapi ke Kota Dumai karena hasil perhitungan dibanding tahun sebelumnya, tahun ini Dumai membutuhkan sekitar 2.000 ekor lebih kerbau dan sapi untuk kebutuhan kurban," tutupnya.(mx12/rpg)

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari