Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ini Trik Sukses Diet dengan Intermittent Fasting

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Intermittent fasting atau diet dengan jangka waktu tertentu dinilai cukup baik untuk mengurangi berat badan. Kesehatan tubuh disebut lebih meningkat dengan sistem diet itu.

“Intermittent fasting ini dikenal sebagai sistem diet dengan makan di jam-jam tertentu. Di luar jam itu, tidak boleh makan apapun. Tapi boleh minum air dan kurangi gula,” papar Edison Manalu.

Sistem intermittent fasting yang dilakukan membuat Edison hanya makan pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Di luar jam itu, dia tidak makan.

“Jadi memang hanya 7 jam makan. Di luar jam itu, minum air atau jus. Apakah saya lapar? Enggak juga. Karena minum air dan jus,” ujar Edison Manalu.

Baca Juga:  Pegawai Diminta Gesa Pekerjaan

Meski hanya makan dalam 7 jam sehari, Edison tak merasa lemas. Pimpinan perusahaan bakery dan cokelat terkemuka di Indonesia itu bahkan rutin mengikuti triathlon dan maraton.

Beberapa triathlon yang pernah diikuti Edison di antaranya adalah Perth Triathlon, Bintan Triathlon, Bali Triathlon, dan Belitung Triathlon. Sedangkan maraton terakhir yang diikutinya adalah Jakarta Marathon.

”Untuk hidup sehat, rumusnya ada tiga. Jaga pola makan, istirahat, dan olahraga,” ucap Edison Manalu.

Lalu olahraga macam apa yang dinilai efektif? Edison menyarankan untuk angkat beban. ”Angkat beban ini baik ya untuk tubuh. Pembakaran lemaknya lebih efektif, stabil, dan cepat,” terang Edison Manalu.

Dia juga menyarankan untuk melakukan olahraga yang menjadikan beban tubuh sebagai objek. Misalnya, push up atau sit up.

Baca Juga:  Kapolri Minta Anggota Sosialisasi ke Pemudik

”Nggak usah repot-repot cari beban. Jadikan tubuh sebagai beban. Olahraga angkat beban tubuh kalau rutin dilakukan bisa lebih baik dan pembakaran kalori lebih merata,” papar Edison Manalu.

Nadia Oktavia, 23, salah satu pelaku intermittent fasting mengakui kehebatan sistem diet itu. Nadia yang juga menjadi pelanggan The Harvest menyebut, tak lagi khawatir meski mengonsumsi produk-produk berkandungan cokelat.

”Sudah setahun ini melakukan intermittent fasting. Sudah turun 5 kg dan stabil,” ujar Nadia.

Padahal, Nadia sering membeli produk The Harvest. Dia tak lagi khawatir dengan asupan kalorinya. ”Produk cokelatnya enak. Nggak khawatir BB (berat badan) naik soalnya sudah stabil,” tutur Nadia.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Intermittent fasting atau diet dengan jangka waktu tertentu dinilai cukup baik untuk mengurangi berat badan. Kesehatan tubuh disebut lebih meningkat dengan sistem diet itu.

“Intermittent fasting ini dikenal sebagai sistem diet dengan makan di jam-jam tertentu. Di luar jam itu, tidak boleh makan apapun. Tapi boleh minum air dan kurangi gula,” papar Edison Manalu.

- Advertisement -

Sistem intermittent fasting yang dilakukan membuat Edison hanya makan pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Di luar jam itu, dia tidak makan.

“Jadi memang hanya 7 jam makan. Di luar jam itu, minum air atau jus. Apakah saya lapar? Enggak juga. Karena minum air dan jus,” ujar Edison Manalu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kapolri Minta Anggota Sosialisasi ke Pemudik

Meski hanya makan dalam 7 jam sehari, Edison tak merasa lemas. Pimpinan perusahaan bakery dan cokelat terkemuka di Indonesia itu bahkan rutin mengikuti triathlon dan maraton.

Beberapa triathlon yang pernah diikuti Edison di antaranya adalah Perth Triathlon, Bintan Triathlon, Bali Triathlon, dan Belitung Triathlon. Sedangkan maraton terakhir yang diikutinya adalah Jakarta Marathon.

”Untuk hidup sehat, rumusnya ada tiga. Jaga pola makan, istirahat, dan olahraga,” ucap Edison Manalu.

Lalu olahraga macam apa yang dinilai efektif? Edison menyarankan untuk angkat beban. ”Angkat beban ini baik ya untuk tubuh. Pembakaran lemaknya lebih efektif, stabil, dan cepat,” terang Edison Manalu.

Dia juga menyarankan untuk melakukan olahraga yang menjadikan beban tubuh sebagai objek. Misalnya, push up atau sit up.

Baca Juga:  Vaksin Covid-19 dari Sinovac Sesuai Standar WHO

”Nggak usah repot-repot cari beban. Jadikan tubuh sebagai beban. Olahraga angkat beban tubuh kalau rutin dilakukan bisa lebih baik dan pembakaran kalori lebih merata,” papar Edison Manalu.

Nadia Oktavia, 23, salah satu pelaku intermittent fasting mengakui kehebatan sistem diet itu. Nadia yang juga menjadi pelanggan The Harvest menyebut, tak lagi khawatir meski mengonsumsi produk-produk berkandungan cokelat.

”Sudah setahun ini melakukan intermittent fasting. Sudah turun 5 kg dan stabil,” ujar Nadia.

Padahal, Nadia sering membeli produk The Harvest. Dia tak lagi khawatir dengan asupan kalorinya. ”Produk cokelatnya enak. Nggak khawatir BB (berat badan) naik soalnya sudah stabil,” tutur Nadia.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari