(RIAUPOS.CO) – SUATU hari Ivan sedang mengantre di depan sebuah mesin ATM. Ada tiga orang di depannya yang juga turut mengantre. Ada seorang ibu-ibu paruh baya yang berdiri di depannya satu meter di samping antrean orang yang tepat berada di depan Ivan. Mereka berdua tidak saling sapa dan seperti tidak saling mengenal.
Sejak tadi, Ivan memperhatikan ibu-ibu tersebut, dan perilakunya sangat mencurigakan menurut Ivan, terlebih saat orang di depannya masuk ke dalam ruang tempat mesin ATM berada.
Beberapa kali ibu itu mengintip melalui kaca yang sebagian tertutup stiker bertuliskan nama sebuah bank.Ivan semakin curiga, ia langsung masuk ke dalam tepat setelah kartu orang yang berada di depannya keluar. Ia membisikkan untuk berhati-hati kepada ibu yang berdiri di dekat pintu karena sedari tadi bertingkah mencurigakan.
Namun, jawaban orang itu membuat Ivan harus menahan malu. “Itu ibu saya, Mas,” ujarnya dengan tatapan tidak suka.(anf)
(RIAUPOS.CO) – SUATU hari Ivan sedang mengantre di depan sebuah mesin ATM. Ada tiga orang di depannya yang juga turut mengantre. Ada seorang ibu-ibu paruh baya yang berdiri di depannya satu meter di samping antrean orang yang tepat berada di depan Ivan. Mereka berdua tidak saling sapa dan seperti tidak saling mengenal.
Sejak tadi, Ivan memperhatikan ibu-ibu tersebut, dan perilakunya sangat mencurigakan menurut Ivan, terlebih saat orang di depannya masuk ke dalam ruang tempat mesin ATM berada.
- Advertisement -
Beberapa kali ibu itu mengintip melalui kaca yang sebagian tertutup stiker bertuliskan nama sebuah bank.Ivan semakin curiga, ia langsung masuk ke dalam tepat setelah kartu orang yang berada di depannya keluar. Ia membisikkan untuk berhati-hati kepada ibu yang berdiri di dekat pintu karena sedari tadi bertingkah mencurigakan.
Namun, jawaban orang itu membuat Ivan harus menahan malu. “Itu ibu saya, Mas,” ujarnya dengan tatapan tidak suka.(anf)