- Advertisement -
LIMA (RIAUPOS.CO) – Faktor nonteknis bisa memengaruhi hasil play-off antarkonfederasi antara Australia versus Peru, Selasa (14/6) dini hari nanti. Seperti dilansir Daily Mail, Peru dilaporkan mendapat dukungan dari ritual khusus yang dilakukan dukun.
Bertempat di puncak sebuah bukit suci di Lima, 13 dukun menempatkan daun koka dalam pot keramik di atas api unggun sebelum melakukan ritual khusus.
- Advertisement -
Tujuan utamanya ialah melemahkan fisik dan mental pemain Australia. Ritual kemudian dimulai dengan bernyanyi dan menari setelah mengonsumsi Ayahuasca hallucinogenic. Itu adalah teh halusinogen dari daun tanaman berbunga yang dihancurkan berkali-kali, lalu direbus jadi cairan pekat.
Efeknya adalah membuka pikiran peminum dalam kesadaran berbeda. Dalam ritual ada pula selingan dari para dukun dengan meniup alat musik asli setempat yang disebut pututo.
- Advertisement -
Bagi siapa pun pendukung Australia, yang dilakukan dukun Peru mungkin tidak rasional. Tetapi, pada November 2017, para dukun Peru mengutuk Selandia Baru menjelang play-off antarkonfederasi di Lima.
Dalam upacara tersebut seorang dukun menempatkan ular di foto-foto All Whites –julukan Selandia Baru– dan yang lainnya meludahkan cairan di luar stadion.
Hasilnya? Peru menang 2-0 dan kemudian lolos dengan agregat yang sama sehingga mendapatkan penampilan Piala Dunia pertama mereka sejak 1982. (io/c9/dns)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
LIMA (RIAUPOS.CO) – Faktor nonteknis bisa memengaruhi hasil play-off antarkonfederasi antara Australia versus Peru, Selasa (14/6) dini hari nanti. Seperti dilansir Daily Mail, Peru dilaporkan mendapat dukungan dari ritual khusus yang dilakukan dukun.
Bertempat di puncak sebuah bukit suci di Lima, 13 dukun menempatkan daun koka dalam pot keramik di atas api unggun sebelum melakukan ritual khusus.
- Advertisement -
Tujuan utamanya ialah melemahkan fisik dan mental pemain Australia. Ritual kemudian dimulai dengan bernyanyi dan menari setelah mengonsumsi Ayahuasca hallucinogenic. Itu adalah teh halusinogen dari daun tanaman berbunga yang dihancurkan berkali-kali, lalu direbus jadi cairan pekat.
Efeknya adalah membuka pikiran peminum dalam kesadaran berbeda. Dalam ritual ada pula selingan dari para dukun dengan meniup alat musik asli setempat yang disebut pututo.
- Advertisement -
Bagi siapa pun pendukung Australia, yang dilakukan dukun Peru mungkin tidak rasional. Tetapi, pada November 2017, para dukun Peru mengutuk Selandia Baru menjelang play-off antarkonfederasi di Lima.
Dalam upacara tersebut seorang dukun menempatkan ular di foto-foto All Whites –julukan Selandia Baru– dan yang lainnya meludahkan cairan di luar stadion.
Hasilnya? Peru menang 2-0 dan kemudian lolos dengan agregat yang sama sehingga mendapatkan penampilan Piala Dunia pertama mereka sejak 1982. (io/c9/dns)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman